Orang Arab Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Reverted to revision 18684466 by Gervant of Shiganshina (talk) Tag: Pembatalan |
||
Baris 62:
</tr>
</table>
|poptime = Lebih dari '''
|popplace = [[Jakarta]], [[Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur
|langs = Terutama: [[Bahasa Arab|Arab]] • [[bahasa Indonesia|Indonesia]]<br>Juga:
▲|popplace = [[Jakarta]], [[Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], [[Semarang]], [[Surabaya]], [[Bandung]], [[Bekasi]], [[Aceh]], [[Palembang]], [[Sumatra]], [[Kalimantan]], [[Sulawesi]], dan sebagian [[Maluku]].
▲|langs = Terutama: [[Bahasa Arab|Arab]] • [[bahasa Indonesia|Indonesia]]<br>Juga: [[Bahasa Jawa|Jawa]] • [[Bahasa Melayu|Melayu]] • [[Bahasa Betawi|Betawi]] • [[Bahasa Madura|Madura]] • [[Bahasa Sunda|Sunda]] • [[Bahasa Banjar|Banjar]] • [[Bahasa Bugis|Bugis]] • [[Bahasa Makassar|Makassar]] • [[daftar bahasa di Indonesia|Bahasa-Bahasa daerah]] lainnya di Indonesia.
|rels = [[Berkas:Allah-green.svg|15px]] [[Islam]] [[Sunni]]
|related = [[Hadhrami]], [[Bangsa Arab|Arab]], [[Diaspora Arab]], [[:en:Arab Malaysians|Arab-Malaysia]], [[:en:Arab Singaporeans|Arab-Singapura]]
}}
'''Suku Arab-Indonesia''' ({{lang-ar|عرب إندونيسي}}) adalah penduduk [[Indonesia]] yang memiliki darah [[Bangsa Arab|Arab]] dan [[Pribumi-Nusantara|Pribumi Indonesia]]. Pada awal kedatangan, mereka umumnya tinggal di perkampungan Arab yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.<ref name=":0">{{cite web|url=http://www.majalah-alkisah.com|title=Ulama Hadhrami di Tanah Betawi: Berdakwah dengan Sepenuh Hati|last=Alkisah|first=|authorlink=Alkisah (majalah)|date=2013-01-23|website=Majalah Alkisah|publisher=|ref=|accessdate=17 Juni 2017|archiveurl=https://archive.is/20140714232759/http://majalah-alkisah.com/index.php/dunia-islam/1927-ulama-hadhrami-di-tanah-betawi-berdakwah-dengan-sepenuh-hati|archivedate=2014-07-14|dead-url=no}}</ref> Pada zaman penjajahan [[Belanda]] mereka dianggap sebagai bangsa [[Timur Asing]] bersama dengan suku [[Tionghoa-Indonesia]] dan suku [[suku India-Indonesia|India-Indonesia]].<ref>{{cite book|url=http://www.bphn.go.id/data/documents/ae_peraturan_perundang-undangan_peninggalan_kolonial_belanda.pdf|title=Analisis dan Evaluasi Peraturan Perundang-undangan Tentang Peninggalan Kolonial (Belanda dan Jepang)|last=Hartono|first=Sunaryati|date=2015|publisher=Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI|year=|isbn=|location=Jakarta|page=25 - 26|pages=|id=IOS1-INLIS000000000683886|author-link=:en:Sunaryati Hartono}}</ref>
== Sejarah kedatangan ==
Baris 98 ⟶ 97:
Pada tahun 1870 [[Terusan Suez]] mulai dibuka, sehingga kapal dari [[Eropa]] ke [[Timur]] termasuk [[Hindia Belanda]] bisa langsung melalui Suez. Kemudian pelabuhan [[Tanjung Priok, Jakarta Utara]] mulai dibangun tahun 1877 secara modern. Selanjutnya [[Koninklijke Paketvaart Maatschappij]], sebuah perusahaan pelayaran Belanda dioperasikan tahun 1888 dengan rute Eropa - Hindia Belanda, sehingga memungkinkan orang-orang [[Marga Arab Hadramaut]] atau [[Arab Mesir]] datang ke Hindia Belanda, dan berangsur-angsur mulai tahun 1870 hingga setelah tahun 1888 terjadi migrasi orang Arab dan Mesir ke Hindia Belanda. Mereka tidak membawa keluarga, karena sesuai tradisi Arab, bahwa wanita tidak boleh bepergian apalagi sejauh ke Hindia Belanda naik kapal berhari-hari. Keturunan pertama yang lahir di Hindia Belanda misalnya adalah [[Abdurrahman Baswedan]] lahir di [[Surabaya]] 1908 (kakek [[Anies Baswedan]]) dan [[Syech Albar]] lahir [[Surabaya]] 1914 (ayah [[Ahmad Albar]]).
Saat ini diperkirakan jumlah keturunan Arab Hadramaut di Indonesia lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah mereka yang ada di tempat leluhurnya sendiri. Penduduk Hadramaut sendiri hanya sekitar 1,8 juta jiwa.<ref name=":3" /><ref name=":2" /> Bahkan sejumlah marga yang di Hadramaut sendiri sudah punah (seperti [[Basyeiban]] dan Haneman) di Indonesia jumlahnya masih cukup banyak. Perkampungan Arab banyak tersebar di berbagai kota di Indonesia, misalnya di [[Jakarta]] (Pekojan),<ref name=":0" /> [[Bogor]] (Empang),<ref>{{Cite web|url=http://bogor.tribunnews.com/2016/01/25/kelurahan-empang-ditetapkan-sebagai-kawasan-wisata-religi-kampung-arab|title=Kelurahan Empang Ditetapkan Sebagai Kawasan Wisata Religi Kampung Arab|website=TribunnewsBogor.com|access-date=2017-04-18}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://travel.kompas.com/read/2016/05/19/220900527/Arab.Empang.Menapaki.Perjalanan.Si.Rumah.Panggung?page=all|title=Arab Empang, Menapaki Perjalanan Si Rumah Panggung - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2017-04-18}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://greentv.ipb.ac.id/videos/napak-tilas-sejarah-kampung-arab-empang-bogor/|title=Napak Tilas Sejarah Kampung Arab Empang Bogor|website=Green TV|access-date=2017-04-18}}</ref> [[Kota Surakarta|Surakarta]] ([[Pasar Kliwon, Surakarta|Pasar Kliwon]]), [[Surabaya]] (Ampel),<ref>{{Cite news|url=http://www.bbc.com/indonesia/multimedia/2015/11/151106_galeri_kampungarab|title=Panggilan dari kampung Arab Ampel Surabaya - BBC Indonesia|newspaper=BBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2017-04-18}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://travel.detik.com/destinations/d-1982056/ahlan-wa-sahlan-ini-dia-kampung-arab-di-surabaya|title=Ahlan Wa Sahlan! Ini Dia Kampung Arab di Surabaya|newspaper=detikTravel|language=en|access-date=2017-04-18}}</ref> [[Gresik]] (Gapura), [[Malang]] (Jagalan), [[Cirebon]] (Panjunan),<ref>{{Cite news|url=http://regional.liputan6.com/read/2872908/kampung-arab-cirebon-dari-sentra-gerabah-jadi-pusat-pertokoan|title=Kampung Arab Cirebon, dari Sentra Gerabah Jadi Pusat Pertokoan|last=Liputan6.com|newspaper=liputan6.com|access-date=2017-04-18}}</ref> [[Tegal]] (Kauman), [[Pekalongan]] (Sugihwaras), [[Mojokerto]] (Kauman), [[Yogyakarta]] ([[Kauman, Yogyakarta|Kauman]]),<ref>{{Cite web|url=http://travel.tribunnews.com/2016/07/29/kampung-arab-jogja-nggak-usah-ke-timur-tengah-jogja-punya-kebab-rp-20-ribuan-bonus-sumsum|title=Kampung Arab Jogja - Nggak Usah ke Timur Tengah, Jogja Punya Kebab Rp 20 Ribuan Bonus Sumsum|website=TribunTravel.com|access-date=2017-04-18}}</ref> [[Probolinggo]] (Diponegoro), [[Bondowoso]], [[Palembang]] (Kampung Arab)<ref>{{Cite web|url=http://palembang-tourism.com/destinasi-355-kampung-arab-kota-palembang.html|title=Dinas Pariwisata Kota Palembang|last=Yamakasi|first=Madon|website=palembang-tourism.com|language=en|access-date=2017-04-18
Keturunan Arab Hadramaut di Indonesia, seperti negara asalnya Yaman, terdiri 2 kelompok besar yaitu kelompok ''[[Alawiyyin|Alawi]]'', dan kelompok ''Qabili''.<ref name=":1" />
|