Iskandar Alisyahbana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k {{rapikan}} |
|||
Baris 18:
[[Kategori:Pendidik Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
Kesan saya yang tidak terlupakan kepada Profesor Iskandar adalah saat saya diwisuda pada tahun 1974. Sebagai dekan Departemen Elektroteknik, beliau berdiri bersama rektor ITB, Prof dr. Dodie Tisna Amidjaya, menyalami seluruh wisudawan dari lulusan elektroteknik. Beliau menjabat tangan para wisudawan dengan erat sambil bertanya "Mau kerja dimana? Mau gaji berapa?" Memang pada era awal tahun 70 an beliau adalah salah seorang penggagas enterpreneurship yang sangat aktif. Pada setiap kesempatan bertemu baik ceramah, tatap muka maupun kuliah beliau selalu memompakan semangat enterpeneurship kepada para mahasiswanya. Beliau selalu tampil dengan ide ide serta pemikirannya yang baru, tidak ingin terikat dengan pola pikir yang umum dianut oleh orang-orang disekitar beliau. Beliau tidak konserfatip dan selalu terbuka untuk menerima hal-hal yang baru. Beliau seolah-olah terkesan revolusioner dan dekat dengan generasi muda. Pada tahun tahun sebelumnya lulusan ITB sebagian besar bekerja di pemerintah sebagai pegawai negri. Beliau mendorong para insinyur yang baru lulus untuk berwiraswasta, berfikir bebas, membuka usaha baru. Mungkin dengan latar belakang inilah beliau merasa tidak cocok untuk tetap menjadi rektor yang pada saat itu dituntup untuk me"netralisir" kampus dari kegiatan politik.
Kita doakan agar arwah beliau diterima disisi Allah swt. sesuai dengan amal ibadah beliau selama menjalani kehidupan di dunia yang fana ini. Inalillahi wa ina lillahi rojiun.
|