Suprapto Sukowati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Doyok sarjono (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn]]) '''Suprapto Sukowati'''<ref>https://amp.tirto.id/suprapto-sukowati-ketua-yang-memenangkan-golkar-di-pemilu-pertama-eeaq</ref> ({{lahirmati|[[Sragen]], [[Jawa Tengah]]|12|11|1922|[[Jakarta]]|9|8|1972}}), adalah seorang tokoh pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan [[Hindia Belanda]] di [[Jawa Timur]].
 
== KehidupanKarier NyataMiliter ==
Sukowati adalah sosok yang sangat dihormati, setidaknya di masa [[Orde Baru]]. Dia dikenang sebagai Ketua Umum [[Golkar]] kedua setelah [[Djuhartono]].
 
Baris 37:
Selain itu dia kemudian mengurusi Badan Pembina Potensi Karya (BPPK) dan pernah pula mengurusi Front Nasional Pembebasan Irian Barat (FBPIB). Semua badan itu ditangani perwira menengah seperti Letnan Kolonel [[Harsono]], Kolonel [[Djuhartono]], Letnan Kolonel [[Amir Moertono]], dan Letnan Kolonel [[Isa Idris]]. Semua perwira itu bertanggung jawab kepada Kolonel Sukowati selaku Inspektur Jenderal Teritorial dan Pertahanan. Organisasi macam BPPK itu, menurut David Reeve dalam ''Golkar: Sejarah Yang Hilang'' (2013:287), dikoordinasikannya sejak 1957.
 
Bekas komandan peleton tentara sukarela [[Pembela Tanah Air]] (PETA) bikinan Jepang ini pada masa Revolusi bertugas di Jawa Timur. Dia sempat menjadi komandan ekspedisi ke Negara Indonesia Timur pada 1950. Pernah juga menjabat komandan resimen di Kediri pada 1950-an. Hingga 25 Oktober 1965 dia adalah Asisten 5/Teritorial Panglima AD dan pada Januari 1966 dia dijadikan Deputi Pembinaan Khusus di [[ABRI]]. Karier militernya tidak mentereng setelah [[Letnan Jenderal]] [[Ahmad Yani]] terbunuh.
 
Setelah 1966 Sukowati, yang sudah mayor jenderal, bukan pejabat strategis di militer. Dia malah menggantikan Brigadir Jenderal Djuhartono sebagai Ketua Umum Sekber Golkar. Wakil-wakilnya saat itu adalah Mayor Jenderal [[Djamin Ginting]] dan [[Mudjono]]. Sekretarisnya Kolonel Dr. [[Amino Gondohutomo]]. Bertindak sebagai juru bicara adalah Brigadir Jenderal [[Sugandhi]], bekas ajudan Presiden [[Sukarno]] yang mendirikan [[MKGR]].
 
== Soeharto dan Sekber Golkar ==
Sekber Golkar semula lahir sebagai gabungan dari Front Nasional dengan organisasi atau golongan kekaryaan, di mana [[Brigadir Jenderal]] [[Djuhartono]] sebagai ketua umum pertamanya. Di masa Djuhartono—yang dikenal sebagai pemuja Sukarno—Sekber Golkar masih dianggap dekat dengan Sukarno. Namun [[Djuhartono]] dan pemimpin yang dicap loyalis Sukarno lain seperti Drs. [[Imam Pratignjo]] dan [[J.K. Tumakaka]] akhirnya tersingkir. Naiklah kemudian Sukowati.
 
Di zaman Sukowati, seperti dicatat David Reeve, Sekber Golkar melangkah pasti bersama [[Soeharto]] dan Angkatan Darat, yang menjadi pemenang dalam pertarungan politik nasional setelah Sukarno tumbang. Golkar makin hari makin kuat dengan makin banyaknya organisasi yang ingin bergabung. Di masa Sukowati pula Golkar dirombak pengurusnya, demi kesolidan organisasi.
 
“Pada tanggal 5 September 1966, Soeharto mengirim instruksi kepada empat panglima angkatan dalam [[ABRI]] untuk menyediakan fasilitas seluas-luasnya bagi perkembangan Sekber Golkar," catat David Reeve.
 
Selain itu koran kubu militer Indonesia, ''Angkatan Bersenjata'', masih kata Reeve, rajin menyebut Sekber Golkar sebagai satu-satunya kekuatan regenerasi politik.
 
==Karier Politik==
Pada Mei 1968, ketika menjabat Ketua Umum Sekber Golkar, Sukowati dijadikan asisten urusan khusus di Departemen Pertahanan Keamanan (Hankam). Kala itu Menteri Pertahanan Keamanan dirangkap oleh pejabat Presiden Soeharto. Setelah muncul rencana [[Pemilu]] pada 1971, Sukowati mau tidak mau harus sibuk. “Dia melakukan serangkaian tur keliling Jawa Bali," tulis Reeve. Dia mengunjungi pejabat daerah baik sipil maupun militer, dan tentunya pemuka masyarakat.
 
Baris 60 ⟶ 61:
Dari 10 kontestan, Golkar nomor satu dan bisa menempatkan 236 wakilnya di parlemen. “Suprapto Sukowati tidak dapat menikmati hasil kemenangan Pemilu tahun 1971, beliau wafat pada tahun 1972," tulis Soekanto dalam ''Golkar dalam Sorotan: Organisasi Kader, Bukan Sekedar Mesin Pengumpul Suara'' (1994:3).
 
==Meninggal Dunia==
Mayor Jenderal kelahiran Sragen, 12 November 1922 ini tutup usia pada 9 Agustus 1972 di Jakarta. Makamnya belakangan kerap dikunjungi para petinggi Partai Golkar.
Mayor Jenderal kelahiran Sragen, 12 November 1922 ini tutup usia pada 9 Agustus 1972 di Jakarta. Makamnya belakangan kerap dikunjungi para petinggi Partai Golkar. Setelah Sukowati tutup usia, di bawah Amir Moertono dan lain-lainnya, Golkar terus berjaya. Golkar selalu jadi juara tiap pemilu Orde Baru. Setelah Soeharto lengser, Golkar juga masih tergolong partai kuat, meski tak mudah lagi dapat suara seperti zaman sebelumnya.
 
Setelah Sukowati tutup usia, di bawah Amir Moertono dan lain-lainnya, Golkar terus berjaya. Golkar selalu jadi juara tiap pemilu Orde Baru. Setelah Soeharto lengser, Golkar juga masih tergolong partai kuat, meski tak mudah lagi dapat suara seperti zaman sebelumnya.
 
== Referensi ==