Pangeran Abdoel Kadir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een kolentip bij Poeloe Laoet in Zuidoost-Borneo TMnr 10010662.jpg|jmpl|300px|Prasarana pengapalan batubara di Pulau Laut pada masa [[Hindia Belanda]]]]
 
'''Pangeran Abdoel Kadir''' (bin Pangeran Hadji Moesa) atau '''Raja [[Sigam, Pulau Laut Utara, Kotabaru|Sigam]]''' adalah [[:pl:Władcy_Kalimantanu#Władcy_Kusan-Pulau_Laut|Raja Kusan]], Batulicin dan Pulau Laut yang memerintah sejak [[10 April]] [[1845]]-[[1 Januari]] [[1861]].<ref name="Almanak 31">{{cite book
| lang= nl
| pages=134
Baris 15:
<ref name="Natuurkundig 22">{{nl}} {{cite book|pages=358|title=Natuurkundig tijdschrift voor Nederlandsch Indië|volume=22|authors=Koninklijke Natuurkundige Vereeniging in Nederlandsch Indië|publisher=Lange|year=1860|url=http://books.google.co.id/books?id=j8kZAQAAIAAJ&dq=adji%20mandoera&hl=id&pg=RA1-PA352#v=onepage&q&f=true}}</ref> Ia membuat kontrak politik dengan Belanda pada 1 Januari 1861 untuk menjabat sebagai Raja Pulau Laut.<ref name="Natuurkundig 30">{{nl}} {{cite book|pages=128|title=Natuurkundig tijdschrift voor Nederlandsch Indië|volume=30|authors=Koninklijke Natuurkundige Vereeniging in Nederlandsch Indië|publisher=Lange|year=1868|url=http://books.google.co.id/books?id=ePQeAQAAIAAJ&dq=pangeran%20abdoel%20kadir&hl=id&pg=PA128#v=onepage&q=pangeran%20abdoel%20kadir&f=true}}</ref>
 
Ia wafat pada tahun 1873 dan dimakamkan di Kampung Sigam, sehinga ia dijuluki sebagai Marhum Sigam/ atau '''Raja [[Sigam, Pulau Laut Utara, Kotabaru|Sigam]]'''.
 
Mandor pertambangan, P. J. l'Hoir, yang sementara bekerja di Lautpoeloe ([[Pulau Laut]]) untuk membantu Pangeran AbdulAbdoel Kadir dalam ekstraksi batubara di sana, tiba di pulau itu pada tanggal 1 Januari [1861]. Dia menemukan di sana sejumlah batubara yang ditambang sekitar 800 ton, yang setelah dimurnikan dari tanah campuran, menghasilkan sejumlah 600 ton batubara murni. Menurut instruksi mandor, di Sungai Palinkar, enam catatan berbeda dibuat sebuah parit dibuat untuk membagi para pekerja yang ada di antara tempat-tempat itu. Karena tambang batubara di Pulau Laut lanjut Pangeran Abdoel Kadir akan ditinggalkan, mandor L'Hoir akan dipanggil ke Banjarmasin kesempatan pertama lagi.<ref name="Madjalah ilmu alam untuk Indonesia 1861">{{cite book
| url= https://books.google.co.id/books?newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA237&dq=Pangeran+Abdoel+Kadir&redir_esc=y&id=zrMWAQAAIAAJ&hl=id#v=onepage&q=Pangeran%20Abdoel%20Kadir&f=false
| language= nl