A.A. Navis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hidayatsrf (bicara | kontrib) |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 22:
== Kehidupan pribadi ==
Dunia sastra Indonesia telah kehilangan salah seorang sastrawan besar. Navis telah lama mengidap komplikasi jantung, asma dan diabetes. Dua hari sebelum meninggal dunia, ia masih meminta puterinya untuk membalas surat kepada [[Kongres]] [[Budaya]] [[Padang]] bahwa dia tidak bisa ikut Kongres di [[Bali]]. Serta minta dikirimkan surat balasan bersedia untuk mencetak cerpen terakhir kepada [[Balai Pustaka]]. Ia meninggalkan satu orang isteri, Aksari Yasin, yang dinikahi tahun [[1957]] dan tujuh orang anak yakni Dini Akbari, Lusi Berbasari Dedi Andika, Lenggogini, Gemala Ranti, Rinto Amanda, dan Rika Anggraini, serta 13 cucu. Ia dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam, [[Padang]].
Sebelum dikebumikan, sejumlah tokoh, budayawan, seniman, pejabat, akademikus, dan masyarakat umum melayat ke rumah duka di Jalan Bengkuang Nomor 5, Padang. Di antaranya; Ketua Pengurus Pusat [[Muhammadiyah]] [[Ahmad Syafii Maarif]], [[Gubernur]] [[Sumbar]] Zainal Bakar, mantan [[Menteri]] [[Agama]] Tarmizi Taher, dan mantan [[Gubernur]] Sumbar Hasan Basri Durin, serta penyair [[Rusli Marzuki Saria]].
|