Sejarah Surakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Dana amelino (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 11:
</gallery>
 
Berlakunya [[Perjanjian Giyanti]] ([[13 Februari]] [[1755]]) menyebabkan Surakarta menjadi pusat pemerintahan [[Kasunanan Surakarta]], dengan rajanya Sunan [[Pakubuwono III]]. Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan [[Kasultanan Yogyakarta]], dengan rajanya Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono (HB) I). Keraton dan kota Yogyakarta mulai dibangun pada [[1755]], dengan pola tata kota yang sama dengan Surakarta yang lebih dulu dibangun.
 
[[Perjanjian Salatiga]] [[1757]] memperluas wilayah kota ini, dengan diberikannya wilayah sebelah utara keraton kepada pihak [[Pangeran Sambernyawa]] (Mangkunagara I). Sejak saat itu, Sala merupakan kota dengan dua sistem administrasi, yang berlaku hingga 1945, pada masa [[Perang Kemerdekaan]] Republik [[Indonesia]] (RI).