Iskandar Alisyahbana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ' Prof. Dr.Ing. Iskandar Alisjahbana wafat tanggal 16 Desember 2008 pukul 23:00 di R.S. Boromeous Bandung. Di makamkan di Tugu, Jawa Barat, pada hari Rabu, 17 Desember 20...'
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Ia lahir di Jakarta 20 Oktober 1931, meraih gelar Sarjana Muda dari Institut Teknologi Bandung pada 1954 dan gelar Doktor pada 1960 dari Sekolah Tinggi Teknik Damstadt di Jerman.
 
Bapak sistem komunikasi satelit domestik palapa itu pernah memimpin Institut Teknologi Bandung pada 1977-1978, jabatan yang dicabut darinya karena aksi demonstrasi mahasiswa pada masa itu. Ketika itu beliau "berdiri" di belakang mahasiswa melancarkan protes terhadap pemerintah saat itu yang kemudian karena pilihan beliau itu, jabatan Rektor ITB, sebuah jabatan sangat prestisius, harus rela beliau serahkan. Sungguh sosok yang patut diteladani.
 
Beliau adalah pakar elektronik penggagas tele blackboard sebuah teknologi yang bisa merekam tulisan tangan di atas papan elektronik, yang bisa dikirim ke lokasi yang jauh menggunakan gelombang radio atau televisi, sebuah teknologi yang bermanfaat bagi dunia pendidikan dan telekomunikasi.
Prof. Dr.Ing. Iskandar Alisjahbana wafat tanggal 16 Desember 2008 pukul 23:00 di R.S. Boromeous Bandung.
 
Di makamkan di Tugu, Jawa Barat, pada hari Rabu, 17 Desember 2008.
Mantan Rektor Institut Teknologi Bandung, Prof. Dr-Ing. Iskandar Alisjahbana meninggal dunia pada Selasa malam di Bandung dalam usia 77 tahun. Putra sulung Prof Dr Mr Sutan Takdir Alisjahbana itu meninggal dunia di Rumah Sakit Boromeus, Bandung pada pukul 23:08 hari Selasa.
 
Prof Iskandar dimakamkan pada hari Rabu 17 Desember 2008 di samping makam ayahnya Prof Sutan Takdir Alisjahbana di Tugu, Jawa Barat. Prof Iskandar meninggalkan seorang istri, Prof Anna Alisjahbana, tiga orang putra, dan enam orang cucu.
 
 
==Pranala Menarik==
 
* http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2008/12/17/brk,20081217-151387,id.html