Sriwijaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Sejarah: Memperbaiki ringkasan
Baris 100:
Pada abad ke-7 ini, orang Tionghoa mencatat bahwa terdapat dua kerajaan yaitu ''Malayu'' dan ''Kedah'' menjadi bagian kemaharajaan Sriwijaya.<ref name="end" />
 
Berdasarkan [[prasasti Kota Kapur]] yang berangka tahun 686 ditemukan di pulau [[Bangka]], kemaharajaan ini telah menguasai bagian selatan Sumatra, pulau Bangka dan Belitung, kecualitidak termasuk [[Lampung]]. Prasasti ini juga menyebutkan bahwa [[Sri Jayanasa]] telah melancarkan ekspedisi militer untuk menghukum ''Bhumi Jawa'' yang tidak berbakti kepada Sriwijaya, peristiwa ini bersamaan dengan runtuhnya [[Tarumanagara]] di Jawa Barat dan Holing ([[Kalingga]]) di Jawa Tengah yang kemungkinan besar akibat serangan Sriwijaya. Kemungkinan yang dimaksud dengan Bhumi Jawa adalah [[Tarumanegara]].<ref name=SMP/> Sriwijaya tumbuh dan berhasil mengendalikan jalur perdagangan maritim di [[Selat Malaka]], [[Selat Sunda]], [[Laut Tiongkok Selatan]], [[Laut Jawa]], dan [[Selat Karimata]].{{citation needed}}
 
[[Berkas:Srivijayan Expansion.gif|jmpl|ka|Perkembangan Kemaharajaan Sriwijaya, bermula di Palembang pada abad VII, menyebar ke sebagian besar Sumatra, Semenanjung Malaya, Jawa, Kamboja, hingga surut sebagai Kerajaan Malayu Dharmasraya pada abad XIII.]]