Gunung Semeru: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 28:
}}
'''Gunung Semeru''' atau '''Gunung Meru''' adalah sebuah [[gunung berapi kerucut]] di [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di [[Pulau Jawa]], dengan puncaknya ''Mahameru'', 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Gunung ini terbentuk akibat Subduksi [[Lempeng Indo-Australia]] kebawah [[Lempeng Eurasia]]. Gunung Semeru juga merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia setelah [[Gunung Kerinci]] di [[Sumatra]] dan [[Gunung Rinjani]] di [[Nusa Tenggara Barat]].<ref>[http://www.pecintaalam.org/2014/03/9-gunung-berapi-tertinggi-di-indonesia.html 9 Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia]</ref> Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama ''Jonggring Saloko''. Gunung Semeru secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni [[Kabupaten Malang]] dan [[Kabupaten Lumajang]], Provinsi [[Jawa Timur]]. Gunung ini termasuk dalam kawasan [[Taman Nasional Bromo Tengger Semeru]].
Semeru mempunyai kawasan [[hutan Dipterokarp Bukit]], [[hutan Dipterokarp Atas]], [[hutan Montane]], dan [[hutan Ericaceous|Hutan Ericaceous atau hutan gunung]].
Baris 42:
Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300-800 meter. Material yang keluar pada setiap letusan berupa [[abu]], [[pasir]], [[kerikil]], bahkan batu-batu panas menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat. Pada awal tahun [[1994]] lahar panas mengaliri lereng selatan Gunung Semeru dan telah memakan beberapa korban jiwa, walaupun pemandangan sungai panas yang berkelok- kelok menuju ke [[laut]] ini menjadi tontonan yang sangat menarik.
Erupsi pada awal Januari 2021 mengakibatkan 5 Kecamatan di lereng Semeru yaitu :Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pasrujambe, Kecamatan Senduro, Kecamatan Gucialit, dan Kecamatan Pasirian. Pihak PVMBG mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah puncak G. Semeru dan jarak 4 Km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak G. Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
Update Terakhir : 9/September/2021 = Status Gunung Semeru masih ditetapkan di Level II (Waspada)
[[Soe Hok Gie]], salah seorang tokoh [[aktivis]] [[Indonesia]] dan [[mahasiswa]] Fakultas Sastra [[Universitas Indonesia]], meninggal di Gunung Semeru pada tahun [[1969]] akibat menghirup asap beracun di Gunung Semeru. Dia meninggal bersama rekannya, [[Idhan Dhanvantari Lubis]].
Baris 81 ⟶ 86:
== Aktivitas ==
[[12 Juni]] [[2006]], [[Badan Meteorologi dan Geofisika]] (
== Galeri ==
|