Minuman beralkohol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hasanplusb (bicara | kontrib)
k Mengubah kata "mengawur" menjadi "melantur" yang sesuai dengan maksud dan KBBI.
Putrabd (bicara | kontrib)
k Efek samping: menambahkan pranala
Baris 4:
 
== Efek samping ==
Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan [[efek samping]] ''ganggguan mental organik'' (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berperilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel [[saraf]] pusat. Karena sifat adiktif [[alkohol]] itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada [[dosis]] keracunan atau [[mabuk]].
 
Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara melantur, atau kehilangan konsentrasi.
Baris 12:
Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut ''sindrom putus alkohol'', yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi.
 
Kandungan alkohol di atas 40 gram untuk pria setiap hari atau di atas 30 gram untuk wanita setiap hari dapat berakibat kerusakan pada organ/bagian tubuh peminumnya. Misalnya, kerusakan [[jaringan lunak]] yang ada di dalam rongga mulut, seputar tenggorokan, dan di dalam [[sistem pencernaan]] (di dalam perut). Organ tubuh manusia yang paling rawan akibat minuman keras adalah hati atau lever. Seseorang yang sudah terbiasa meminum minuman beralkohol, apalagi dengan takaran yang melebihi batas, setahap demi setahap kadar lemak di dalam hatinya akan meningkat. Akibatnya, hati harus bekerja lebih dari semestinya untuk mengatasi kelebihan lemak yang tidak larut di dalam darah. Dampak lebih lanjut dari kelebihan timbunan lemak di dalam hati tersebut akan memakan hati sehingga selnya akan mati. Kalau tidak cepat diobati akan terjadi sirosis (pembentukan parut) yang akan menyebabkan fungsi hati berkurang dan menghalangi aliran darah ke dalam hati. Kalau tidak segera diobati akan berkembang menjadi kanker hati.
 
Tidak hanya bagian lever yang akan rusak atau tidak berfungsi, bagian lain seperti otak pun bisa terganggu. Hal itu membuktikan bahwa minuman keras mengakibatkan penyakit yang bisa membawa kematian.