Pertempuran Medan Area: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Membalikkan revisi 19039882 oleh Tielumphd (bicara), WIkipedia:Plagiarisme Tag: Pembatalan |
k latar belakang |
||
Baris 20:
'''Pertempuran Medan Area''' adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap Sekutu yang terjadi di [[Medan]], [[Sumatra Utara]].
Pertempuran Medan Area merupakan peristiwa sejarah pada era revolusi fisik atau masa perang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Peperangan ini terjadi di Medan, Sumatera Utara (dulu masih bernama Sumatera Timur), beberapa bulan setelah proklamasi.
'''Latar Belakang'''
Pemicu pecahnya Pertempuran Medan Area ini adalah kedatangan pasukan Sekutu di Sumatera Utara pada 9 Oktober 1945. Tujuan kehadiran Sekutu selaku pemenang Perang Dunia II adalah mengurus tawanan dan melucuti senjata tentara Jepang di Indonesia.
Ternyata, Sekutu diboncengi oleh pasukan Belanda yang saat itu memakai nama Netherland Indies Civil Administration (NICA). Belanda rupanya ingin kembali menguasai wilayah Indonesia yang dulu beratus-ratus tahun mereka duduki. Rakyat dan kaum pejuang di Sumatera Utara, khususnya di Medan, tentu tidak tinggal diam melihat gelagat buruk tersebut. Maka, terjadilah konflik bersenjata yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Medan Area.
'''Kronologi Peristiwa'''
Sukarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia telah menyatakan proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Kabar gembira tersebut baru sampai ke rakyat Medan 10 hari berselang atau pada 27 Agustus 1945. Namun, kedatangan pasukan Sekutu yang disertai oleh NICA atau balatentara Belanda membuat rakyat dan kaum pejuang di Sumatera Utara merasa terusik. Ahmad Tahir dalam Bunga Rampai Perjuangan dan Pengorbanan (1995:90) mengisahkan, di Medan, Belanda mulai menunjukkan pergerakan yang mencurigakan. NICA mengumpulkan para mantan serdadu Belanda di Medan untuk membentuk kembali kekuatan militer mereka. Para pemuda di Medan pun segera mengambil sikap. Dimotori oleh Ahmad Tahir yang pernah bergabung dengan tentara sukarela (gyugun) pada masa pendudukan Jepang, dibentuklah Barisan Pemuda sebagai tindakan antisipasi.
Pada tanggal [[9 Oktober]] [[1945]], dibawah pimpinan [[T.E.D Kelly]]. Pendaratan tentara sekutu ([[Inggris]]) ini diikuti oleh pasukan sekutu dan [[NICA]] yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan. Kedatangan tentara sekutu dan [[NICA]] ternyata memancing berbagai insiden terjadi di Hotel yang terletak di Jalan Bali, [[Kota Medan]], [[Sumatra Utara]] pada tanggal [[13 Oktober]] [[1945]].
Saat itu, seorang penghuni merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai pemuda Indonesia. Hal ini mengundang kemarahan pemuda Indonesia. Pada tanggal [[13 Oktober]] [[1945]], barisan pemuda dan [[Tentara Keamanan Rakyat|TKR]] bertempur melawan Sekutu dan [[NICA]] dalam upaya merebut dan mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dari tangan [[Jepang]].
Ditegaskan oleh Belanda bahwa rakyat Indonesia di Medan tidak boleh membawa senjata. Mereka yang masih membawa senjata diwajibkan menyerahkannya kepada pihak Belanda atau Sekutu. Tentu saja, rakyat Medan tidak mematuhi aturan tersebut. Petrik Matanasi dalam “Sejarah Pertempuran Medan Area” menuliskan, tanggal 1 Desember 1945, Sekutu menetapkan beberapa garis batas di beberapa titik kota Medan.[https://tirto.id/pertempuran-medan-area-sejarah-kronologi-akhir-perang-gbnU]
[[Inggris]] mengeluarkan [[ultimatum]] kepada bangsa [[Indonesia]] agar menyerahkan senjata kepada Sekutu. Ultimatum ini tidak pernah dihiraukan. Pada tanggal [[1 Desember]] 1945, Sekutu memasang papan yang tertuliskan "''Fixed Boundaries Medan Area''" (batas resmi wilayah Medan) di berbagai pinggiran kota Medan. Tindakan Sekutu itu merupakan tantangan bagi para pemuda.
|