Batik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Sejarah teknik batik: penambahan sumber |
|||
Baris 42:
Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. [[Gerret Pieter Rouffaer|G.P. Rouffaer]] berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari [[India]] atau [[Srilangka]] pada abad ke-6 atau ke-7.<ref name="ReferenceA"/> Di sisi lain, [[J.L.A. Brandes]] (arkeolog Belanda) dan [[F.A. Sutjipto]] (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti [[Toraja]], [[Flores]], [[Halmahera]], dan [[Papua]]. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuno membuat batik.<ref name="books.google.com.my">[http://books.google.com.my/books?id=yJVgQAAACAAJ&dq=iwan+tirta Iwan Tirta, Gareth L. Steen, Deborah M. Urso, Mario Alisjahbana, 'Batik: a play of lights and shades, Volume 1', By Gaya Favorit Press, 1996, ISBN 979-515-313-7, 9789795153139]</ref>
Keberadaan kegiatan Batik tertua berasal dari [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] yang masih bernama [[Kerajaan Wengker|Wengker]] sebelum abad ke 7, Kerajaan di Jawa Tengah belajar batik dari Ponorogo. Karena itu, batik-batik Ponorogo agak mirip dengan batik yang beredar di Jawa Tengah, hanya saja batik ponorogo batik yang dihasilkan rata-rata berwarna hitam pekat atau biasa disebut batik irengan karena yang dekat dengan unsur-unsur magis. sehinggga dikembangkan oleh kerajaan - kerjaan di Jawa Tengah dan Jogja.<ref>{{Cite web|last=(sha/jun/rio/nji/c6/fat)|first=(sha/jun/rio/nji/c6/fat)|date=2012|title=Batik Jawa Timur|url=https://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/2012/10/19/batik-jawa-timur-2/|website=Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur - pusak jawatimuran|access-date=16/08/2021}}</ref>
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola ''gringsing'' sudah dikenal sejak abad ke-12 di [[Kerajaan Kediri|Kediri]], [[Jawa Timur]]. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat ''[[canting]]'', sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.<ref name="books.google.com.my"/> Detail ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh [[Prajnaparamita]], arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detail pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan ''canting'' telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.<ref name="Volkenkunde">{{cite web|url=http://volkenkunde.nl/nl/node/1049|title=Prajnaparamita and other Buddhist deities|publisher=Volkenkunde Rijksmuseum|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140502004644/http://volkenkunde.nl/nl/node/1049|archivedate=2 May 2014|accessdate=1 May 2014|url-status=dead}}</ref> Pada perempat terakhir abad ke-13, kain batik dari Jawa telah diekspor ke [[kepulauan Karimata]], [[Siam]], bahkan sampai ke [[Mosul]].<ref>{{Cite book|title=China as a Sea Power, 1127-1368|last=Jung-pang|first=Lo|publisher=Flipside Digital Content Company Inc.|year=2013|isbn=9789971697136|location=|pages=}}</ref>
|