Pocong 2: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 27:
Situasi mulai berubah mencekam saat Andin mulai dihantui pocong di apartemennya. Maya yang menduga bahwa Andin hanya mabuk berat dan depresi tidak mempercayainya, tetapi keesokan harinya pocong kembali menghantui hingga Andin menjadi depresi berat. Terdorong untuk menolong adiknya, ia meminta bantuan seorang paranormal utnuk membantunya. Paranormal tersebut mengatakan bahwa pocong hadir kepada orang yang akan mendapat bahaya dengan tujuan untuk memperingatinya, dan ada kekuatan jahat yang mengancam nyawa Maya dan adiknya. Dan dalam tujuan menyelamatkan Andin, Maya dibuka mata batinnya oleh si paranormal, yang membuat ia bisa melihat makhluk halus. Terorpun kini beralih kepada Maya, lewat riset dosennya ([[Henidar Amroe]]), Maya mengetahui bahwa pocong pertama kali digunakan sebagai pengekang akan jiwa yang seharusnya bebas dari jasadnya, dan hal itulah yang membuat jiwa yang belum terbebas memberitahu tanda-tanda musibah yang berada di alam roh ke dunia ini.
 
Saat Maya sedang mandi, ia menemukan seragam sekolah Andin yang berlumur darah dan dipinggir bajunya ada ''badge'' nama sekolahnya. Andin menyangkal bahwa baju sekolahnya ditempelkan ''badge'' karena sistem tersebut berakhir 4 tahun yang lalu. Maya mendatangi sekolah dan mendapat informasi tentang seorang murid bernama Rahma yang meninggal secara tidak wajar akibat kebakaran di rumahnya sendiri. Sang kakak, Wisnu, adalah satu-satunya orang yang berhasil selamat dari kebakaran tersebut. Maka Maya mendatangi alamat Rahma dan menanyakan orang yang pernah berkaitan dengan keluarga Pak Sugeng. Oleh seorang mantan pekerjanya, diceritakan Pak Sugeng dan keluarga sangat baik, dan saat itu, ia menceritakan juga tentang keberadaan Wisnu yang kini terakhir didengar tengah mencari seseorang bernama Rustam, seorang pekerja yang dendam karena dipecat dan memalasmembalas dendam dengan membakar rumah majikannya sendiri.
 
Maya kemudain diberikan foto keluarga Pak Sugeng, menunjukkan, Wisnu tampak sama seperti wajah tetangga Maya dan Andin di apartemen mereka. Juga wajah Pak Sugeng, sama persis dengan wajah Pak Slamet si pengurus apartemen. Apalagi di tambah dakta bahwa kebakaran rumahnya terjadi jam 3 sore, menandakan bahwa Pak Sugeng menghantui apartemen tersebut. Lalu Maya memacu mobilnya ke apartemen dan menyadari bahwa Andin hilang. Lalu, Maya menuruni tangga darurat dengan mematok sebuah pintu berlabel "8 M" dari lantainya, kemudian saat ia menuruni tangga, tulisan tersebut masih berada di lantai di bawahnya tanpa henti. Maya yang putus asa terperangkap dalam kegelapan dan menyadari dirinya tengah berada di hutan.