Jangan membunuh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: +{{Authority control}} |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 114:
== Pandangan Katolik ==
Menurut [[Gereja Katolik]], perintah kelima ini menuntut penghormatan atas kehidupan manusia dan secara lebih tepat dapat diterjemahkan menjadi "jangan melakukan [[pembunuhan]] terencana di luar hukum (''[http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/murder murder]'')". Membunuh (''[http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/kill kill]''), dalam keadaan tertentu, dapat dibenarkan dalam Katolisisme. Yesus memperluasnya dengan melarang [[kemarahan]] yang tidak dapat dibenarkan, kebencian dan dendam, serta mewajibkan umat Kristen untuk mengasihi musuh-musuh mereka.<ref name="Schreck310">Schreck, pp. 310–312</ref><ref>[http://www.imankatolik.or.id/alkitab.php?k=mat&b=5&a1=21&a2=22 Matius 5:21–22]</ref> Dasar dari semua ajaran Katolik seputar perintah ini adalah etika [[kesakralan hidup]], yang menurut [[Peter Kreeft]] secara filosofis bertentangan dengan etika [[kualitas hidup (perawatan kesehatan)|kualitas hidup]], yaitu suatu filosofi yang ia cirikan diperkenalkan oleh sebuah buku berjudul ''Die Freigabe der Vernichtung des Lebensunwerten Lebens'' (''Izin untuk Mengakhiri Kehidupan yang Tidak Layak Hidup'') (lih. [[Kehidupan yang tidak layak hidup]]) dan ia tegaskan sebagai yang "pertama yang memenangkan penerimaan masyarakat ... oleh para dokter Jerman sebelum Perang Dunia II—dasar dan awal mula praktik medis [[Nazi]]."<ref name="Kreeft226">Kreeft, pp. 226–227</ref> Penafsiran ini didukung oleh jurnal-jurnal medis modern yang membahas dilema akibat filosofi-filosofi yang saling bertentangan ini bagi para dokter yang harus membuat keputusan antara hidup atau mati.<ref>Bayertz, p. 233</ref> Beberapa praktisi [[bioetika]] memandang penggunaan "analogi Nazi" tersebut tidak pantas jika diterapkan pada keputusan-keputusan terkait kualitas hidup; [[Arthur Caplan]] menyebut [[retorika]] ini "kekeliruan yang memuakkan".<ref>Annas and Grodin, p. 262</ref> Gereja terlibat secara aktif dalam perdebatan publik mengenai [[Aborsi dan Gereja Katolik|aborsi]], [[hukuman mati]], dan [[eutanasia]], serta mendorong umat beriman untuk mendukung undang-undang dan politikus yang dideskripsikannya sebagai [[gerakan antiaborsi|pro-kehidupan]].<ref>{{en}} {{citation
=== Aborsi ===
|