Penyebaran Islam di Asia Tenggara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mike herlin (bicara | kontrib)
Mike herlin (bicara | kontrib)
Baris 9:
Bukti kedua berasal dari [[Ibnu Batutah]] ketika mengunjungi Samudera Pasai pada tahun 1345 megatakan bahwa raja yang memerintah negara itu memakai gelar Islam yakni ''Malikut Thahbir bin Malik Al Saleh''.
 
Bukti ketiga berasal dari seorang pengelana Portugis bernama [[Tome Pires]], yang mengunjungi Nusantara pada awal [[abad ke-16]]. Dalam karyanya berjudul ''Summa Oriental'', dia menjelaskan bahwa menjelang [[abad ke-12]] sudah ada masyarakat [[Muslim]] di [[Samudera Pasai]], [[Perlak]], dan [[Pagaruyung]]. Selain itu di Pulau [[Jawa]] juga ditemukan makam [[Fatimah binti Maimun]] di Leran ([[Gresik]]) yang berangka tahun 10821201 M dan sejumlah makam Islam di [[Tralaya]] yang berasal dari abad ke-13.
 
Golongan lain berpendapat bahwa Islam sebenarnya sudah masuk ke Nusantara sejak -tsing]] yang berkunjung ke Kerajaan [[Sriwijaya]] pada tahun 671. Dia menyatakan bahwa pada waktu itu lalu-lintas laut antara [[Bangsa Arab|Arab]], [[Persia]], [[India]], dan Sriwijaya sangat ramai.