Muhammad Al Fatih 1453: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tasya Gita (bicara | kontrib)
parafrasa dari kontroversi
Tasya Gita (bicara | kontrib)
k parafrasa Kontroversi
Baris 15:
 
== Kontroversi ==
Akibat keputusannya dalam menjadikan buku ini sebagai buku bacaan bagi siswa SMA sederajat, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi [[Kepulauan Bangka Belitung|Bangka Belitung]] mendapatkan kritik dari berbagai pihak. Akibat dari keputusannya yang menjadikan buku ini buku wajib siswa SMA sederajat.
 
[[Ahmad Basarah]], salah satu yang mengkritik keputusan itu. Wakil Ketua [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|MPR]] yang juga menjabat sebagai ketua DPP [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI-P]] ini merasa bahwa masih ada banyak biografi dari tokoh-tokoh nasional yang layak menjadi baku bacaan wajib siswa dibandingkan buku ini.
 
Keresahan Basarah disebabkan oleh latar belakang Felix Siauw yang merupakan salah satu mantan tokoh organisasi [[Hizbut Tahrir|Hizbut Tahrir Indonesia]] (HTI). Sebuah organisasi yang kini telah dilarang di Indonesia. Karena memiliki paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.