Herman Willem Daendels: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Kembali ke Eropa: #1Lib1Ref #1Lib1RefID menambah sumber |
k Mengganti potret |
||
Baris 1:
{{More citations needed|date=Agustus 2021}}{{Infobox Officeholder
|name = Herman Willem Daendels
|image = Posthuum portret van Herman Willem Daendels (1762-1818). Gouverneur-generaal (1808-10), SK-A-3790.
|office = Gubernur Jenderal [[Pantai Emas Belanda]]
|term_start = [[9 Desember]] [[1815]]
Baris 16:
|death_date = {{death date and age|df=yes|1818|5|2|1762|10|21}}
|death_place = [[Elmina]], [[Pantai Emas Belanda]]
|caption = Potret
|spouse =
|religion =
Baris 29:
== Daendels di Hindia Belanda ==
Maka setelah perjalanan yang panjang melalui [[Kepulauan Canaria]], Daendels tiba di [[Batavia]] pada tanggal [[5 Januari]] [[1808]] dan menggantikan Gubernur-Jenderal [[Albertus Wiese]]. Daendels diserahi tugas terutama untuk melindungi pulau [[Jawa]] dari serangan tentara [[Inggris]]. Jawa adalah satu-satunya daerah koloni Belanda-Prancis yang belum jatuh ke tangan Inggris setelah [[Isle de France (Mauritius)|Isle de France]] dan [[Mauritius]] pada tahun [[1807]]. Namun, beberapa kali armada Inggris telah muncul di perairan utara laut Jawa bahkan di dekat [[Batavia]]. Pada tahun [[1800]], armada Inggris telah memblokade Batavia dan menghancurkan galangan kapal Belanda di [[Pulau Onrust]] sehingga tidak berfungsi lagi. Pada tahun [[1806]], armada kecil Inggris di bawah [[Edward Pellew|Laksamana Edward Pellew]] muncul di [[Gresik]]. Setelah blokade singkat, pimpinan militer Belanda, [[Friedrich von Franquemont]] memutuskan untuk tidak mau menyerah kepada Pellew. Ultimatum Pellew untuk mendarat di [[Surabaya]] tidak terwujud, tetapi sebelum meninggalkan Jawa Pellew menuntut Belanda agar membongkar semua pertahanan meriam di Gresik dan dikabulkan. Ketika mendengar hal ini, Daendels menyadari bahwa kekuatan Prancis-Belanda yang ada di Jawa tidak akan mampu menghadapi kekuatan armada Inggris. Maka iapun melaksanakan tugasnya dengan segera. Tentara Belanda diisinya dengan orang-orang [[pribumi]], ia membangun [[rumah sakit]]-rumah sakit dan tangsi-[[tangsi]] militer baru. Di [[Surabaya]], ia membangun sebuah pabrik senjata, di [[Semarang]] ia membangun pabrik meriam dan di [[Batavia]] ia membangun [[sekolah militer]]. Kastil di [[Batavia]] dihancurkannya dan diganti dengan benteng di [[Meester Cornelis]] (kini [[Jatinegara]]). Di Surabaya dibangunnya [[Benteng Lodewijk]]. Proyek utamanya, yaitu [[Jalan Raya Pos]], sebenarnya dibangunnya juga karena manfaat militernya, yaitu untuk mengusahakan tentara-tentaranya bergerak dengan cepat.
|