Teruo Nakamura: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 28:
== Dinas militer ==
Nakamura berasal dari suku [[penduduk asli Taiwan]], yaitu suku Ami, dari [[Formosa (Taiwan)|Pulau Formosa]] yang saat itu menjadi koloni Jepang. Lahir pada tahun 1919, ia terkena [[wajib militer]] dan dimasukkan ke dalam sebuah Unit Sukarela Takasago dari [[Angkatan Darat Kekaisaran Jepang]] pada bulan November [[1943]]. Ia ditempatkan di Pulau [[kabupaten Pulau Morotai|Morotai]], di [[Hindia Belanda]] yang diduduki Jepang, tak lama sebelum pulau tersebut ditaklukkan oleh [[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu]] pada bulan September [[1944]] dalam [[Pertempuran Morotai]]. Ia dinyatakan tewas pada bulan Maret [[1945]].
 
 
 
Setelah pulau itu direbut, kelihatannya Nakamura tinggal bersama sejumlah prajurit Jepang lain yang tidak mau menyerah di pulau tersebut hingga dekade [[1950-an]], walau juga beberapa kali hidup sendirian selama jangka waktu cukup lama. Pada tahun [[1956]], ia kelihatannya berkeputusan untuk tak mengikatkan diri lagi dengan para prajurit lain yang tak mau menyerah di pulau tersebut, dan mulai membangun sebuah kamp kecil miliknya sendiri, yang terdiri dari sebuah pondok kecil di dalam ladang berpagar seluas 20 kali 30 meter. Ketika ditanyakan alasannya meninggalkan para [[prajurit]] yang lain, Nakamura mengklaim mereka mencoba membunuh dirinya; tapi, klaim ini disangkal oleh tiga prajurit lain dari kelompoknya, yang telah ditemukan pada dekade 1950-an.
Baris 42 ⟶ 40:
Awal November 1974, pihak Kedutaan Besar Jepang di [[Jakarta]] meminta bantuan [[pemerintah Indonesia]] untuk mengorganisasi sebuah misi pencarian, yang kemudian dilakukan oleh [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI-AU]]. Tim pencari tersebut beranggotakan 20 orang, dan dipimpin oleh Kapten Supardi AS dari KODAU XII/Morotai, Tim berangkat pada 18 Desember 1974 pagi hari. Namun, keberangkatan itu dirahasiakan dari penduduk. Tim berjalan dari pagi hingga petang mulai dari pusat kota Pulau Morotai ke kawasan hutan di Desa Pilowo, tempat persembunyian Nakamura.
 
Pada saat beristirahat malam harinya, seorang anggota tim yang fasih berbahasa Jepang, Sersan Mayor Hanz Anthony, mulai merancang merancang skenario penangkapan Nakamura. Ia mengajarkan lagu kebangsaan Jepang, [[Kimigayo]], kepada seluruh tim. Selain lagu, tim juga membawa foto [[Presiden Soeharto]], [[Perdana Menteri Jepang]] [[Kakuei Tanaka]], [[Bendera Merah Putih|bendera merah putih]] dan [[bendera Jepang]]. Skenarionya adalah, saat Nakamura muncul, maka tim penjemput menyanyikan lagu kebangsaan Jepang dan mengibarkan bendera Jepang dan Merah putih serta menunjukkan foto Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka.
 
Pagi harinya, tim penjemput kembali bergerak mencari Nakamura. Setelah beberapa saat berjalan, tim menemukan gubuk persembunyian Nakamura. Pada waktu ditemukan, Nakamura sedang tidak ada di tempat. Tim penjemput pun kemudian bersembunyi. Saat Nakamura kembali, tim kemudian mengepung gubuk itu.Nakamura terkejut dan raut wajahnya terlihat sangat tegang dan berusaha masuk ke dalam gubuk.