Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Penaklukan Kepulauan Banda oleh Belanda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib)
Baris 25:
Saya komentar sambil jalan ya, kalau ada lagi nanti ditambahkan.
* "Setelah VOC gagal meminta rakyat Banda untuk hanya menjual pala dan fuli kepada Belanda, pembunuhan seorang pejabat VOC yang bernama Pieter Willemsz. Verhoeff menjadi alasan bagi VOC untuk memulai perang." -> sebaiknya dipecah dua kalimatnya, agak kurang koheren kalau jadi satu.
*: Sudah aku mekarkan seperti ini: "VOC meminta agar orang-orang Banda hanya menjual pala dan fuli kepada mereka, tetapi rakyat Banda menolak. Kemudian, pembunuhan seorang pejabat VOC yang bernama [[Pieter Willemsz. Verhoeff]] menjadi alasan bagi VOC untuk memulai perang." [[Pengguna:Danu Widjajanto|Danu Widjajanto]] ([[Pembicaraan Pengguna:Danu Widjajanto|bicara]]) 13 September 2021 10.37 (UTC)
* "Pada awal April 1609, armada Belanda yang dipimpin oleh Pieter Willemsz. Verhoeff tiba di Pulau Banda Neira dan ingin memaksakan pendirian sebuah benteng. Orang Banda sendiri menginginkan perdagangan bebas agar mereka dapat memanfaatkan persaingan antar pedagang Eropa dan menjual produk mereka kepada penawar tertinggi. Namun, Belanda ingin memonopoli perdagangan rempah-rempah; dalam kata lain, mereka ingin agar rakyat Banda hanya menjual rempah-rempah kepada Belanda. Kemudian berlangsung perundingan sengit antara orang Belanda dengan Banda. Pada akhir Mei 1609, para pemimpin orang Banda mengajak Verhoeff dan dua komandan lainnya ke hutan, dan di situ mereka dibunuh. Penjaga mereka juga dibantai oleh orang Banda; secara keseluruhan terdapat 46 orang Belanda yang tewas."
** Penggambaran eskalasinya kok aku agak kurang nyambung ya? Kesannya kayak Belanda dateng, ngajak berunding, terus tiba-tiba dibantai orang sana. Apa bisa dijabarkan lagi "perundingan sengit"-nya bagaimana? Apa ada hal yang memicu rakyat Banda sehingga mereka memutuskan melakukan pembunuhan, misalnya karena Belanda tetap membangun benteng walaupun perundingan masih berlangsung? Tambahan lagi, seingatku Portugis pernah nyoba bangun benteng di tempat yang sama sebelumnya tapi juga ditolak masyarakat lokal, mungkin ini cukup relevan sebagai konteks.
** Juga, kalau melihat dari ini, mungkin lebih baik menekankan sudut pandang "penolakan rakyat Banda terhadap monopoli" daripada "kegagalan VOC mendapatkan monopoli" di bagian pembuka. Minor sih, tapi kesannya lumayan berbeda.
* Apa nama [[Pieter Willemsz. Verhoeff]] memang lazim disingkat dengan titik, atau pengejaannya hanya mengikut judul artikel induknya?
*: Sumber Belanda ada yang menggunakan titik, ada yang tidak. Aku sendiri kurang tahu kenapa harus pakai titik. Supaya tidak membingungkan aku hapus saja titiknya. [[Pengguna:Danu Widjajanto|Danu Widjajanto]] ([[Pembicaraan Pengguna:Danu Widjajanto|bicara]]) 13 September 2021 10.37 (UTC)
* "'''Mereka kemudian memutuskan untuk melanggar perjanjian''' dengan Belanda dan memulai perdagangan dengan Inggris (yang memberi harga yang lebih menguntungkan) serta pedagang Melayu, Jawa, dan Makassar (yang menjual rempah-rempah dari Banda kepada Portugis)." -> sepertinya lebih baik jika langsung ditulis "Banyak di antara mereka yang melanggar perjanjian". Kalau pakai "memutuskan" kesannya mereka bikin musyawarah khusus dan bersepakat melakukan hal ini, padahal kenyataannya memang perjanjian monopoli seperti ini rentan dilanggar kalau tidak ada pengawasan yang ketat.
* "'''Ketika''' benteng Inggris di Pulau Rhun dikepung, ketegangan antara VOC dengan East India Company (EIC) '''terus''' menguat" -> sepertinya lebih tepat "selagi" dan "semakin".