Sejarah Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jaya CFJ 99 (bicara | kontrib)
k →‎Kerajaan & Kesultanan Islam: menambahkan contah kerajaan
Tag: Dikembalikan VisualEditor-alih
Jaya CFJ 99 (bicara | kontrib)
k →‎Era Kerajaan-Kerajaan di Nusantara: Prasasti trah majapahit
Tag: Dikembalikan VisualEditor-alih
Baris 24:
{{utama|Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha}}
[[Berkas:Prasasti tugu.jpg|jmpl|200px|Prasasti Tugu peninggalan Raja [[Purnawarman dari Taruma]]]]
[[Berkas:Prasasti Hujung Langit.jpg|jmpl|280|kiri|[[Prasasti Hujung Langit]] terpahat nama raja Punku Aji Yuwarajya Sri Haridewa]]
Pada [[abad ke-4]] hingga [[abad ke-7]] di wilayah [[Jawa Barat]] terdapat kerajaan bercorak Hindu-Buddha, yaitu [[Tarumanegara|Kerajaan Tarumanagara]] yang dilanjutkan dengan [[Kerajaan Sunda]] sampai [[abad ke-16]]. Pada [[abad ke-7]] hingga [[abad ke-14]], kerajaan Buddha [[Sriwijaya]] berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok, [[I Ching]], mengunjungi ibu kota Sriwijaya, [[Palembang]], sekitar tahun [[670]]. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh [[Jawa Barat]] dan [[Semenanjung Melayu]]. [[Abad ke-14]] juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan [[Hindu]] di [[Jawa Timur]], [[Majapahit]]. Patih Majapahit antara tahun [[1331]] hingga [[1364]], [[Gajah Mada]] berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan dalam [[budaya Jawa|kebudayaan Jawa]], seperti yang terlihat dalam [[wiracarita]] [[Ramayana]].