Sejarah Lampung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jaya CFJ 99 (bicara | kontrib)
k →‎Prasejarah: menambahkan ringkasan rujukan pemerintah
Jaya CFJ 99 (bicara | kontrib)
k →‎Abad Ke-18: Memperbaiki artikel
Baris 70:
[[Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan]] adalah tokoh perjuangan lascar pejuang dari [[Partai Syarikat Islam Indonesia]] (PSII) sekaligus pendiri pertama kali di Sumatra Selatan , Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan ini juga yang membawa sekaligus, Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan Tamong Batin yang merupakan Ayah Kandung dari Ratu Rochma Syuri Maulana gelar Ratu Mas Ria Intan (Ratu Kepaksian Pernong, Atas jasa-jasa para Pahlawan kemudian Pemerintah membangun Tugu Monpera Simpang Sender Ranau Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan di makamkan di makam pahlawan komarung. Nama dari pahlawan rakyat ranau tersebut di abadikan menjadi nama salah satu jalan di tengah kota Batu Raja, Pada saat menempuh jenjang pendidikan Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan tinggal bersama-sama di rumah Ki Hadjar Dewantara bersama-sama juga dengan H. Agus Salim, Dr. (H.C.) Ir. H. [[Soekarno]], Daud Beureu'eh, dan kartosuryo, bahkan pada saat terjadi bertentangan berhadapan melawan belanda pada saat belanda ingin menguasai wilayah perkebunan tembakau di gunung seminung Ranau pada saat itu masyarakat Ranau melakukan perlawanan secara hukum Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan datang membawa seorang teman seperjuangannya yaitu H. Agus Salim, H. Agus Salim bersama-sama dengan Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan menghadapi melawan Belanda dalam masalah hukum melalui jalur pengadilan kala itu, dan dimenangkan oleh rakyat yang diwakili oleh Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan dan H. Agus Salim di dalam sejarah<ref>https://myceritamahasiswa.blogspot.com/2019/03/akmalpejuang-asli-ranau-yang-kebal.html</ref><ref>https://palembang.tribunnews.com/2018/08/15/kisah-pahlawan-akmal-warga-asli-ranau-usir-penjajahan-jepang-si-bungsu-ungkap-fakta-memilukan?page=3</ref><ref>https://daerah.sindonews.com/berita/1201350/29/akmal-pejuang-dari-oku-selatan-yang-kebal-peluru</ref>.
Sejarah perjuangan suku-suku di Lampung ini adalah merupakan rentang waktu yang sangat panjan sejak zaman Penyebaran Islam pada abad ke-12 (29 Rajab 688 Hujriyah), Era perdangangan portugis pada awal abad ke-16, Inggeris dari tahun 1701-1824 Masehi, hingga pada jaman Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) dari sekitar tahun 1824 Masehi peristiwa ini bagian yang tidak bisa terpisahkan dari deretan rangkuman sejarah perjuangan merebut kemerdekaan [[Sejarah Indonesia]], Hingga menjelang Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dan periode perjuangan fisik setelah itu, putra Lampung tidak ketinggalan ikut terlibat dan merasakan betapa pahitnya perjuangan melawan penindasan penjajah yang silih berganti. Sehingga pada akhirnya sebagai mana dikemukakan pada awal uraian ini pada tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat I Provinsi Lampung.
 
Kejayaan Lampung sebagai penyebar agama Islam dan sumber lada hitam pun mengilhami para senimannya sehingga tercipta lagu '''Bumi Sekala Brak''', Tanoh Lada. Bahkan, ketika Lampung diresmikan menjadi provinsi pada 18 Maret 1964, [[Laduk]], [[Payan]], Payung Agung Songsong Kuning Bersejarah, Padi lada hitam menjadi bagian dari pada