Porto, Saparua, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Artikel dengan kesalahan <nowiki>"<br/>"</nowiki>)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
Juga memiliki sebuah perigi Negeri yang namanya Lekapesi artinya perigi yang airnya untuk mempersatukan, mempunyai sebuah bendera warna dasar hitam, hijau, kuning dengan lukisan gajah putih ditengahnya, juga mempunyai sebuah Pelabuhan Negeri bernama amalesi.
 
[[Berkas:Bendera Porto.png|thumb|Bendera Negeri Porto, sebuah bendera warna dasar hitam, hijau, kuning dengan lukisan gajah putih ditengahnya]]
Pada abad ke 19 pelabuhan laut Negeri Porto berada didekat benteng Belanda yang bernama “DELF”, posisi benteng pada lokasi gedung gereja GPM Porto “Irene” dan Sekolah Dasar Negeri 1 Porto, yang dihancurkan pada tanggal 15 Mei 1817 pada pagi hari meletusnya perang pattimura dengan ditawannya Residen Saparua “Van Den Berg” di dalam baeleo Negeri Porto, yang perangnya dilanjutkan di dusun Porto “Hitaupu” pada siang hari dengan menghancurkan bala tantara Belanda yang datang untuk menyelamatkan Residen tersebut, dan pagi buta tanggal 16 Mei 1817 ke Saparua serangan ke benteng Duurstede yang menelan banyak korban di pihak Belanda. Jadi perang awal adalah pembuka jalan tentang perlawanan melawan penjajah di Nusantara berawal di Porto Saparua. Pada awal perang di Porto pada tanggal 15 Mei 1817 inilah yang diangkat sebagai hari Pahlawan Pattimura. Dengan adanya peristiwa itu maka pelabuhan Negeri Porto hancur dan baru di bangun darurat pada tahun 2008 lalu untuk menjelang acara Natal sedunia orang Porto. Demikian adalah sekilas tentang sejarah dari Negeri Porto.