Manga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lia Basyaiban (bicara | kontrib)
k Italic, tanda baca
Lia Basyaiban (bicara | kontrib)
k Italic, ejaan
Baris 75:
Para pengarang yang menulis tentang sejarah manga telah mendeskripsikan dua proses bercakupan luas dan saling melengkapi yang membentuk manga modern. Pandangan pertama yang diwakili oleh para pengarang seperti [[Frederik L. Schodt]], Kinko Ito, dan Adam L. Kern, menekankan kesinambungan tradisi budaya dan estetika Jepang, termasuk zaman pra-perang, [[zaman Meiji|Meiji]], dan [[Budaya Jepang|budaya]] dan [[Seni Jepang|seni]] [[Restorasi Meiji|pra-Meiji]].<ref>{{Harvnb|Schodt|1986}}, {{Harvnb|Ito|2004}}, {{Harvnb|Kern|2006}}, {{Harvnb|Kern|2007}}</ref> Pandangan lain menekankan peristiwa yang terjadi selama dan setelah [[Pendudukan Sekutu atas Jepang|pendudukan Sekutu di Jepang]] (1945–1952), dan menekankan pengaruh budaya AS, termasuk komik-komik AS (dibawa ke Jepang oleh para [[G.I. (militer)|GI]]) serta gambar dan tema dari televisi, film, dan kartun AS (terutama [[The Walt Disney Company|Disney]]).<ref>{{Harvnb|Kinsella|2000}}, {{Harvnb|Schodt|1986}}</ref>
 
Terlepas dari sumbernya, ledakan kreativitas artistik terjadi pada periode pasca-perang,<ref>{{Harvnb|Schodt|1986}}, {{Harvnb|Schodt|1996}}, {{Harvnb|Schodt|2007}}, {{Harvnb|Gravett|2004}}</ref> dan melibatkan para mangaka seperti [[Osamu Tezuka]] (''[[Astro Boy]]'') dan [[Machiko Hasegawa]] (''[[Sazae-san]]''). ''Astro Boy'' dengan cepat menjadi (dan masih) sangat populer di Jepang dan di wilayah lain,<ref>{{Harvnb|Kodansha|1999|pp=692–715}}, {{Harvnb|Schodt|2007}}</ref> dan adaptasi [[anime]] dari ''Sazae-san'' menarik lebih banyak penonton daripada anime lain di televisi Jepang pada tahun 2011.<ref name="A SHORT HISTORY OF JAPANESE MANGA"/> Tezuka dan Hasegawa sama-sama membuat inovasi gaya. Dalam teknik "sinematografi" ala Tezuka, panel-panelnya digambar seperti film yang mengungkapkan detail peristiwa yang dibuat dengan gerakan lambat, begitu pula ''zoom'' cepat dari jarak jauh ke bidikan dekat. Dinamisme visual semacam ini diadopsi secara luas oleh para mangaka di kemudian hari.<ref name="Schodt 1986">{{Harvnb|Schodt|1986}}</ref> Fokus Hasegawa pada kehidupan sehari-hari dan pada pengalaman wanita juga menjadi ciri khas manga ''[[shōjo]]'' nantinya.<ref>{{Harvnb|Gravett|2004|p=8}}, {{Harvnb|Lee|2000}}, {{Harvnb|Sanchez|1997–2003}}</ref> Antara tahun 1950 dan 1969, jumlah pembaca manga yang semakin besar muncul di Jepang dengan pemantapan dua genre pemasaran utamanya, manga ''[[shōnen]]'' yang ditujukan pada anak laki-laki dan manga ''shōjo'' yang ditujukan untuk anak perempuan.<ref>{{Harvnb|Schodt|1986}}, {{Harvnb|Toku|2006}}</ref>
 
[[Berkas:Figure in Manga style.png|jmpl|kiri|Sosok yang digambar dengan gaya manga—biasanya dikurangi menjadi hitam dan putih dengan pola berbeda untuk mengimbangi kurangnya warna.]]
Baris 82:
Manga ''shōjo'' modern bergenre romantis menonjolkan cinta sebagai tema utama yang diatur dalam narasi [[Pencerahan (spiritual)|realisasi diri]] yang intens secara emosional.<ref name="Drazen">{{Harvnb|Drazen|2003}}</ref> Beberapa manga ''shōjo'' dengan tema pahlawan super wanita termasuk ''[[Mermaid Melody Pichi Pichi Pitch]]'' karya [[Pink Hanamori]], ''[[Tokyo Mew Mew]]'' karya [[Reiko Yoshida]], dan ''[[Sailor Moon|Pretty Soldier Sailor Moon]]'' karya [[Naoko Takeuchi]], yang menjadi populer secara internasional dalam format manga dan anime.<ref>{{Harvnb|Allison|2000|pp=259–278}}, {{Harvnb|Schodt|1996|p=92}}</ref> Kelompok (atau ''[[sentai]]'') perempuan yang bekerja bersama dalam genre ini juga ikut populer. Contohnya seperti Lucia, Hanon, dan Rina yang bernyanyi bersama, dan Sailor Moon, Sailor Mercury, Sailor Mars, Sailor Jupiter, dan Sailor Venus yang bekerja bersama.<ref name="Poitras">{{Harvnb|Poitras|2001}}</ref>
 
Manga untuk pembaca pria dibagi lagi menurut usia pembaca yang dituju: anak laki-laki hingga 18 tahun (manga ''shōnen'') dan remaja putra berusia 18 hingga 30 tahun (manga ''[[seinen]]'');<ref>{{Harvnb|Thompson|2007|pp=xxiii–xxiv}}</ref> serta menurut kontennya, termasuk manga laga-petualangan yang sering melibatkan pahlawan pria, humor dagelan, tema kehormatan, dan terkadang menampilkan adegan seks secara eksplisit.<ref name="Brenner">{{Harvnb|Brenner|2007|pp=31–34}}</ref> Orang Jepang menggunakan kanji yang berbeda untuk dua makna yang terkait erat, yaitu "''seinen''" {{lang|ja|青年}} untuk "pemuda, anak muda" dan {{lang|ja|成年}} untuk "orang dewasa, mayoritas". Kanji yang kedua mengacu pada manga pornografi yang ditujukan untuk pria dewasa dan juga disebut manga ''seijin'' ("dewasa" {{lang|ja|成人}}).<ref>{{Harvnb|Schodt|1996|p=95}}, {{Harvnb|Perper|Cornog|2002}}</ref> Manga ''shōnen'', ''seinen'', dan ''seijin'' memiliki sejumlah fitur yang sama.
 
Anak laki-laki dan remaja putra menjadi pembaca manga paling awal setelah Perang Dunia II. Sejak tahun 1950-an, manga ''shōnen'' memfokuskan pada topik yang dianggap menarik bagi anak lelaki, termasuk subjek seperti robot, perjalanan ruang angkasa, dan cerita laga-petualangan yang heroik.<ref>{{Harvnb|Schodt|1986|pp=68–87}}, {{Harvnb|Gravett|2004|pp=52–73}}</ref> Tema populer lain termasuk cerita berlatar [[fiksi ilmiah]], teknologi, olahraga, dan supernatural. Manga dengan pahlawan super soliter yang mirip [[Superman]], [[Batman]], dan [[Spider-Man]] pada umumnya tidak menjadi sepopuler itu.<ref>{{Harvnb|Schodt|1986|pp=68–87}}</ref>
Baris 90:
Dengan berkurangnya penyensoran di Jepang pada tahun 1990-an, bermacam-macam materi seksual eksplisit muncul dalam manga yang ditujukan untuk pembaca pria, dan dengan demikian berlanjut ke terjemahan bahasa Inggrisnya.<ref name="PCmono">{{Harvnb|Perper|Cornog|2002}}</ref> Namun pada tahun 2010, [[Pemerintah Metropolitan Tokyo]] mengeluarkan undang-undang untuk membatasi konten seperti itu.<ref>{{cite web|url=http://www.yomiuri.co.jp/dy/national/T101213003771.htm|title=Tokyo moves a step closer to manga porn crackdown|website=The Yomiuri Shimbun|date=14 Desember 2010|access-date=14 Agustus 2019|archive-url=https://archive.is/20101216082233/http://www.yomiuri.co.jp/dy/national/T101213003771.htm|archive-date=2010-12-16|dead-url=no}}</ref>
 
Gaya penceritaan ''[[gekiga]]''—yang muram secara tematis, berorientasi pada orang dewasa, dan kadang-kadang sangat kejam—berfokus pada realitas kehidupan sehari-hari yang suram, sering kali digambar dengan cara kasar dan tanpa sentuhan bagus.<ref>{{cite web|last=Rosenbaum|first=Roman|url=http://imrc.jp/images/upload/lecture/data/06ROSENBAUM_Cologne.pdf|title=Gekiga as a site of Intercultural Exchange|website=Kyoto Seika University|access–date=14 Agustus 2019}}</ref><ref>{{Harvnb|Schodt|1986|pp=68–73}}, {{Harvnb|Gravett|2006}}</ref> Cerita ''Gekiga'' seperti ''Kronik Pencapaian Militer Ninja'' atau ''Ninja Bugeichō'' (1959–1962) karya [[Sampei Shirato]] muncul pada akhir tahun 1950-an dan 1960-an, sebagian berasal dari mahasiswa sayap kiri dan aktivisme politik kelas pekerja<ref name="SchodtG">{{Harvnb|Schodt|1986|pp=68–73}}, {{Harvnb|Gravett|2004|pp=38–42}}, {{Harvnb|Isao|2001}}</ref> dan sebagian lainnya berasal dari ketidakpuasan estetika para mangaka muda seperti [[Yoshihiro Tatsumi]] dengan manga yang ada.<ref>{{Harvnb|Isao|2001|pp=147–149}}, {{Harvnb|Nunez|2006}}</ref>
 
== Publikasi dan pameran ==