Gunung Pesagi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: LTA Sekala Brak Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Hapus pranala ke "Sultan Sekala Brak Lampung": Menghapus pranala balik ke halaman yang dihapus Sultan Sekala Brak Lampung.
Baris 38:
 
“Untuk meyakinkan, di antara mereka ada yang memotret Secara bergantian deretan bekas tapak kaki harimau itu beberapa kali dari berbagai sudut pengambilan, tetapi tidak juga berhasil, sehingga Sultan Sekala Brak mengambil keputusan untuk memimpin Do’a bersama. Setelah itu dilakukan kembali memotret telapak kaki harimau tersebut dan berhasil dipotret sampai saat ini hasil potretan tersebut masih dalam keadaan utuh dan terpelihara.
Dijaman yang semakin berkembang ini, penobatan sebagaimana dalam ritual naik tahta dengan berjalan kaki mendaki Gunung Pesagi tinggallah suatu tradisi sejarah dalam prosesi penobatan Sultan Kerajaan Sekala Brak Sejak penobatan itu, maka tahta Sekala Brak merupakan bagian dari tanggung jawab kehidupan Bermasyarakat Sultan Sekala Brak khususnya dalam masyarakat adat yang dipimpinnya. Di dalam masyarakat adatnya, [[Sultan Sekala Brak Lampung|Sultan Sekala Brak]] adalah satu-satunya Pangeran, satu- satunya Sultan, satu-satunya junjungan. Ia menjadi SaiBatin, yang segala laku hidupnya harus bisa menjadi suri tauladan bagi semesta kehidupan.
 
== Referensi ==