Agama di Tiongkok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Segalaperkaray (bicara | kontrib)
Y
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4:
'''[[Tiongkok]]''' memiliki sejarah panjang dalam hal kepercayaan dan menjadi tempat dari asal muasal berbagai '''tradisi [[agama]]-[[filsafat]]''' di dunia. [[Konghucu]] dan [[Tao]], ditambah [[Buddha]], yang disebut "[[tiga pengajaran]]", memiliki pengaruh siginifikan dalam pembentukan budaya Tionghoa.<ref>Yao, 2011. [http://books.google.com/books?id=GuINLKnJp0AC&pg=PA11#v=onepage&q&f=false p. 11]</ref><ref>Miller, 2006. [http://books.google.com/books?id=S4vg8BQrqA4C&pg=PA57#v=onepage&q&f=false p. 57]</ref> Unsur-unsur dari tiga sistem kepercayaan tersebut masuk ke dalam [[agama tradisonal tionghoa|agama tradisional atau populer]].<ref>Xie, 2006. [http://books.google.com/books?id=peah4XTpqnkC&pg=PA73#v=onepage&q&f=false p. 73]</ref> Agama-agama Tionghoa berorientasi keluarga. Beberapa sarjana tidak menggunakan istilah "agama" untuk menyebut sistem kepercayaan di Tiongkok, dan menganggap sebutan "praktik kebudayaan", "sistem berpikir" atau "filsafat" sebagai istilah yang lebih cocok.<ref>Rodney L. Taylor. ''Proposition and Praxis: The Dilemma of Neo-Confucian Syncretism''. On: ''Philosophy East and West'', Vol. 32, No. 2, April 1982. p. 187</ref> Terdapat perdebatan mengenai apa yang harus disebut agama dan yang harus disebut beragama di Tiongkok.<ref>''[http://www.ruor.uottawa.ca/bitstream/10393/19878/3/Gunn_Torri_Kenneth_2011_thesis.pdf Appropriation and Control: the Category of "Religion", and How China Defines It'']. Chapter Three in: Torri Gunn, ''Defining Religion with Chinese Characters: Interrogating the Criticism of the Freedom of Religion in China''. (Master's thesis: University of Ottawa, 2011). pp. 17–50</ref> Kaisar-[[kaisar Tiongkok]] mengklaim [[Mandat Surga]] dan ikut dalam praktik-praktik keagamaan Tionghoa, Sejak 1949, Tiongkok diperintah oleh [[Partai Komunis Tiongkok]], yang, dalam teori, merupakan sebuah institusi [[ateisme|ateis]] dan melarang para anggota partai tersebut untuk masuk sebuah agama.<ref>Kuhn, 2011. p. 373</ref> Pada masa pemerintahan [[Mao Zedong]], gerakan keagamaan ditentang.<ref>Kuhn, 2011. p. 362</ref> Dibawah pemimpin yang paling terkini, organisasi-organisasi keagamaan lebih diberi otonomi.<ref>Kuhn, 2011. p. 368</ref> Pada waktu yang bersamaan, Tiongkok dianggap sebagai sebuah negara dengan sejarah [[humanisme|humanis]] dan [[sekulerisme|sekuler]] yang panjang, yang dikatakan, telah ada sejak zaman [[Konghucu]]<ref name="Juergensmeyer, 2005. p. 70">Mark Juergensmeyer. ''Religion in Global Civil Society''. Oxford University Press, 2005. p. 70, quote: «[...] humanist philosophies such as Confucianism, which do not share a belief in divine law and do not exalt faithfulness to a higher law as a manifestation of divine will [...]».</ref>{{refn|group=note|Beberapa sarjana menanggap ajaran Konghucu sebagai humanis dan sekuleris. Meskipun demikian, [[Herbert Fingarette]] menganggap ajaran Konghucu sebagai sebuah agama yang "men[[sakral]]kan [[sekuleritas|sekuler]]".<ref name="Herbert Fingarette 1998">Herbert Fingarette. ''Confucius: The Secular As Sacred''. Waveland, 1998. ISBN 1-57766-010-2</ref>}} yang menekankan ''shisu'' ({{zh|c=世俗|p=shìsú|}}, "berada di dunia").{{sfnb|Chen|2012|p=127}} Partai secara resmi dan secara institusional mengakui lima doktrin agama: Buddha, Tao, [[Islam]], [[Protestan]], dan [[Katolik]] (meskipun memiliki hubungan sejarah, Partai memaksa pemisahan [[Asosiasi Katolik Patriotik Tiongkok|Gereja Katolik Tiongkok]] dari Gereja Katolik Roma),<ref name="How p.112">Rowan Callick. ''Party Time: Who Runs China and How''. Black Inc, 2013. p. 112</ref> dan terdapat peningkatan pengakuan institusional Konghucu dan agama asli Tionghoa.{{sfnb|Laliberté|2011|p=7-8}}{{sfnb|Wang|2011}}
 
{{Pie chart|thumb=Right|color5=Green|label5=[[Islam]]|label4=[[Kekristenan|Kristen]]|label3=[[Agama Buddha|Buddhisme]]|label2=[[Konfusianisme]]|label1=Tanpa agama|caption=Agama di Tiongkok (2010)<ref>{{Cite web|title=China Religions - Demographics|url=https://www.indexmundi.com/china/religions.html|website=www.indexmundi.com|language=en|access-date=2021-07-24}}</ref>|color6=Red|color4=DodgerBlue|value1=5242.2|color3=Gold|color2=DarkRed|color1=White|value6=0.7|value5=10.8|value4=516.1|value3=18.2|value2=21.9|label6=Lainnya/[[Taoisme]]}}
 
Secara demografi, sistem agama terbesar adalah "agama Tionghoa", yang tak hanya terdiri dari ajaran Konghucu dan Taois, unsur-unsur Buddha, namun juga berbagai tradisi lainnya, dan terdiri dari persekutuan dengan ''[[shen (agama Tionghoa)|shen]]'' (神), sebuah karakter yang memadukkan berbagai [[dewa Tionghoa|dewa-dewa]], yang dapat merupakan [[deitas]] lingkungan alam atau [[progenitor|prinsip leluhur]] kelompok manusia, konsep sipilitas, [[pahlawan budaya]], beberapa diantaranya menampilkan sejarah dan [[mitologi Tionghoa]].<ref>Steven F. Teiser. ''[http://afe.easia.columbia.edu/cosmos/prb/whatis.htm What is Popular Religion?]''. Part of: ''Living in the Chinese Cosmos'', Asia for Educators, Columbia University. Extracts from: Stephen F. Teiser. ''The Spirits of Chinese Religion''. In: ''Religions of China in Practice''. Princeton University Press, 1996.</ref> Beberapa dewa yang menyebarkan [[kultus (praktik keagamaan)|kultus]] adalah [[Mazu (dewi)|Mazu]] (dewi laut),<ref name="RCTC2014">China Zentrum: ''[http://www.china-zentrum.de/fileadmin/redaktion/RCTC_2014-1_Complete_Issue.pdf Religions & Christianity in Today's China] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140502142724/http://www.china-zentrum.de/fileadmin/redaktion/RCTC_2014-1_Complete_Issue.pdf |date=2014-05-02 }}''. Vol. IV, 2014, No. 1. {{ISSN|2192-9289}}. pp. 22-23</ref> [[Kaisar Kuning|Huangdi]] (patriarkh ilahi seluruh Tiongkok, "[[Volksgeist]]" negara Tiongkok),{{sfnb|Laliberté|2011|p=7}}{{sfnb|Sautman|1997|pp=80-81}} [[Guandi]] (dewa perang dan usaha), [[Caishen]] (dewa kemakmuran dan kekayaan), [[Pangu]] dan lain-lain. Tiongkok memiliki beberapa [[daftar patung menurut ketinggian|patung-patung tertinggi di dunia]]. Kebanyakan dari patung tersebut mewakili [[Buddhabhāva|buddha-buddha]] dan dewa-dewa dan dibangun pada 2000an. Patung tertinggi di dunia adalah [[Wihara Musim Semi Buddha]], yang terletak di [[Henan]]. Saat ini, [[pagoda]] tertinggi di dunia juga dibangun di negara tersebut di [[Wihara Tianning (Changzhou)|Wihara Tianning]], dan [[stupa]] tertinggi di dunia di [[Wihara Famen]]. [[Buddha Tionghoa]] telah berkembang sejak abad ke-1, dan memberikan pengaruh besar di Tiongkok modern.