Oemar Said Tjokroaminoto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dubaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Amamaali (bicara | kontrib)
Baris 5:
| caption = Hadji Oemar Said Tjokroaminoto
| birth_date = {{birth date|1882|8|16}}
| birth_place = [[TegalsariBukur, JetisSawahan, PonorogoMadiun]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]] {{flagicon image|Flag of the Netherlands.svg}}
| death_date = {{death date and age|1934|12|17|1882|8|16}}
| death_place = [[Yogyakarta]], [[Hindia Belanda]] {{flagicon image|Flag of the Netherlands.svg}}
Baris 14:
| relations = [[Soekarno]] (murid dan mantan menantu)<br />[[R.M. Tjokroamiseno]] (ayah)<br />[[Warok R.M. Adipati Tjokronegoro]] (kakek)<br />[[R.M Mangoensoemo ]] (Mertua)<br />[[Abikoesno Tjokrosoejoso]] (adik)<br />[[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo]] (murid)<br />[[Musso]] (murid)<br />[[Semaoen]] (murid)<br />[[Aulia Tahkim]]<br />[[Maia Estianty]] (cicit)<br /> [[ Pakubuwono III ]] (buyut)<br />[[Raden Mas Oemar Djaman Tjokroprawiro]], [[Raden Ayu Tjokrodisoerjo]], [[Raden Mas Poerwadi Tjokrosoedirjo]], [[Raden Mas Oemar Sabib Tjokrosoeprodjo]], [[Raden Ajeng Adiati]], [[Raden Ayu Mamowinoto]], [[Raden Mas AbikoesnoTjokrosoejoso]], [[Raden Ajeng Istingatin]], [[Raden Mas Poewoto]], [[Raden Adjeng Istidja Tjokrosoedarmo]], [[Raden Aju Istirah Mohammad Soebari]] (Saudara)<ref>Amelz, HOS Tjokroaminoto Hidup dan Perjuangannya Jilid I (Jakarta: Bulan Bintang, 1952)</ref>
}}
'''Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto''' ({{lahirmati|[[TegalsariBukur, JetisSawahan, PonorogoMadiun]], [[Jawa Timur]]|16|8|1882|[[Yogyakarta]], [[Indonesia]]|17|12|1934}}<ref>Drs. M. Mayuhur Amin, ''HOS. Tjokroaminoto; Rekonstruksi Pemikiran Dan Perjuangannya'': Cokroaminoto University Press, Yogyakarta. Bab. II.1995. (CB-D13/1995-15)
 
''"Tahun 1883, di Tegalsari, Ponorogo, Jawa Timur, lahir, Tjokroaminoto, putera dari Raden Mas Tjokroamiseno, Wedana Kleco, Madiun; sedangkan kakeknya, R.M Tjokronegoro adalah Bupati Ponorogo"''</ref><ref>Tim Museum Kebangkitan Nasional dkk, HOS Tjokroaminoto (Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional Direktorat Jenderal KebudayaanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015)</ref><ref>{{Cite web|last=enam|first=liputan|date=14 Agu 2019|title=Menilik Rumah HOS Tjokroaminoto, Kawah Candradimuka Para Pahlawan Indonesia|url=https://surabaya.liputan6.com/read/4036506/menilik-rumah-hos-tjokroaminoto-kawah-candradimuka-para-pahlawan-indonesia#:~:text=HOS%20Tjokroaminoto%20yang%20lahir%20di,memiliki%20nuansa%20khas%20bangunan%20Jawa.|website=lipuan6|access-date=18/08/2021}}</ref><ref>Hadji Oemar Said Cokroaminoto Pendiri Dan Pembangunan Kebangkitan Umat Islam Indonesia,Agus Salim, Penerbit: Nuansa Cendekia, ISBN: 9786023503414, Terbit: Februari 2016
 
''Ikhtisar : Hadji Oemar Said Cokroaminoto atau Hadji Oemar Said Tjokroaminoto (Lahir, Ponorogo, 6 Agustus 1882-wafat, 17 Desember 1934) merupakan pemimpin organisasi Sarekat Islam.'' </ref> (sebagaimana tercatat dalam Buku[https://www.facebook.com/ArsipNasionalRI/photos/a.555922984571049/2077446949085304/ SejarahArsip SarekatNasional IslamRepublik Indonesia] dan PendidikanDirektorat Bangsa,Pahlawan karanganNasional Drs[https://direktoratk2krs.kemsos.go.id/pahlawannasional Mansur,Kementrian MA.Sosial PenerbitRepublik PustakaIndonesia]))<ref>{{Cite Pelajar,web|last=Arsip 2004;Nasional|first=Republik halamanIndonesia|date=16 Agustus 2021|title=Publikasi Resmi ANRI|url=https://www.facebook.com/ArsipNasionalRI/photos/a.555922984571049/2077446949085304/}}</ref> 13)), lebih dikenal dengan nama '''H.O.S Cokroaminoto''', merupakan salah satu pemimpin organisasi pertama di Indonesia, yaitu Sarekat Islam (SI).<ref>[http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/667-raja-jawa-tanpa-mahkota Tokoh Indonesia: Tjokroaminoto], diakses 17 April 2015</ref><ref>[http://profil.merdeka.com/indonesia/r/raden-hadji-oemar-said-tjokroaminoto/ Merdeka: Profil Tjokroaminoto], diakses 17 April 2015</ref><ref>[http://www.tuanguru.com/2012/11/biografi-singkat-H.O.S-Cokroaminoto.html Tunarungu: Tentang Tjokroaminoto], diakses 17 April 2015</ref>
 
== Kehidupan pribadi ==
Tjokroaminoto adalah anak kedua dari 12 bersaudara dari ayah bernama R.M. Tjokroamiseno, salah seorang pejabat wedana Kleco, [[Kabupaten Magetan|Magetan]] pada saat itu. Kakeknya, R.M. Adipati Tjokronegoro, pernah juga menjabat sebagai Bupati [[Ponorogo]], Mertuanya adalah R.M. Mangoensoemo yang merupakan wakil bupati Ponorogo. Beliau adalah keturunan langsung dari Kiai Ageng Hasan Besari dari Pondok [[Pesantren Tegalsari]] Ponorogo[https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/02/142628879/oemar-said-tjokroaminoto-kehidupan-peran-dan-gerakan-islam?page=all#:~:text=Tjokroaminoto%20lahir%20di%20Ponorogo%2C%2016,.%20Tjokronegoro%20(Bupati%20Ponorogo).]
 
Setelah lulus dari sekolah rendah, ia melanjutkan pendidikannya di sekolah pamong praja di [[Kota Magelang|Magelang]]. Setelah lulus, ia bekerja sebagai juru tulis patih di Ngawi. Tiga tahun kemudian, ia berhenti. Tjokromaninoto pindah dan menetap di Surabaya pada 1906. Di Surabaya, ia bekerja sebagai juru tulis di firma Inggris Kooy & Co dan melanjutkan pendidikannya di sekolah kejuruan ''Burgerlijk Avondschool'', jurusan Teknik Mesin.<ref>{{Cite journal|last=Achdian|first=Andi|date=2017-08-28|title=Sarekat Islam sebagai Kelanjutan Boedi Oetomo|url=http://jurnal.masyarakatsejarawan.or.id/index.php/js/article/view/51|journal=Jurnal Sejarah|language=id|volume=1|issue=1|pages=30–51|doi=10.26639/js.v1i1.51|issn=2581-2394}}</ref>
 
Pada bulan Mei [[1912]], HOS Tjokroaminoto mendirikan [[organisasi]] [[Sarekat Islam]] yang sebelumnya dikenal [[Serikat Dagang Islam]] dan terpilih menjadi ketua.
Bergelar ''De Ongekroonde van Java'' atau "Raja Jawa Tanpa Mahkota" oleh Belanda, Tjokroaminoto adalah salah satu pelopor pergerakan di [[indonesia]] dan sebagai guru para pemimpin-pemimpin besar di [[Indonesia]]. Berangkat dari pemikirannya pula yang melahirkan berbagai macam [[ideologi]] bangsa Indonesia pada saat itu. Rumahnya sempat dijadikan rumah kost para pemimpin besar untuk menimbah ilmu padanya, yaitu [[Semaoen]], [[Alimin]], [[Muso]], [[Soekarno]], [[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo]], bahkan [[Tan Malaka]] pernah berguru padanya. Ia adalah orang yang pertama kali menolak untuk tunduk pada [[Belanda]]. Setelah ia meninggal pada tahun 17 Desember 1934 , lahirlah warna-warni pergerakan Indonesia yang dibangun oleh murid-muridnya, yakni kaum [[sosialis]]/[[komunis]] yang dianut oleh [[Semaoen]], [[Muso]], [[Alimin]]. [[Soekarno]] yang [[nasionalis]], dan [[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo]] yang [[Islam]] merangkap sebagai sekretaris pribadi. Namun, ketiga muridnya itu saling berselisih menurut paham masing-masing. Pengaruh kekuatan [[politik]] pada saat itu memungkinkan para pemimpin yang sekawanan itu saling berhadap-hadapan hingga terjadi [[Peristiwa Madiun 1948|Pemberontakan Madiun 1948]] yang dilakukan [[Partai Komunis Indonesia]] karena memproklamasikan "Republik Soviet Indonesia" yang dipimpin [[Muso]]. Dengan terpaksa Presiden Soekarno mengirimkan pasukan elite [[TNI]] yakni [[Divisi Siliwangi]] yang mengakibatkan "abang", sapaan akrab Soekarno kepada Muso, pemimpin Partai komunis pada saat itu tertembak mati pada 31 Oktober 1948. dilanjutkan oleh [[Negara Islam Indonesia]](NII) yang dipimpin oleh S.M Kartosuwiryo dan akhirnya hukuman mati yang dijatuhkan oleh Soekarno kepada kawannya [[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo]] pada 12 September 1962. Pada bulan Mei [[1912]], HOS Tjokroaminoto mendirikan [[organisasi]] [[Sarekat Islam]] yang sebelumnya dikenal [[Serikat Dagang Islam]] dan terpilih menjadi ketua.
 
Salah satu trilogi darinya yang termasyhur adalah ''Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat''. Ini menggambarkan suasana perjuangan Indonesia pada masanya yang memerlukan tiga kemampuan pada seorang pejuang kemerdekaan. Dari berbagai muridnya yang paling ia sukai adalah [[Soekarno]] hingga ia menikahkan Soekarno dengan anaknya yakni [[Siti Oetari]], istri pertama [[Soekarno]]. Pesannya kepada Para murid-muridnya ialah "Jika kalian ingin menjadi Pemimpin besar, menulislah seperti [[wartawan]] dan bicaralah seperti [[orator]]". Perkataan ini membius murid-muridnya hingga membuat Soekarno setiap malam berteriak belajar pidato hingga membuat kawannya, [[Muso]], [[Alimin]], [[S.M Kartosuwiryo]], [[Darsono]], dan yang lainnya terbangun dan tertawa menyaksikannya.
 
Tjokro meninggal di Yogyakarta, Indonesia, 17 Desember 1934 pada umur 52 tahun. Ia dimakamkan di TMP Pekuncen, [[Yogyakarta]], setelah jatuh sakit sehabis mengikuti Kongres SI di [[Banjarmasin]].
 
=== Gelar Raja Jawa Tanpa Mahkota ===
BergelarOleh Belanda, beliau dijuluki sebagai ''De Ongekroonde van Java'' atau "Raja Jawa Tanpa Mahkota" oleh Belanda, Tjokroaminoto adalah salah satu pelopor pergerakan di [[indonesia]] dan sebagai guru para pemimpin-pemimpin besar di [[Indonesia]]. Berangkat dari pemikirannya pula yang melahirkan berbagai macam [[ideologi]] bangsa Indonesia pada saat itu. Rumahnya sempat dijadikan rumah kost para pemimpin besar untuk menimbah ilmu padanya, yaitu [[Semaoen]], [[Alimin]], [[Muso]], [[Soekarno]], [[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo]], bahkan [[Tan Malaka]] pernah berguru padanya. Ia adalah orang yang pertama kali menolak untuk tunduk pada [[Belanda]]. Setelah ia meninggal pada tahun 17 Desember 1934 , lahirlah warna-warni pergerakan Indonesia yang dibangun oleh murid-muridnya, yakni kaum [[sosialis]]/[[komunis]] yang dianut oleh [[Semaoen]], [[Muso]], [[Alimin]]. [[Soekarno]] yang [[nasionalis]], dan [[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo]] yang [[Islam]] merangkap sebagai sekretaris pribadi. Namun, ketiga muridnya itu saling berselisih menurut paham masing-masing. Pengaruh kekuatan [[politik]] pada saat itu memungkinkan para pemimpin yang sekawanan itu saling berhadap-hadapan hingga terjadi [[Peristiwa Madiun 1948|Pemberontakan Madiun 1948]] yang dilakukan [[Partai Komunis Indonesia]] karena memproklamasikan "Republik Soviet Indonesia" yang dipimpin [[Muso]]. Dengan terpaksa Presiden Soekarno mengirimkan pasukan elite [[TNI]] yakni [[Divisi Siliwangi]] yang mengakibatkan "abang", sapaan akrab Soekarno kepada Muso, pemimpin Partai komunis pada saat itu tertembak mati pada 31 Oktober 1948. dilanjutkan oleh [[Negara Islam Indonesia]](NII) yang dipimpin oleh S.M Kartosuwiryo dan akhirnya hukuman mati yang dijatuhkan oleh Soekarno kepada kawannya [[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo]] pada 12 September 1962. Pada bulan Mei [[1912]], HOS Tjokroaminoto mendirikan [[organisasi]] [[Sarekat Islam]] yang sebelumnya dikenal [[Serikat Dagang Islam]] dan terpilih menjadi ketua.
 
Namun, ketiga muridnya itu saling berselisih menurut paham masing-masing. Pengaruh kekuatan [[politik]] pada saat itu memungkinkan para pemimpin yang sekawanan itu saling berhadap-hadapan hingga terjadi [[Peristiwa Madiun 1948|Pemberontakan Madiun 1948]] yang dilakukan [[Partai Komunis Indonesia]] karena memproklamasikan "Republik Soviet Indonesia" yang dipimpin [[Muso]]. Dengan terpaksa Presiden Soekarno mengirimkan pasukan elite [[TNI]] yakni [[Divisi Siliwangi]] yang mengakibatkan "abang", sapaan akrab Soekarno kepada Muso, pemimpin Partai komunis pada saat itu tertembak mati pada 31 Oktober 1948.
 
Pemberontakan kemudian dilakukan oleh [[Negara Islam Indonesia]](NII) yang dipimpin oleh S.M Kartosuwiryo dan akhirnya hukuman mati yang dijatuhkan oleh Soekarno kepada kawannya [[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo]] pada 12 September 1962.
 
== Lihat pula ==
Baris 37 ⟶ 44:
Sebuah film dengan judul ''[[Guru Bangsa: Tjokroaminoto]]'' telah dibuat dengan mengangkat sebagian kisah Oemar Said Tjokroaminoto. Film yang diproduksi pada tahun 2015, ini disutradarai oleh [[Garin Nugroho]], dengan pemeran utama [[Reza Rahardian]].<ref>Tjokro Movie: [http://www.tjokromovie.com/coming-soon-guru-bangsa-tjokroaminoto/ Guru Bangsa: Tjokroaminoto] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170421080531/http://www.tjokromovie.com/coming-soon-guru-bangsa-tjokroaminoto/ |date=2017-04-21 }} diakses 19 April 2015</ref>
 
== Polemik tempatTempat kelahiranKelahiran ==
Tempat kelahiran Cokroaminoto menuai Polemik karena terdapat dua versi, yakni di Ponorogo dan Madiun. Menurut versi resmi dari data pemerintah sebagaimana tercatat dalam Arsip Nasional Republik Indonesia dan Direktorat Kepahlawanan Kementrian Sosial, beliau lahir di Desa Bukur, Madiun. Dahulu Desa Bukur masuk ke dalam wilayah Kecamatan Jiwan, namun setelah pemekaran wilayah di Kabupaten Madiun, sekarang masuk kecamatan Sawahan. <ref>{{Cite web|last=Direktorak K2KRS|first=Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial|title=Kementrian Sosial Republik Indonesia|url=https://direktoratk2krs.kemsos.go.id/pahlawannasional}}</ref>
Tempat kelahiran Tjokroaminoto menuai Polemik karena terdapat dua versi, yakni di Ponorogo dan Madiun. Bila di Ponorogo Tjokroaminoto lahir di [[Tegalsari, Jetis, Ponorogo|Tegalsari]] sedangkan di Madiun sendiri terdapat dua tempat yakni Bakur dan Bukur. Namun tempat lahir Tjokroaminoto yang diakui adalah yang di Ponorogo setelah melalui penelitian dan berbagai literasi buku sejarah seperti Buku Sejarah Sarekat Islam dan Pendidikan Bangsa, HOS. Tjokroaminoto: Rekonstruksi Pemikiran Dan Perjuangannya, Hadji Oemar Said Cokroaminoto: Pendiri Dan Pembangunan Kebangkitan Umat Islam Indonesia, SK Kepresidenan Pahlawan Nasional [https://rri.co.id/madiun/daerah/692597/alasan-sejarah-pemkab-ponorogo-resmi-ubah-nama-jalan-protokol-soekarno-hatta-menjadi-h-o-s-cokroaminoto]
 
TempatAdapun kelahirandalam Tjokroaminotobeberapa menuailiteratur Polemikdisebutkan karenabahwa terdapat dua versi, yakni di Ponorogo dan Madiun. Bila di Ponorogo Tjokroaminotobeliau lahir di [[Tegalsari, Jetis, Ponorogo|Tegalsari]] sedangkan di Madiun sendiri terdapat dua tempat yakni Bakur dan Bukur. Namun tempat lahir Tjokroaminoto yang diakui adalah yang di Ponorogo setelah melalui penelitian dan berbagai literasi buku sejarah sepertiSeperti Buku Sejarah Sarekat Islam dan Pendidikan Bangsa, HOS. Tjokroaminoto: Rekonstruksi Pemikiran Dan Perjuangannya, Hadji Oemar Said Cokroaminoto: Pendiri Dan Pembangunan Kebangkitan Umat Islam Indonesia, SK Kepresidenan Pahlawan Nasional [https://rri.co.id/madiun/daerah/692597/alasan-sejarah-pemkab-ponorogo-resmi-ubah-nama-jalan-protokol-soekarno-hatta-menjadi-h-o-s-cokroaminoto]
 
Untuk mengenang dan menghormati jasanya, nama Cokroaminoto dijadikan nama jalan yang legendaris di Kota Madiun. Terdapat juga sebuah lembaga pendidikan di Kota Madiun yang terkenal memakai namanya. Serta oleh-oleh khas dan favorit, Bluder Cokro.
 
SelainSedangkan itudi telahPonorogo, disahkannya sebuah Jalannama HOS Cokroaminoto didiabadikan Ponorogountuk menggantikan nama Jalan Raya Soekarno-Hatta yang diajukan Bupati Ponorogo, [[Ipong Muchlissoni|Ipong Muchlisoni]] kepadapada Pemerintahtahun Pusat2018. kerena nama jalan merupakan putra daerah Ponorogo, kemudian dilanjutkaKemudian oleh Bupati Ponorogo selanjutnya GiriSugiri Sancoko, membuatkawasan monumenjalan HOStersebut Tjokroaminotodijadikan di sepanjangkawasan jalan tersebututama dengan taman dan pedesrian.[https://ponorogo.go.id/2019/07/11/nama-jalan-dirubah-dengan-nama-pahlawan-bupati-ipong-ini-penghargaan-kepada-mereka/][https://suaraindonesia.co.id/news/pemerintahan/611a0280178f6/semangat-gotong-royong-bupati-ponorogo-resmikan-prasasti-hos-cokroaminoto]
 
Cokroaminoto diangkat menjadi Pahlawan Nasional oleh Presiden Indonesia [[Soekarno]] pada tahun 1961 berdasarkan Nomer Surat Keputusan SK/590/Tahun/1961 pada tanggal 09 November 1961, dengan biodata sebagai berikut ini sebagaimana tercatat dalam [https://direktoratk2krs.kemsos.go.id/pahlawannasional Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial, Kementrian Sosial Republik Indonesia]
Tjokroaminoto telah mendapatakan SK kepahlawanan dari Presiden Indonesia [[Soekarno]] pada tahun 1961, dengan biodata :
 
Nama : Haji UmarOemar Said Cokroaminoto
 
Lahir : PonorogoBukur, Madiun, 16 Agustus 1883
 
Wafat : Yogyakarta, 17 Desember 1934