Penyebaran Islam di Nusantara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Daerah lain: memperbaiki nenambahkan rujukan |
→Bagian utara Sumatra: menambahkan rujukan referensi |
||
Baris 83:
Di [[Kampong Pande]], [[Banda Aceh]] terdapat batu nisan Sultan [[Firman Syah]], cucu dari Sultan [[Johan Syah]], yang memiliki sebuah prasasti yang menyatakan bahwa Banda Aceh adalah ibu kota [[Kesultanan Aceh Darussalam]] dan bahwa kota itu didirikan pada hari Jumat, 1 Ramadhan ([[22 April]] [[1205]]) oleh Sultan Johan Syah setelah ia menaklukkan Kerajaan Hindu-Buddha [[Indra Purba]] yang beribu kota di [[Bandar Lamuri]].
Pembentukan kerajaan-kerajaan Islam lebih lanjut di bagian Utara pulau Sumatra didokumentasikan oleh kuburan-kuburan akhir abad ke-
Pada 1520, Ali Mughayat Syah memulai kampanye militer untuk mendominasi bagian utara Sumatra. Dia menaklukkan Daya, dan mengkonversi orang-orangnya ke Islam.<ref>{{Cite web |url=http://www.kitlv.nl/pdf_documents/asia.acehnese.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2014-07-17 |archive-date=2013-06-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130625201347/http://www.kitlv.nl/pdf_documents/asia.acehnese.pdf |dead-url=yes }}</ref> Penaklukannya berlanjut ke bawah pantai timur, seperti [[Pidie]] dan [[Pasai]] menggabungkan beberapa daerah penghasil [[emas]] dan [[lada]]. Penambahan daerah-daerah tersebut akhirnya menyebabkan ketegangan internal dalam Kesultanan Aceh, karena kekuatan Aceh adalah sebagai bandar perdagangan, yang kepentingan ekonominya berbeda dari wilayah-wilayah bandar produksi.
|