Yang Mulia (agama): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah kalimat "seperti dalam menyebut atau memanggil bangsawan atau raja dengan sebutan "Yang Mulia Raja".
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru
menambah pranala dalam
Baris 3:
{{kembangkan}}
{{pemutakhiran}}
'''Yang Mulia''' adalah sebutan atau panggilan resmi atau [[norma]] penulisan untuk sebuah nama untuk kelompok [[pemimpin agama]] tertentu. [[Gelar]] "Yang Mulia" sering pula disebut dengan gelar "Yang Agung". Gelar ini tidak mudah untuk didapatkan. Oleh karena itu, tidak banyak orang yang memperoleh gelar ini. Pemberian gelar ini tidak ada ketentuannya secara resmi. Secara umum, gelar ini dipergunakan untuk menghormati, meninggikan, atau memuliakan seseorang. Contohnya dalam menyebut atau memanggil bangsawan atau raja, dengan sebutan "Yang Mulia Raja". Dalam [[Kekristenan|Agama Kristen]], terlebih dari [[Gereja Ortodoks]], [[Gereja Anglikan]] dan [[Gereja Katolik Roma]] (juga [[Ritus Timur|Gereja Ritus Timur]]), panggilan resmi ini sering kali digunakan sebagai penunjukkan kepada [[Paus (Katolik Roma)]]. Contohnya ialah untuk [[Paus Benediktus XVI]] di [[Vatikan]]. Selama sejarah [[gereja]], hanya terdapat empat orang [[Paus (Gereja Katolik)|paus]] yang menerima panggilan "Yang Mulia" ini, yakni [[Paus Leo I]] (440-461), [[Paus Gregorius I]] (590-604), [[Paus Nikolas I|Paus Nikolas]] (858-867), dan [[Paus Yohanes Paulus II]] selama 10 abad terakhir.<ref>{{Cite book|last=Patrick|first=Marius,|date=2016|title=Menggali Spiritualitas Santo Yohanes Paulus II sebagai Sumber Pelayanan Inspirasi bagi Pelayanan Katekis di Zaman Sekarang|location=Yogyakarta|publisher=Universitas Sanata Dharma|pages=53|url-status=live}}</ref>
 
Dalam [[Agama Buddha di Tibet]], [[Dalai Lama]] sering juga disebut dengan panggilan resmi ini, demikian juga dengan pemimpin [[Agama Buddha]] seperti [[Sakya Trizin]], [[Patriak]] dari [[Sakyapa]].