Pulau Sapudi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan suntingan oleh 125.162.226.64 (bicara) ke revisi terakhir oleh LaninBot: mengembalikan vandalisme
Tag: Pengembalian SWViewer [1.4]
Putrabd (bicara | kontrib)
k menambahkan pranala
Baris 6:
Dihikayatkan, dahulu sekali Pulau Sapudi bermakna 'Pulau Sapi', dengan raja yang beragama Hindu, yang dianut pula oleh masyarakatnya.<ref name=sahid>Athwa (Januari 1994). "Mencari Si Raja Sapi di Pulau Sapudi". ''[[Suara Hidayatullah]]''. '''6'''(9):68{{spaced ndash}}71. Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Pusat Balikpapan.</ref> Adalah Sunan Wirokromo Blingi dan Sunan Wirobroto Nyamplong yang berasal dari Sumenep yang mengadakan perubahan terhadal Pulau Sapudi, kedua Sunan ini yang menjadi sesepuh tertua di Pulau Sapudi, juga mengadakan dakwah di sana. Lambat laun, dakwah yang berlangsung di sana memakai metode kesenian [[ludrug]].<ref name=sahid/> Akibatnya terasa pada sejumlah nama desa yang diberi nama alat-alat musik ludrug, serupa desa Gendang, desa Tukong (dari gong), dan lain-lain. Instrumen-instrumen musik itu memberi arti bagi sejarah desa-desa itu.<ref name=sahid/> Sampai saat ini, makam dua sunan itu banyak didatangi penziarah, selain orang sapudi sendiri yang berziarah, juga banyak orang-orang dari luar Sapudi. Makam keramat kedua sunan ini terletak di dua tempat terpisah yaitu, sunan Wirokromo di desa belingi kecamatan Gayam [[Kabupaten Sumenep]] dan Sunan Wirobroto di desa nyamplong kecamatan Gayam [[Kabupaten Sumenep]].
 
Pulau Sapudi terkenal dengan keunggulan kerapan sapinya. Ternak [[sapi]] yang masih secara tradisional di Sapudi menjadi mata pencaharian bagi penduduk di pedesaan atau pedalaman. Sapi [[Karapan sapi|kerapan]] di Pulau Sapudi sering menjuarai kemenangan dalam lomba kerapan, baik di tingkat Kabupaten maupun tingkat wilker (wilayah kerapan) di Madura yang meliputi Kab. Sumenep, [[Kabupaten Pamekasan|Pamekasan]], [[Kabupaten Sampang|Sampang]] dan Kab. [[Kabupaten Bangkalan|Bangkalan]].
 
Tempat Wisata: