Penyebaran Islam di Nusantara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jaya CFJ 99 (bicara | kontrib)
k memperbaiki ringkasan
Jaya CFJ 99 (bicara | kontrib)
k Bagian utara Sumatra: pranala artikel
Baris 87:
Pada 1520, Ali Mughayat Syah memulai kampanye militer untuk mendominasi bagian utara Sumatra. Dia menaklukkan Daya, dan mengkonversi orang-orangnya ke Islam.<ref>{{Cite web |url=http://www.kitlv.nl/pdf_documents/asia.acehnese.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2014-07-17 |archive-date=2013-06-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130625201347/http://www.kitlv.nl/pdf_documents/asia.acehnese.pdf |dead-url=yes }}</ref> Penaklukannya berlanjut ke bawah pantai timur, seperti [[Pidie]] dan [[Pasai]] menggabungkan beberapa daerah penghasil [[emas]] dan [[lada]]. Penambahan daerah-daerah tersebut akhirnya menyebabkan ketegangan internal dalam Kesultanan Aceh, karena kekuatan Aceh adalah sebagai bandar perdagangan, yang kepentingan ekonominya berbeda dari wilayah-wilayah bandar produksi.
 
Buku ahli pengobatan [[Portugis]] [[Tome Pires]] yang mendokumentasikan pengamatannya atas Jawa dan Sumatra dari kunjungannya tahun 1512-1515, dianggap salah satu sumber yang paling penting tentang penyebaran Islam di Nusantara. Pada saat tersebut, menurut Piers, kebanyakan raja di Sumatra adalah Muslim, dari Aceh dan ke selatan sepanjang pantai timur ke [[Palembang]], para penguasanya adalah Muslim, sementara sisi selatan Palembang dan di sekitar ujung selatan Sumatra dan ke pantai barat, sebagian besar bukan. Di kerajaan lain Sumatra, seperti [[Pasai]] dan, [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] dan [[Kepaksian Sekala Brak]] penguasanya adalah Muslim meskipun pada tahap itu warga mereka dan orang-orang di daerah tetangga bukan. Bagaimanapun, dilaporkan oleh Pires bahwa agama Islam terus memperoleh penganut baru.
 
Setelah kedatangan rombongan kolonial [[Portugis]] dan ketegangan yang mengikuti tentang kekuasaan atas [[perdagangan rempah-rempah]], Sultan [[Suku Aceh|Aceh]] [[Alauddin al-Kahar]] (1539-1571) mengirimkan dutanya ke Sultan [[Kesultanan Utsmaniyah]], [[Suleiman I]] tahun 1564, meminta dukungan Utsmaniyah melawan [[Kekaisaran Portugis]]. Dinasti Utsmani kemudian dikirim laksamana mereka, [[Kurtoğlu Hızır Reis]]. Dia kemudian berlayar dengan kekuatan 22 [[Xebec|kapal]] membawa tentara, peralatan militer dan perlengkapan lainnya. Menurut laporan yang ditulis oleh Laksamana Portugis [[Fernão Mendes Pinto]], armada Utsmaniyah yang pertama kali tiba di [[Aceh]] terdiri dari beberapa [[orang Turki]] dan kebanyakan [[Muslim]] dari pelabuhan [[Samudera Hindia]].<ref>{{cite book| url=http://books.google.com/books?id=ePSkf-DHu5YC&pg=PA169#v=onepage&q&f=false | title= Islam in the Indonesian world: an account of institutional formation |first= Azyumardi |last= Azra |page=169 |publisher=Mizan Pustaka |year= 2006 }}</ref>