Kesehatan jiwa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Keincaled (bicara | kontrib)
Mengubah definisi, dan menambah alinea ke-3 dan ke-4.
Keincaled (bicara | kontrib)
Menghapus informasi yang sangat spesifik.
Baris 9:
 
Pendekatan terkini dalam mengelola persoalan kesehatan jiwa adalah pendekatan holisitik yang melampaui ataupun menerobos batasan psikologi klinis, medis, dan psikiatris. Hal ini disebabkan karena kesehatan jiwa merupakan koordinat dari berbagai peristiwa sosial, sehingga pengurusan kesehatan jiwa saat ini perlu melibatkan perencana wilayah, arsitek, psikolog sosial, sosiolog, antropolog atau ahli budaya, ahli filsafat sosial, pemuka agama, ekonom, jurnalis dan pemain bisnis media, hingga pembuat kebijakan publik<ref>{{Cite journal|last=Hubs-Asia|title=PERAN MEDIASI PERSEPSI KOHESI SOSIAL DALAM HUBUNGAN PREDIKTIF PERSEPSI PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PUBLIK TERHADAP KESEHATAN JIWA|url=http://hubsasia.ui.ac.id/article/view/185|journal=Makara Human Behavior Studies in Asia|language=en|volume=16|issue=2|pages=89–100|doi=10.7454/mssh|issn=2406-9183}}</ref>.
 
Indonesia telah memiliki Undang-undang No. 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, namun hingga saat ini belum terdapat peraturan pelaksanaan dari UU ini<ref>{{Cite web|title=Mendesak, Peraturan Pemerintah tentang Kesehatan Jiwa|url=https://kumparan.com/juneman-abraham/mendesak-peraturan-pemerintah-tentang-kesehatan-jiwa-1vl9Xxy1579|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2021-09-13}}</ref>.
 
== Penyebab gangguan jiwa ==