Gedung Marabunta: Perbedaan antara revisi

'''Gedung Marabunta''' terletak di Kelurahan [[Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang|Tanjung Mas]], Kecamatan [[Semarang Utara, Semarang|Semarang Utara]], [[Kota Semarang]], Provinsi Jawa Tengah. Pada masa kolonial [[Belanda]] di [[Indonesia]], gedung ini dijadikan sebagai gedung [[teater]] [[kota]]. Pada masa aktifnya, Gedung Marabunta digunakan sebagai gedung rekreasi khusus bagi orang Belanda. Gedung hanya dipakai untuk pertunjukan [[komedi]], [[Orkes|orkestra]], dan [[balet]]. Pemakaiannya kini sebagai gedung serbaguna dan [[kafe]]. Kondisi bangunan asli sebagaian besar sudah rusak dan  hanya menyisakan [[Dinding|tembok]] di bagian depan rumah. Gedung Marabunta merupakan gedung satu lantai. Bentuk [[atap]]<nowiki/>nya teras dan mempunyai [[kubah]]. [[Pintu]] masuknya ada tiga dengan ukuran yang panjang dan tinggi. Di sisi kanan dan kiri dari masing-masing pintu ada jendela berukuran besar. [[Gaya arsitektur]] bangunannya merupakan perpaduan antara gaya arsitektur [[Dunia Barat|Barat]] dan gaya [[arsitektur Jawa]]. Pada masa aktifnya, Gedung Marabunta digunakan sebagai gedung rekreasi khusus bagi orang Belanda. Gedung hanya dipakai untuk pertunjukan [[komedi]], [[Orkes|orkestra]], dan [[balet]]. Sekeliling gedung berdampingan dengan rumah tinggal, [[yayasan]] dan [[Ruko|rumah toko]].<ref>{{Cite book|last=Tim Pemutakhiran Data Cagar Budaya|date=2019|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/15143/1/LAPORAN_PEMUTAKHIRAN%20DATA%20CAGAR%20BUDAYA%20KAWASAN%20KOTA%20LAMA%20SEMARANG%20TAHAP%20IV.pdf|title=Pemutakhiran Data Cagar Budaya: Kawasan Kota Lama Semarang Tahap IV|publisher=Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah|pages=50-51|url-status=live}}</ref> Nama lain dari Gedung Marabunta adalah ''Schouwburg et Hedele''. Lokasi baru gedung ini berada di bagian timur [[Kota Lama Semarang]]. Jaraknya sekitar 20 meter dari gedung lama yang telah rusak.<ref>{{Cite book|last=Chawari, dkk.|date=2019|url=https://core.ac.uk/download/pdf/286135135.pdf|title=Wajah Kota Lama Semarang|location=Yogyakarta|publisher=Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta|isbn=978-623-91488-2-9|pages=69-70|url-status=live}}</ref>