Bendera Pusaka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k informasi lebih lengkap tentang paskibraka lebih baik di artikel utama bukan disini |
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor |
||
Baris 27:
Pada tahun pertama [[Revolusi Nasional Indonesia]], Bendera Pusaka dikibarkan siang dan malam. Setelah Belanda menguasai Jakarta pada 1946, Bendera Pusaka dibawa ke [[Yogyakarta]] dalam koper Soekarno. Ketika terjadi [[Operatie Kraai]], Bendera Pusaka dipotong dua lalu diberikan kepada [[Husein Mutahar]] untuk diamankan. Mutahar diharuskan untuk "menjaga bendera dengan nyawa". Walaupun kemudian ditangkap lalu melarikan diri dari tentara Belanda, Mutahar berhasil membawanya kembali ke Jakarta, menjahit kembali, dan memberikannya pada Soedjono. Soedjono lalu kemudian membawa benderanya ke Soekarno, yang berada dalam pengasingan di [[Pulau Bangka|Bangka]].<ref name=paskibraka/>
Setelah perang berakhir, Bendera Pusaka selalu dinaikkan sekali di depan Istana Negara pada [[Hari Kemerdekaan]].<ref name=Torchia/> Namun karena kerapuhan bendera, sejak tahun 1968, bendera yang dinaikkan di Istana Negara adalah replika yang terbuat dari sutra.<ref>{{harvnb|International Business Publications|2008|p=76}}</ref>Replika pertama ini dikibarkan selama 15 tahun sampai tahun 1984. Kemudian pada tahun 1985 yang mulai dikibarkan adalah replika kedua, sampai tahun 2014. Dan yang ketiga dikibarkan dari tahun 2015 sampai sekarang
== Arti dan simbolisme ==
|