Syafruddin Prawiranegara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kesalahan pranala pipa)
Ryan Ikhsan R (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
|predecessor = ''Tidak ada; jabatan baru''
|successor = [[Loekman Hakim]]
|office2 = [[Presiden Indonesia|Ketua PemerintahPemerintahan Darurat<br>Republik Indonesia]]
|term_start2 = 19 Desember 1948
|term_end2 = 13 Juli 1949
Baris 70:
|signature = Signature of Sjafruddin Prawiranegara.svg
}}
'''[[Meester in de Rechten|Mr.]] Syafruddin Prawiranegara''' ([[Aksara Sunda Baku|Sunda]]: {{sund|ᮯᮖᮢᮥᮓ᮪ᮓᮤᮔ᮪ ᮕᮢᮝᮤᮛᮔᮨᮌᮛ}}, atau juga ditulis '''Sjafruddin Prawiranegara'''; {{lahirmati|[[Kabupaten Serang|Serang]], [[Banten]]|28|2|1911|[[Jakarta]]|15|2|1989}}) adalah seorang pejuang kemerdekaan, Menteri, [[Gubernur Bank Indonesia]], Wakil Perdana Menteri dan pernah menjabat sebagai pemimpin tertinggi di Indonesia dalam masa PDRI ([[Pemerintah Darurat Republik Indonesia|Pemerintahan Darurat Republik Indonesia]]). Ia menerima mandat dari presiden [[Soekarno]] ketika pemerintahan Republik Indonesia yang kala itu beribu kota di [[Yogyakarta]] jatuh ke tangan [[Belanda]] akibat [[Agresi Militer Belanda II]] pada tanggal [[19 Desember]] [[1948]].<ref>{{cite news|author = Rasyid Ridho
|url = http://daerah.sindonews.com/read/914946/29/syafruddin-prawiranegara-presiden-207-hari-yang-terlupakan-1414147927
|title = Syafruddin Prawiranegara, Presiden 207 Hari yang Terlupakan
Baris 112:
Syafruddin Prawiranegara pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Keuangan, dan Menteri Kemakmuran. Ia menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan pada tahun [[1946]], Menteri Keuangan yang pertama kali pada tahun [[1946]] dan Menteri Kemakmuran pada tahun [[1947]]. Pada saat menjabat sebagai Menteri Kemakmuran inilah terjadi Agresi Militer II dan menyebabkan terbentuknya PDRI.
 
Seusai menyerahkan kembali kekuasaan Pemerintahdari Pemerintahan Darurat RI, ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri RI pada tahun [[1949]], kemudian sebagai Menteri Keuangan antara tahun [[1949]]-[[1950]]. Selaku Menteri Keuangan dalam Kabinet [[Hatta]], pada bulan Maret 1950 ia melaksanakan pengguntingan uang dari nilai Rp 5 ke atas, sehingga nilainya tinggal separuh. Kebijaksanaan moneter yang banyak dikritik itu dikenal dengan julukan [[Gunting Syafruddin]].
 
Syafruddin kemudian menjabat sebagai Gubernur Bank Sentral Indonesia yang pertama, pada tahun 1951.<ref name="Kahin103">{{harvnb|Kahin|1989|p=103}}</ref> Sebelumnya ia adalah Presiden Direktur Javasche Bank yang terakhir, yang kemudian diubah menjadi Bank Sentral Indonesia.