Sei Mencirim, Kutalimbaru, Deli Serdang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: Bot: Menambah pengawasan otoritas
Deginsu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
|kecamatan =Kutalimbaru
|kode pos =20354
|luas = ± 1.025.537 m². kmm²
|penduduk =... jiwa
|kepadatan =... jiwa/km²
Baris 13:
 
'''Sei Mencirim''' merupakan salah satu [[desa]] yang ada di kecamatan [[Kutalimbaru, Deli Serdang|Kutalimbaru]], Kabupaten [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]], provinsi [[Sumatra Utara]], [[Indonesia]].
Desa Sei Mencirim adalah Desa yang terdiri dari berbagai suku yang datang dari beberapa daerah di Sumatera Utara, dan terdiri dari beberapa daerah, Desa Sei Mencirim yang dulunya bernama DESA SERBA NAMAN, pada mulanya adalah bagian dari tanah perkebunan yang dikelola oleh kolonialis belanda dan pada tahun 1937 datanglah penduduk dari jawa ( jawa timur, jawa tengah, dan jawa barat ) dengan system kontrak sejumlah 45 KK dan sebanyak 135 jiwa, dan jumlah penduduk semuanya beserta penduduk setempat menjadi 145 KK yang semuanya bekerja dibawah pengawasan perkebun yang pada saat itu secara administrative di pimpin oleh kolonial belanda, desa serba naman pada saat itu menjadi pusat perhatian dikarenakan hasil tanaman tembakaunya sangat baik mutunya, sehingga banyak fasilitas yang diberikan di desa serba naman tersebut, seperti penyediaan air bersih yang langsung dari sibolangit kawedanan pancur batu di alirkan ke desa serba naman (water ladeng), merupakan implasmen khusus karena mutu tembakau yang di hasilkan sangat memuaskan, berjalannya waktu hingga tahun 1942 datanglah pasukan jepang yang mengambil alih semua kegiatan yang ada di desa serba naman sehingga keadaan berubah total dan tanaman tembakau yang menjadi kebanggan jadi sirna dan dialihkan pada saat itu di berdayakan tanaman padi mengingat kebutuhan pada saat itu bahan makanan menjadi bahan pokok utama, hasil dari perubahan yang di haruskan atau diwajibkan menanam padi juga menghasilkan panen yang berlimpah, dan untuk meningkatkan lagi hasil pertanian tersebut dibuatlah sungai sungai kecil sebagai irigasi untuk mengairi sawah-sawah tersebut, perubahan ini juga mempengaruhi nama desa yang di ubah menjadi desa sei beras sesuai dengan kondisi wilayah dan situasi pada saat itu, seiring berjalannya waktu pada tahun 1945 indonesia mengumandangkan kemerdekaannya dan masyarakat desa sei beras juga merasa terbebas dari belenggu kerja paksa yang diterapkan oleh jepang pada saat itu, hal yang menarik disaat transisi pemerintah Indonesia bukan jepang yang menyerahkan lahan perkebunan tersebut melainkan belanda yang menyerahkan atau serah terima lahan tersebut ke pemerintahan Indonesia, sekaligus dengan semua karyawan lokal maupun karyawan yang dikontrak dari jawa, dibawah kepemimpinan presiden Soekarno hatta semua karyawan perkebunan diberikan sebahagian tanah untuk perladangan sebagai jasa yang selama ini telah mengolah lahan hutan menjadi perkebunan, pada tahun 1956 desa sei beras mengalami pemekaran yaitu menjadi 5 Desa Yaitu : Desa Namorube Julu, Desa Salang Tunas, Desa Salang Paku, dan Desa Sei Mencirim. Pada Tahun 1956 terpilihlah Kepala Desa Pertama di Desa Sei Mencirim yang dijabat oleh bapak DJASE dengan luas desa sei mencirim 632 Ha yang diakui oleh Negara kesatuan Republik Indonesia, Bapak DJASE menjabat kepala desa kurang lebih 7 tahun dan di gantikan oleh Bapak Rais kemudian diadakan Pemilihan Kepala Desa dan yang dipercaya untuk menjabat Sebagai Kepala Desa adalah Bapak RASID sampai dengan tahun 1975, yang selanjutnya dijabat oleh Bapak KASTOLAN pada tahun 1982 diadakan pemilihan, kemudian untuk kedua kalinya Bapak RASID kembali menjabat kepala Desa, selanjutnya tahun 1987 dijabat oleh Bapak ALFIAN Sebagai pejabat sementara dan pada tahun 1998 diadakan pemilihan kembali dan untuk kedua kalinya Bapak ALFIAN menjabat sebagai Kepala Desa Sei Mencirim dan Tahun 2002 diadakan pemilihan kembali Kepala Desa terpilih pada tahun 2002 adalah Bapak AWALUDDIN Sampai dengan tahun 2007, selanjutnya pada tahun 2008 diadakan pemilihan kembali kepala Desa dan Kepala Desa terpilih adalah Bapak JULIANTO dengan masa I priode 2009-2015 dan selanjutnya diadakan pemilihan kembali pada tahun 2016 dan untuk Kepala Desa terpilih priode 2016 s/d 2021 adalah Bapak ERI SAPUTRA, dan sepeninggal bapak ERI SAHPUTRA kepala desa Sei mencirim di gantikan oleh bapak JOHAN WAHYU melalui Pemilihan Antar Waktu sampai tahun 202
 
{{Kutalimbaru, Deli Serdang}}