Sekolah Dinas Luar Negeri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AWG97 (bicara | kontrib)
k memperbaiki artikel
AWG97 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox university
| name = SekolahIndonesian DinasForeign LuarService Negeri<br>"Sekdilu"School
| native_name = Sekolah Dinas Luar Negeri<br>"Sekdilu"
| native_name_lang =
| image = Lambang Kemlu.png
Baris 25:
| endowment =
| budget =
| officer_in_charge = [[Retno Marsudi]]
| chairman =
| chairperson =
| chancellor =
| president = [[Retno Marsudi]]
| vice-president =
| superintendent =
Baris 79:
'''Sekolah Dinas Luar Negeri''' disingkat "'''Sekdilu'''" (sebelumnya dinamakan '''Akademi Dinas Luar Negeri''' disingkat '''ADLN''') adalah program pendidikan dan pelatihan fungsional [[Diplomat]] dasar pada [[Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia]] yang baru direkrut melalui penerimaan [[Calon Pegawai Negeri Sipil]] untuk menempati posisi Pejabat Diplomatik dan Konsuler (PDK).
 
Sesuai dengan Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2009 tentang Pejabat Dinas Luar Negeri Diplomatik dan Konsuler, Sekdilu bertujuan membentuk [[Diplomasi|diplomat]] pratama yang profesional dan cerdas, memiliki kepribadian dan perilaku terpuji, dan semangat kejuangan yang tinggi untuk melaksanakan tugas [[Diplomasi|diplomatik]] dan [[Konsul|konsuler]] negara. Sasaran dari penyelenggaraan Sekdilu adalah mendidik dan melatih calon pejabat diplomatik menjadi [[Atase kedutaan|Atase]] sampai dengan Sekretaris Kedua untuk mampu dan memahami dengan baik tugas dan fungsi diplomat pratama dalam pelaksanaan politik luar negeri dan [[Hubungan luar negeri Indonesia|hubungan luar negeri.]]<ref name="Permenlu">{{cite web|url=http://pih.kemlu.go.id/files/PERMENLU%2004%20TH%202009%20TTG%20PEJABAT%20DINAS%20LUAR%20NEGERI%20DIPLOMATIK%20DAN%20KONSULER.pdf|title=Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2009 tentang Pejabat Dinas Luar Negeri Diplomatik dan Konsuler|publisher=Menteri Luar Negeri Republik Indonesia}}</ref>
 
== Sejarah ==
Akademi Dinas Luar Negeri (ADLN), didirikan pada tahun 1949 oleh [[Achmad Soebardjo]], [[Menteri Luar Negeri Indonesia]] pertama.<ref name="Rumintang">{{cite book|author=Lusiana Rumintang|title=Bekerja Sebagai Diplomat|url=https://books.google.co.id/books?id=dP26CAAAQBAJ|year=2009|publisher=PT. Penerbit Erlangga Mahameru|isbn=|accessdate=21 September 2017}}</ref> ADLN semula diadakan dengan format perkuliahan di perguruan tinggi pada umumnya, dengan waktu studi selama tiga tahun. Namun dalam perkembangannya, setelah pergantian nama menjadi Sekdilu, bentuk pendidikan diubah menjadi serupa dengan [[diklat prajabatan]], dengan masa studi selama delapan bulan.<ref name="Permenlu"/>
 
== Rekrutmen ==
Calon peserta diklat Sekdilu mendaftar melalui seleksi [[Calon Pegawai Negeri Sipil|CPNS]] formasi [[Diplomasi|Diplomat]] [[Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia|Kemlu RI]] dengan kualifikasi pendidikan minimal [[Sarjana|S-1]] dalam ilmu [[Hubungan internasional|Hubungan Internasional]], [[Hukum]], [[Ekonomi]] dan/atau [[Ilmu sastra|Sastra]] bahasa resmi PBB (Inggris, Prancis, Mandarin, Arab, Rusia, dan/atau Spanyol). Setelah lulus tahap seleksi, CPNS formasi Diplomat akan menjalani diklat di Sekdilu selama delapan bulan sebelum dilantik secara resmi menjadi Diplomat pratama.
 
== Pendidikan dan pelatihan ==