Parmenides: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Authority control}}
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 32:
== Pemikiran tentang "Yang Ada" ==
[[Berkas:Sanzio 01 Parmenides.jpg|jmpl|kiri|Parmenides]]
Inti utama dari "Jalan Kebenaran" adalah keyakinan bahwa "hanya 'yang ada' itu ada".<ref name="Simon"/><ref name="Bertens"/> Parmenides tidak mendefinisikan apa yang dimaksud "yang ada", namun menyebutkan sifat-sifatnya.<ref name="Simon"/> Menurut Parmenides, "yang ada" itu bersifat meliputi segala sesuatu, tidak bergerakberpidandah tempat, tidak berubah, dan tidak terhancurkan.<ref name="Simon"/> Selain itu, "yang ada" itu juga tidak tergoyahkan dan tidak dapat disangkal.<ref name="Simon"/>
 
Menurut Parmenides, "yang ada" adalah kebenaran yang tidak mungkin disangkal.<ref name="Bertens"/> Bila ada yang menyangkalnya, maka ia akan jatuh pada kontradiksi.<ref name="Bertens"/> Hal itu dapat dijelaskan melalui pengandaian yang diberikan oleh Parmenides.<ref name="Bertens"/> Pertama, orang dapat mengatakan bahwa "yang ada" itu tidak ada.<ref name="Bertens"/> Kedua, orang dapat mengatakan bahwa "yang ada" dan "yang tidak ada" itu bersama-sama ada.<ref name="Bertens"/> Kedua pengandaian ini mustahil.<ref name="Bertens"/> Pengandaian pertama mustahil, sebab "yang tidak ada" tidak dapat dipikirkan dan tidak dapat dibicarakan.<ref name="Bertens"/> "Yang tidak ada" tidak dapat dipikirkan dan dibicarakan.<ref name="Bertens"/> Pengandaian kedua merupakan pandangan dari Herakleitos.<ref name="Bertens"/> Pengandaian ini juga mustahil, sebab pengandaian kedua menerima pengandaian pertama, bahwa "yang tidak ada" itu ada, padahal pengandaian pertama terbukti mustahil.<ref name="Bertens"/> Dengan demikian, kesimpulannya adalah "Yang tidak ada" itu tidak ada, sehingga hanya "yang ada" yang dapat dikatakan ada.<ref name="Bertens"/>
Baris 43:
* Ketiga, harus dikatakan pula bahwa "yang ada" itu sempurna, seperti sebuah bola yang jaraknya dari pusat ke permukaan semuanya sama.<ref name="Bertens"/><ref name="Ted"/> Menurut Parmenides, "yang ada" itu bulat sehingga mengisi semua tempat.<ref name="Bertens"/>
* Keempat, karena "yang ada" mengisi semua tempat, maka disimpulkan bahwa tidak ada ruang kosong.<ref name="Bertens"/><ref name="Ted"/> Jika ada ruang kosong, artinya menerima bahwa di luar "yang ada" masih ada sesuatu yang lain.<ref name="Bertens"/> Konsekuensi lainnya adalah gerak menjadi tidak mungkin sebab bila benda bergerak, sebab bila benda bergerak artinya benda menduduki tempat yang tadinya kosong.<ref name="Bertens"/>
 
== Pengaruh ==
Pemikiran Parmenides membuka babak baru dalam sejarah [[filsafat Yunani]].<ref name="Bertens"/> Dapat dikatakan bahwa dialah penemu [[metafisika]], cabang filsafat yang menyelidiki "yang ada".<ref name="Bertens"/> Filsafat pada masa selanjutnya akan bergumul dengan masalah-masalah yang dikemukakan Parmenides, yakni bagaimana pemikiran atau rasio dicocokkan dengan data-data inderawi.<ref name="Bertens"/> Plato dan [[Aristoteles]] adalah filsuf-filsuf yang memberikan pemecahan untuk masalah-masalah tersebut.<ref name="Bertens"/>