Perumpamaan talenta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 35:
 
=== Sebagai kemampuan personal ===
Menurut tradisi, perumpamaan tentang talenta telah dilihat sebagai suatu nasihat kepada murid-murid Yesus untuk menggunakan karunia-karunia yang dianugerahkan Allah dalam diri mereka untuk melayani atau dipersembahkan kepada Allah, dan untuk mengambil risiko-risiko yang diperlukan demi [[Kerajaan Allah]]. Pemberian dari Allah tersebut dianggap mencakupi kemampuan-kemampuan personal ("talenta" dalam arti sehari-hari, sering kali disebut "bakat"), juga harta milik pribadi. Dikatakan bahwa kegagalan dalam memanfaatkan anugerah atau karunia dalam diri seseorang akan mengakibatkan penghakiman dirinya dengan ganjaran buruk.<ref name="Hultgren"/> Dari suatu sudut pandang psikologis, kegagalan tersebut merupakan akibat langsung dari kegagalan merasakan cinta kasih Allah. Kedua hamba yang pertama dapat memandang Allah dalam persepsi positif, sebagai pribadi yang "pengertian, murah hati, dan baik hati", sedangkan hamba ketiga memandang Allah sebagai pribadi yang "keras, menuntut, dan kritis".<ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=xIk8DAAAQBAJ&q=the+parable+of+the+talents |title=God's Unconditional Love: Healing Our Shame |author1=Wilkie Au |author2=Noreen Cannon Au |publisher=Paulist Press |year=2016 |isbn=978-1-58768-570-5}}</ref> ngawur jangan gitu
 
=== Sebagai cinta atau belas kasihan ===