Ekonomi makro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20210709)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot |
Lana mysha (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 10:
[[Keluaran (ekonomi)|Keluaran]] nasional ialah total nilai seluruh produksi negara pada masa yang sudah ditentukan. Semua yang diproduksi dan dijual menghasilkan pendapatan. Maka dari itu, keluaran dan pendapatan biasanya dianggap setara dan dua istilah tersebut sering digunakan berganti-gantian. Keluaran bisa diukur sebagai jumlah pendapatan, atau, bisa dilihat dari sisi produksi dan diukur sebagai jumlah nilai [[barang jadi]] dan jasa atau bisa juga dari penjumlahan seluruh [[nilai tambah]] di dalam negeri.<ref>Blanchard (2011), 22.</ref>
Keluaran ekonomi makro biasanya diukur dengan [[Produk Domestik Bruto]] (PDB) atau salah satu [[akun nasional]]. Ekonom yang tertarik dengan kenaikan keluaran jangka panjang akan mempelajari [[Pertumbuhan ekonomi|pertumbuhan ekonomi.]] Kemajuan teknologi, akumulasi mesin dan [[Modal (eknomi)|modal]] lainnya, serta pendidikan yang lebih baik dan [[modal manusia]] semuanya akan berujung pada keluaran ekonomi lebih besar di selama berjalannya waktu. Tetapi, keluaran tidak selalu naik secara konsisten. [[Siklus bisnis]] bisa menyebabkan penurunan keluaran jangka pendek yang disebut [[resesi]]. Ekonom mencari [[kebijakan ekonomi makro]] yang bisa mencegah ekonomi anjlok ke jurang resesi dan akhirnya bisa memacu pertumbuhan jangka panjang dengan lebih cepat.
=== Pengangguran ===
{{Main|Pengangguran}}[[Berkas:Okuns law differences 1948 to mid 2011.png|jmpl|kiri|Sebuah diagram menggunakan data dari AS menunjukkan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengangguran yang diekspresikan oleh [[Hukum Okun]]. Hubungan ini mendemostrasikan pengangguran siklikal. Pertumbuhan ekonomi berujung pada rasio pengangguran yang lebih rendah.|295x295px]]
Jumlah pengangguran di sebuah ekonomi diukur dengan angka pengangguran, yaitu persentase pekerja-pekerja tanpa pekerjaan yang ada di dalam [[angkatan kerja]]. [[Angkatan kerja]] hanya memasukan pekerja yang aktif mencari kerja. Orang-orang pensiunan, mengejar pendidikan atau [[pekerja tak didukung|yang tidak mendapat dukungan mencari kerja]] karena ketiadaan prospek kerja, tidaklah termasuk di dalam angkatan kerja.
Pengangguran sendiri bisa dibagi menjadi beberapa tipe yang semuanya berkaitan dengan sebab-sebab yang berbeda pula. Pengangguran klasikal terjadi ketika gaji karyawan terlalu tinggi sehingga pengusaha tidak berani memperkerjakan karyawan lebih dari yang sudah ada. Gaji bisa menjadi terlalu tinggi karena peraturan upah minimum atau adanya aktivitas serikat pekerja. Sama halnya dengan pengangguran klasikal, pengangguran friksional terjadi apabila ada lowongan pekerjaan untuk pekerja tetapi waktu untuk mencarinya menyebabkan adanya periode di mana si pekerja tersebut menjadi pengangguran.<ref>Dwivedi, 443.</ref>
Baris 27:
Kenaikan harga umum disebuah ekonomi disebut dengan [[inflasi]]. Ketika harga menurun, maka terjadi [[deflasi]]. Ekonom mengukur perubahan harga ini menggunakan [[indeks harga]]. Inflasi bisa terjadi ketika suhu ekonomi menjadi terlalu panas dan tumbuh terlalu cepat. Mirip dengan ini, ekonomi yang merosot bisa mengakibatkan deflasi.
[[Bank Sentral]] yang mengatur ketersediaan uang suatu negara, selalu mencoba menghindari adanya perubahan tingkat harga menggunakan [[kebijakan moneter]]. Dengan menaikan tingkat [[suku bunga]] atau menurunkan ketersediaan uang di dalam sebuah ekonomi akan menurunkan inflasi. Inflasi bisa mengakibatkan bertambahnya ketidakpastian dan konsekuensi negatif lainnya. Deflasi bisa menurunkan keluaran ekonomi. Bank sentral akan mengusahakan stabilnya harga untuk melindungi ekonomi dari akibat negatif atas fluktuasi harga.
Perubahan di tingkat harga bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. [[Teori kuantitas uang]] menyatakan bahwa pergerakan tingkat harga itu berhubungan langsung dengan [[penawaran uang]]. Fluktuasi jangka pendek bisa juga berhubungan dengan faktor moneter, tetapi perubahan pada permintaan agregat dan penawaran agregat bisa juga mempengaruhi tingkat harga. Contohnya, penurunan di permintaan karena adanya resesi bisa mengakibatkan indeks harga yang rendah dan deflasi. Syok penawaran negatif, seperti krisis minyak, akan menurunkan penawaran agregat dan menyebabkan inflasi.
Baris 39:
=== IS-LM ===
Model [[IS-LM]] memunculkan titik ekuilibrium tentang suku bunga dan pengeluaran diberikan oleh [[Ekuilibrium|ekulibrium]] di dalam pasar barang dan uang. {{sfn|Durlauf|Hester|2008}} [[Pasar barang]] diwakilkan oleh ekuilibrium antara investasi dan tabungan (IS), dan pasar uang diwakilkan oleh penawaran uang dan [[preferensi likuiditas]]. {{sfn|Peston|2002|p=386-387}} Kurva IS termasuk oleh titik-titik di mana investasi, berdasarkan suku bunga, setara dengan tabungan, berdasarkan keluaran. {{sfn|Peston|2002|p=387}}
Kurva IS melandai ke bawah karena keluaran dan suku bunga memiliki hubungan berbanding terbalik di pasar barang: Apabila keluaran meningkat maka akan lebih banyak uang yang ditabung, yang artinya suku bunga haruslah diturunkan untuk mendorong investasi yang cukup sehingga sepantaran dengan tabungan.{{sfn|Peston|2002|p=387}} Kurva LM melandai ke atas karena suku bunga dan keluaran memiliki relasi positif di pasar uang. Dengan meningkatknya keluaran, permintaan untuk uang akan naik, dan suku bunga akan turut naik.{{sfn|Peston|2002|p=387-388}}
|