Green Cross: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 5:
Produknya banyak digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit. Selain memasok darah utuh untuk transfusi, Green Cross juga aktif mengembangkan produk turunan darah seperti faktor koagulasi, [[antibodi|imunoglobulin]], dan [[albumin]]. Pada pertengahan 1960-an berkembang menjadi sektor non-plasma. Agen kardiovaskular, agen koagulasi/fibrinolitik, agen imunologi, agen anti-inflamasi, agen berbasis albumin, komponen plasma darah dan nutrisi parenteral menyumbang 71% dari pendapatan fiskal 1998 yang tidak terkonsolidasi; grosir reagen diagnostik, 14% dan lainnya, 15%. Pendapatan yang tidak dikonsolidasi menyumbang 59,5% dari pendapatan konsolidasi fiskal 1998. Perusahaan memiliki sebelas anak perusahaan yang terkonsolidasi, masing-masing tiga di [[Amerika Serikat]] dan Jepang, dan masing-masing satu di [[Jerman]], [[Britania Raya]], [[Barbados]], [[Tiongkok]], dan [[Hong Kong]]. Penjualan luar negeri menyumbang 41,9% dari pendapatan konsolidasi tahun fiskal 1998.
Pada akhir 1980-an, Green Cross dan Takeshi Abe terlibat dalam sebuah skandal di mana hingga 3.000 orang Jepang tertular [[HIV]] melalui distribusi dan penggunaan produk darah yang diketahui tidak aman.<ref>Masao Miyamoto, [http://www.jpri.org/publications/workingpapers/wp23.html "Mental Castration, the HIV Scandal, and the Japanese Bureaucracy"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210526145652/http://www.jpri.org/publications/workingpapers/wp23.html |date=2021-05-26 }} Japan Policy Research Institute (August 1996). Retrieved April 1, 2011</ref><ref>Tomoko Otake, [http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/fl20091101x4.ht←ml "Ministry insider speaks out"] ''Japan Times'' (November 1, 2009). Retrieved April 1, 2011</ref>
== Referensi ==
|