Sinagoga Sha'ar Hashamayim (Indonesia): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EzraAbraham (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
EzraAbraham (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8:
Sinagoga Sha'ar Hashamayim awalnya adalah sebuah rumah yang dimiliki seorang Yahudi Belanda bernama Leo Elias van Beugen. kemudian rumah tersebut dibeli oleh keluarga Van der Stoop pada tahun 2003, kemudian dihibahkan kepada Komunitas Yahudi setempat untuk dijadikan Sinagoga. Sinagoga kemudian diresmikan pada tanggal 17 September, 2004 oleh J. P Van der Stoop, seorang Yahudi Belanda yang juga seorang Direktur Sigmo ''Beheer BV Netherland''.
 
Keluarga Van der Stoop membangun dan mendonasikan Sinagoga dengan tujuan agar orang Yahudi di Indonesia baik yang berada di Sulawesi maupun keturunan [[Yahudi Mizrahi|Yahudi Irak]] tetap bisa menjalankan ibadah dan menjadikan Sinagoga Sha'ar Hashamayim di Tondano sebagai simbol pusat keagamaan Yahudi di Indonesia.

Berdirinya Sinagoga di Tondano juga bukan tanpa alasan, melainkan karena Indonesia adalah negara yang antisemitismenya cukup tinggi, sehingga pemilihan lokasi untuk membangun Sinagoga dan komunitas Yahudi yang aktif di Minahasa lebih memungkinkan sebab Minahasa cenderung lebih aman dibanding kota lain di Sulawesi Utara maupun di luar pulau Sulawesi sebabkarena masyarakat lokal Minahasa mayoritas adalah pemeluk agama Kristen yang secara politik sangat pro terhadap Israel.