Raihanah binti Zaid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
AbdusSakar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Istri-istri Muhammad}}
'''Raihanah binti Zaid''' ({{lang-ar|ريحانة بنت زيد}}) adalah seorang wanita [[Yahudi]] dari suku Banu NadirNadhir, yang dianggap oleh beberapa [[Muslim|umat muslim]] sebagai istri dari [[Muhammad|Nabi Muhammad]].
 
== Biografi ==
Raihanah berasal dari [[Yahudi|suku Yahudi]], Bani Nadhir yang kemudian menjadi bagian dari Bani Quraizhah melalui pernikahan.<ref>Rahman al-Mubarakpuri, S. (2005). The Sealed Nectar. Darussalam: Darussalam Editing, p. 201.</ref><ref>Abdul-Rahman, M. S. (2009). Tafsir Ibn Kathir Juz’ 21 (Part 21): Al-Ankabut 46 To Al-Azhab 30. Londra: MSA Publication Limited, p. 213.</ref> Nabi Muhammad pernah menyatakan niatan beliau untuk mengusir seluruh Yahudi dan [[Nasrani (sekte)|Nasrani]] dari Jazirah Arab, dan tidak meninggalkan siapapun di dalamnya kecuali orang-orang Muslim.<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1767a - The Book of Jihad and Expeditions - كتاب الجهاد والسير - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1767a|website=sunnah.com|access-date=2021-08-30}}</ref> Seusai perang Khandaq, Malaikat Jibril dengan kepalanya tertutup debu datang kepada sang Nabi, dan berkata: "Kau sudah meletakkan senjatamu! Demi Allah, aku belum meletakkan senjataku." Maka Nabi pun bertanya, "Kemana setelah ini?" Malaikat Jibril pun berkata "ke arah sini," dengan menunjuk ke arah pemukiman Bani Quraizhah.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2813 - Fighting for the Cause of Allah (Jihaad) - كتاب الجهاد والسير - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2813|website=sunnah.com|access-date=2021-08-30}}</ref> Setelah berhasil mengalahkan suku tersebut, beliau memerintahkan agar tiap-tiap pria dari Bani Qurayzhah dieksekusi.<ref>{{Cite web|title=Sunan Abi Dawud 4404 - Prescribed Punishments (Kitab Al-Hudud) - كتاب الحدود - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/abudawud:4404|website=sunnah.com|access-date=2021-08-30}}</ref> Sedangkan harta, serta perempuan-perempuan dan anak-anak mereka beliau bagi-bagikan kepada umat muslim, dan sebagian dari tawanan perempuan beliau kirimkan ke Najd untuk ditukar dengan kuda-kuda dan senjata.<ref>{{Cite book|last=Ibnu Hisyam|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sirah_Nabawiyah_lbnu_Hisyam/aqcPEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1|title=Sirah Nabawiyah-Ibnu Hisyam vol.2|publisher=Darul Falah|archive-url=https://perma.cc/4F35-DZUL|archive-date=30 Agustus 2021|url-status=live}}</ref><ref name=":7">{{Cite book|last=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/GuillaumeATheLifeOfMuhammad/page/n256/mode/1up|title=Sirat Rasul Allah|pages=466|url-status=live}}</ref> Nabi Muhammad mengambil seperlima dari harta rampasan sebagaimana yang ditetapkan di dalam Al-Quran,<ref>{{Cite web|title=Surah Al-Anfal - 41|url=https://quran.com/al-anfal?locale=id&font=v1&reading=false&translations=131%2C20|website=quran.com|access-date=2021-08-30}}</ref> dan mengambil Raihanah untuk diri beliau.<ref name=":7" />
Rayhana awalnya adalah anggota suku Banu Nadir yang menikahi seorang pria dari [[Banu Qurayza]]. Setelah Banu Qurayza dikalahkan oleh tentara Muhammad dalam Pengepungan kawasan Banu Qurayza, Raihanah diperbudak, sementara suaminya dieksekusi.
 
Nabi Muhammad pernah menawarkan kepada Raihanah supaya dirinya dinikahi oleh beliau dan mengenakan hijab. Namun Raihanah menolak dengan mengatakan, "Biarlah aku tetap di bawah kekuasaanmu, karena itu adalah lebih mudah untuk diriku dan untukmu." Maka Nabi pun meninggalkannya. Semenjak menjadi tawanan umat islam, Raihanah telah menunjukkan kebenciannya terhadap islam, dan tetap berpegang pada [[Judaisme]]. Ketika Nabi sedang bersama sahabat-sahabat beliau, beliau mendengar suara sendal tiba dari belakang, dan beliau berkata: "Ini pasti Thalaba bin Sa'ya yang datang membawakan berita baik kalau Raihanah telah memeluk islam." Dan benar apa kata beliau, yang mana itu membuat beliau begitu senang.<ref name=":7" />
Beberapa pendapat menyebutkan bahwa dia tidak dinikahi oleh Rasulullah.<ref name="republika.co.id_RaihanahbintiYa">{{Cite web |title=Raihanah binti Yazid Mulia Hidup Bersama Rasulullah |author= |work=Republika Online |date= |accessdate={{date|2020-09-07}} |url=https://republika.co.id/berita/koran/dialog-jumat/16/06/03/o86zwa6-raihanah-binti-yazid-mulia-hidup-bersama-rasulullah |quote= |archivedate= |archiveurl= |url-status=live}}</ref><ref>{{cite book|editor1-last=Bennett|editor1-first=Clinton|title=In Search of Muhammad|date=1998|publisher=A&C Black|isbn=9780304704019|page=[https://archive.org/details/insearchofmuhamm00benn/page/251 251]|edition=|url=https://archive.org/details/insearchofmuhamm00benn/page/251}}</ref><ref>{{cite book|author1=Fred James Hill|author2=Nicholas Awde|title=A History of the Islamic World|date=2003|publisher=Hippocrene Books|isbn=9780781810159|page=[https://archive.org/details/isbn_9780781810159/page/24 24]|edition=|url-access=registration|url=https://archive.org/details/isbn_9780781810159/page/24}}</ref><ref>{{cite book|author1=Jerome A. Winer|editor1-last=Winer|editor1-first=Jerome A.|editor2-last=Anderson|editor2-first=James W.|title=The Annual of Psychoanalysis, V. 31: Psychoanalysis and History|date=2013|publisher=Routledge|isbn=9781134911820|page=216}}</ref><ref>{{cite book|author1=David S. Powers|title=Muhammad Is Not the Father of Any of Your Men: The Making of the Last Prophet|date=2011|publisher=University of Pennsylvania Press|isbn=9780812205572|page=8}}</ref> Sejarawan Islam [[Al-Waqidi]] menguatkan pendapat bahwa Raihanah dimerdekakan dan dinikahi Rasul, sedangkan Ibnu Hisyam menulis tentang keislaman Raihanah.<ref>Sirah Ibnu Hisyam, Jilid IV, Ghazwatu Bani Quraizhah, Islam Raihanah</ref> Sejarawan lain, Hafiz bin Minda menyebutkan bahwa Rasulullah membebaskannya dan kemudian Raihanah kembali ke sukunya. Versi ini didukung oleh ulama Muslim abad ke-19, Shibli Nomani.<ref name="Nuʻmānī2003">{{cite book|author=Shiblī Nuʻmānī|title=Sirat Un Nabi the Life of the Prophet|url=https://books.google.com/books?id=6zE-4TYCGRoC|year=2003|publisher=Adam Publishers|isbn=978-81-7435-138-8|pages=125–126}}</ref> Menurut [[Ibnu Ishaq]], Rasulullah menjadikannya budak dan berniat untuk menikahinya.<ref>Alfred Guillaume. ''The Life of Muhammad: A Translation of Ibn Ishaq's Sirat Rasul Allah'', p. 466. Oxford University Press, 1955. {{ISBN|0-19-636033-1}}</ref>
 
== Referensi ==