Histosol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menyunting artikel |
Menghapus konten yang tidak relevan |
||
Baris 1:
'''Histosol''' salah satu lapisan tanah dari 12 ordo tanah dalam sistem [[taksonomi tanah]] [[Kementerian Pertanian Amerika Serikat|USDA]] 1975.<ref>{{Cite web|title=Dasar Dasar Ilmu Tanah|url=http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/search?q=histosol|access-date=2021-09-09}}</ref><ref>{{Cite web|title=Histosol {{!}} soil|url=https://www.britannica.com/science/Histosol-soil|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2021-09-09}}</ref> Histosol atau yang sering diketahui sebagai tanah gambut adalah jenis lapisan tanah yang di dalamnya lebih banyak terkandung [[Bahan organik tanah|bahan organik]] dengan keadaan kedalaman lebih dari 40 cm dari permukaan tanah. Histosol terbentuk dalam kondisi seperti di [[lahan basah]]. Sehingga jenis tanah ini sangat cocok untuk ditanami [[sayur]]-sayuran, [[buah]]-buahan, produksi [[pertanian]], dan [[bahan bakar]].<ref>{{Cite book|last=Lukman Hakim|first=Dani|date=2019|url=https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=dP6DDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR3&dq=tanah+histosol&ots=GL7q1R1bve&sig=b3k39XcEfuN6xSypCL69D_GZ0TQ&redir_esc=y#v=onepage&q=tanah%20histosol&f=false|title=Ensiklopedia Jenis Tanah di Dunia|location=Ponorogo|publisher=Uwais Inspirasi Indonesia|isbn=978-623-7035-19-0|pages=30|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Fiantis|first=Dian|url=http://repo.unand.ac.id/4976/1/MORFOLOGI%20DAN%20%20%20KLASIFIKASI%20TANAH.pdf|title=Morfologi dan Klasifikasi Tanah|location=Padang|publisher=Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universitas Andalas|pages=78--89|url-status=live}}</ref>
Histosol memiliki nama lain,
Histosol/tanah gambut merupakan tanah yang bersifat [[hidrofilik]], yaitu tanah yang mudah melarut, menyerap/bercampur dengan air. Namun, histosol juga memiliki sifat [[tanah]] yang [[hidrofobik]] (mengering tidak balik), yaitu terjadi ketika gambut mengering dengan kadar air kurang dari 100%, maka tidak dapat menyerap air lagi jika dibasahi sama halnya dengan kayu kering dan tidak dapat berfungsi lagi tanahnya. Jika gambut sudah mengering, maka mudah hanyut terbawa aliran air dan mudah terbakar. Sehingga ada potensi kebakaran [[hutan]] atau [[lahan]] disebabkan gambut yang terbakar karena menghasilkan [[energi panas]] yang lebih besar dari [[kayu]]. <ref name=":0">{{Cite web|last=Hartatik|first=Wiwik, dkk..|date=2011|title=Sifat Kimia dan Fisik Tanah Gambut|url=https://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/lainnya/wiwik%20hartatik.pdf|website=Balai Penelitian Tanah|access-date=08-09-2021}}</ref> Secara [[Ekologi|ekologis]], histosol berperan penting karena kandungan [[karbon]]<nowiki/>nya cukup besar.
Baris 20:
# Saprist, histosol yang memiliki kadar air cukup rendah, dekomposisi tinggi dan sempurna, dan kurang mengandung serabut. Saprist mudah ditemukan pada daerah yang mempunyai muka air tanah cenderung naik-turun. Saprist dibagi menjadi 4, yaitu Sulfosaprist, Sulfisaprist, Cryosaprist, dan Haplosaprists.
# Hemist, histosol yang memiliki kadar air banyak, dekomposisi sedang, dan masih banyak mengandung serabut. Hemist mudah dijumpai pada daerah RKT tanah lebih panas daripada cyrik dan tidak memliki horison sulfurik. Hemist dibagi menjadi 5, yaitu Sulfohemist, Sulfihemist, Luvihemist, Cryohemist, dan Haplohemist.
== Referensi ==
|