Kulit gelap: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Add 6 books for Wikipedia:Pemastian (20210913sim)) #IABot (v2.0.8.1) (GreenC bot |
||
Baris 3:
'''Kulit gelap''' adalah warna kulit manusia yang terjadi secara alami, kaya akan pigmen [[melanin]] dan memiliki warna gelap.<ref>[http://wordnetweb.princeton.edu/perl/webwn?s=dark-skinned dark-skinned] Princeton University ''"naturally having skin of a dark color"''</ref><ref>{{cite web|url=http://www.thefreedictionary.com/dark-skinned|title=Dark-skinned|last=|first=|date=|website=|publisher=thefreedictionary.com|accessdate=24 January 2017|quote=a person or race having skin of a dark colour}}</ref><ref name="jabl1">{{cite book|title=Human Evolutionary Biology|url=https://archive.org/details/humanevolutionar00mueh_078|last=Muehlenbein|first=Michael|publisher=Cambridge University Press|year=2010|pages=[https://archive.org/details/humanevolutionar00mueh_078/page/n201 192]–213}}</ref> Orang-orang dengan warna kulit relatif gelap disebut orang kulit cokelat (''brown''),<ref>[http://dictionary.reference.com/browse/Black?s=t Dictionary.com: black] 3.a ''"a member of any of various dark-skinned peoples"'' 21.a''"pertaining or belonging to any of the various populations characterized by dark skin pigmentation"''</ref> dan orang-orang dengan kulit yang sangat gelap sering disebut sebagai orang kulit hitam (''black''),<ref>Oxford Dictionaries. April 2010. Oxford University Press. ''"belonging to or denoting any human group having dark-coloured skin"'' [http://oxforddictionaries.com/definition/english/black "black"] (accessed 6 August 2012).</ref> meskipun penggunaan semacam ini dapat menjadi ambigu di beberapa negara di mana hal ini juga digunakan untuk secara spesifik merujuk pada kelompok-kelompok etnis atau populasi-populasi yang berbeda.<ref>[http://dictionary.reference.com/browse/Black?s=t Dictionary.com: black] 3.a ''"a member of any of various dark-skinned peoples"'' 21.a''"specifically the dark-skinned peoples of Africa, Oceania, or Australia."''</ref><ref>{{cite web|url=http://www.understandingrace.org/lived/global_census.html|title=Global Census|publisher=American Anthropological Association|accessdate=10 December 2012|archive-date=2018-09-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20180914150543/http://understandingrace.org/lived/global_census.html|dead-url=yes}}</ref><ref>Oxford Dictionaries. April 2010. Oxford University Press. ''"especially of African or Australian Aboriginal ancestry"'' [http://oxforddictionaries.com/definition/english/black "black"] (accessed 6 August 2012).</ref><ref>{{cite web|url=http://nla.gov.au/nla.news-article4219798|title=Proclamation|last=James|first=Mackers|date=1828-11-08|work=Classified Advertising|publisher=Trove|accessdate=10 December 2012}}</ref>
[[Evolusi]] pada pigmentasi kulit gelap diyakini telah dimulai sekitar 1,2 juta tahun yang lalu,<ref name="jabl04">{{cite journal|last=Nina|first=Jablonski|year=2004|title=The evolution of human skin and skin color|journal=Annual Review of Anthropology|volume=33|pages=585–623|doi=10.1146/annurev.anthro.33.070203.143955|quote=genetic evidence [demonstrate] that strong levels of natural selection acted about 1.2 mya to produce darkly pigmented skin in early members of the genus Homo}}</ref> pada spesies awal [[hominid]] berkulit terang setelah mereka pindah dari [[hutan hujan]] khatulistiwa ke [[sabana]] yang mendapat banyak cahaya matahari. Dalam menghadapi panasnya sabana, mekanisme pendinginan yang lebih baik diperlukan, yang dilakukan melalui penghilangan rambut di tubuh dan perkembangan sistem [[keringat]] yang lebih efisien. Penghilangan rambut tubuh yang mengakibatkan berkembangnya pigmentasi kulit gelap, merupakan sebuah mekanisme seleksi alam terhadap penipisan [[asam folat]], dan terhadap kerusakan DNA pada tingkat yang rendah. Faktor utama yang berkontribusi terhadap evolusi pada pigmentasi kulit gelap ialah pemecahan asam folat sebagai reaksi terhadap [[Ultraungu|radiasi ultraviolet]]; hubungan antara pemecahan asam folat yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet dan penurunan kesesuaian sebagai bentuk kegagalan dari [[embriogenesis]] dan [[spermatogenesis]] normal menyebabkan hasil seleksi pada pigmentasi kulit gelap. Pada saat ''Homo sapiens'' modern berevolusi, semua manusia memiliki warna kulit gelap.<ref name="Bower">{{cite journal|last=Bower|first=C.|author2=Stanley|year=1992|title=The role of nutritional factors in the aetiology of neural tube defects|journal=Journal of Paediatrics and Child Health|volume=28|issue=1|pages=12–16|doi=10.1111/j.1440-1754.1992.tb02610.x|pmid=1554510}}</ref><ref name="Minns">{{cite journal|last=Minns|first=R.A.|year=1996|title=Folic acid and neural tube defects|journal=Spinal Cord|volume=34|issue=8|pages=460–465|doi=10.1038/sc.1996.79|pmid=8856852}}</ref><ref name="Copp">{{cite journal|last=Copp|display-authors=etal|year=1998|title=Embryonic mechanisms underlying the prevenetion of neural tube defects by vitamins|journal=Mental Retardation and Developmental Disabilities Research Reviews|volume=4|pages=264–268|doi=10.1002/(sici)1098-2779(1998)4:4<264::aid-mrdd5>3.0.co;2-g}}</ref><ref name="Molloy">{{cite journal|last=Molloy|last2=Mills|first2=J. L.|last3=Kirke|first3=P. N.|last4=Weir|first4=D. G.|last5=Scott|first5=J. M.|display-authors=etal|year=1999|title=Folate status and neural tube defects|journal=BioFactors|volume=10|issue=2–3|pages=291–294|doi=10.1002/biof.5520100230|pmid=10609896}}</ref><ref name="Lucock">{{cite journal|last=Lucock|first=M.|title=Folic acid: nutritional biochemistry, molecular biology, and role in disease processes|journal=Molecular Genetics and Metabolism|volume=71|issue=1–2|pages=121–138|doi=10.1006/mgme.2000.3027|pmid=11001804}}</ref><ref name="William">{{cite journal|last=William|last2=Rasmussen|first2=S. A.|last3=Flores|first3=A|last4=Kirby|first4=R. S.|last5=Edmonds|first5=L. D.|display-authors=etal|year=2005|title=Decline in the prevalence of spina bifida and anencephaly by race/ethnicity:1995–2002|url=https://archive.org/details/sim_pediatrics_2005-09_116_3/page/580|journal=Pediatrics|volume=116|issue=3|pages=580–586|doi=10.1542/peds.2005-0592|pmid=16140696}}</ref>
Manusia dengan pigmentasi kulit gelap memiliki kulit yang secara alami kaya [[melanin]] (terutama [[Melanin|eumelanin]]), dan memiliki lebih banyak melanosom yang memberikan perlindungan unggul melawan efek merusak dari radiasi ultraviolet. [[Melanosom]] ini membantu tubuh mempertahankan cadangan asam folat dan melindungi terhadap kerusakan DNA.<ref name="Nielsen_a">{{cite journal|last=Nielsen|display-authors=etal|title=The importance of the depth distribution of melanin in skin for DNA protection and other photobiological processes|journal=Journal of Photochemistry and Photobiology B: Biology|volume=82|pages=194–198|doi=10.1016/j.jphotobiol.2005.11.008}}</ref>
Baris 18:
Dengan berkeringat panas tubuh hilang melalui penguapan. Manusia purba, seperti simpanse sekarang, memiliki sedikit kelenjar keringat, dan sebagian besar kelenjar keringat mereka terletak di telapak tangan dan telapak kaki. Pada gilirannya, individu dengan lebih banyak kelenjar keringat terlahir. Manusia ini bisa mencari makanan dan berburu untuk waktu yang lebih lama sebelum terpaksa kembali ke tempat berlindung mereka. Semakin lebih mereka dapat mencari makanan, semakin banyak jumlah dan lebih sehat keturunan yang dihasilkan, serta semakin tinggi kemungkinan mereka mewariskan gen dengan lebih banyak kelenjar keringat. Dengan sedikit jumlah rambut, keringat dapat menguap lebih mudah dan mendinginkan tubuh secara lebih cepat. Beberapa juta tahun evolusi kemudian, manusia purba memiliki rambut tubuh yang jarang dan lebih dari dua juta kelenjar keringat di tubuh mereka.<ref name="Mont">{{cite journal|last=Montagna|first=W.|title=The consequences of having naked skin|journal=Birth Defects: Original Article Series|volume=17|pages=1–7}}</ref><ref name="Lang">{{cite journal|last=Langbein|last2=Rogers|first2=M. A.|last3=Praetzel|first3=S|last4=Cribier|first4=B|last5=Peltre|first5=B|last6=Gassler|first6=N|last7=Schweizer|first7=J|display-authors=etal|year=2005|title=Characterization of a novel human type II epithelial keratin K1b, specifically expressed in eccrine sweat glands|journal=Journal of Investigative Dermatology|volume=125|issue=3|pages=428–444|doi=10.1111/j.0022-202X.2005.23860.x|pmid=16117782}}</ref>
Kulit dengan jumlah bulu yang lebih sedikit, bagaimanapun juga, sangat rentan mengalami kerusakan akibat sinar ultraviolet dan hal ini terbukti menjadi masalah bagi manusia yang tinggal di daerah dengan radiasi UV yang intens, dan hasil evolusi yang terjadi ialah perkembangan warna kulit gelap sebagai bentuk perlindungan. Para ilmuwan telah lama berasumsi bahwa manusia memperkembangkan melanin dalam rangka untuk menyerap atau menyebarkan radiasi matahari yang berbahaya. Beberapa peneliti beranggapan bahwa melanin melindungi terhadap [[kanker kulit]]. Sementara radiasi UV yang tinggi dapat menyebabkan kanker kulit, perkembangan kanker biasanya terjadi setelah usia melahirkan anak. Sebagaimana seleksi alam memilih individu dengan ciri-ciri memiliki keberhasilan reproduksi, kanker kulit memiliki sedikit efek pada evolusi kulit gelap. Hipotesis sebelumnya menyatakan bahwa puting yang terbakar sinar matahari dapat menghalangi proses menyusui, namun warna sedikit kecoklatan cukup dapat melindungi ibu dalam masalah menyusui.<ref name="Blum">{{cite journal|last=Blum|first=H.F.|year=1961|title=Does the melanin pigment of human skin have adaptive value?|url=https://archive.org/details/sim_quarterly-review-of-biology_1961-03_36_1/page/50|journal=Quarterly Review of Biology|volume=36|pages=50–63|doi=10.1086/403275|pmid=13870200}}</ref><ref name="Rige">{{cite journal|last=Rigel|first=D.S.|title=Cutaneous ultraviolet exposure and its relationship to the development of skin cancer|journal=Journal of the American Academy of Dermatology|volume=58|pages=S129–S132|doi=10.1016/j.jaad.2007.04.034}}</ref><ref name="Jemal et al. 678–683">{{cite journal|last=Jemal|display-authors=etal|title=Recent trends in cutaneous melanoma incidence among white in the United States|journal=Journal of the National Cancer Institute|volume=93|pages=678–683|doi=10.1093/jnci/93.9.678}}</ref>
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 1978 meneliti efek dari sinar matahari pada [[asam folat]] – kadar vitamin B kompleks. Studi tersebut menemukan bahwa bahkan untuk sinar matahari yang intens dalam jangka waktu yang pendek mampu mengurangi kadar asam folat hingga separuh, jika seseorang memiliki kulit terang. Kadar folat yang rendah berkorelasi dengan kerusakan tabung saraf, seperti [[Anensefali|anencefal]]<nowiki/>i dan [[spina bifida]]. Sinar UV bisa melucuti folat yang penting untuk perkembangan sehat [[janin]]. Dengan adanya kelainan dalam folat ini anak-anak dapat lahir tanpa otak atau sumsum tulang belakang yang lengkap. Nina Jablonski, seorang profesor antropologi dan ahli evolusi warna kulit manusia,<ref>{{cite web|url=http://www.anthro.psu.edu/faculty_staff/Jablonski.shtml|title=Department of Anthropology at Penn State|last=Jablonski|first=Nina|publisher=Penn State University|accessdate=14 December 2012|archive-date=2013-01-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20130116190951/http://www.anthro.psu.edu/faculty_staff/Jablonski.shtml|dead-url=yes}}</ref> menemukan beberapa kasus dimana ibu yang pergi ke studio untuk menggelapkan warna kulit mempunyai keterhubungan dengan kerusakan tabung saraf pada awal masa kehamilan mereka. Ia juga menemukan bahwa asam folat sangat penting untuk perkembangan sperma; beberapa obat kontrasepsi pria berdasarkan pada prinsip penghambatan folat. Telah diketahui bahwa folat dapat mendorong terjadinya evolusi kulit gelap.<ref name="Jabl00">{{cite journal|last=Jablonski|first=N.G.|author2=Chaplin|year=2000|title=The evolution of human skin coloration|journal=Journal of Human Evolution|volume=39|issue=1|pages=57–106|doi=10.1006/jhev.2000.0403|pmid=10896812}}</ref>
Baris 28:
Hipotesis utama lain yang telah diajukan melalui sejarah untuk menjelaskan evolusi warna kulit gelap berhubungan dengan meningkatnya kematian akibat kanker kulit, meningkatnya tingkat kesesuaian sebagai bentuk perlindungan terhadap terbakar sinar matahari, dan meningkatnya manfaat karena sifat antibakteri dari [[Melanin|eumelanin]].
Berpigmentasi gelap, kulit kaya eumelanin melindungi terhadap kerusakan DNA yang disebabkan oleh sinar matahari.<ref name="Miya">{{cite journal|last=Miyamura|display-authors=etal|year=2007|title=Regulation of human skin pigmentation and responses to ultraviolet radiation|journal=BioFactors|volume=20|pages=2–13|doi=10.1111/j.1600-0749.2006.00358.x}}</ref> Hal ini dikaitkan dengan menurunnya tingkat kanker kulit di kalangan populasi berkulit gelap.<ref name="Sara">{{cite journal|last=Saraiya|last2=Glanz|first2=K|last3=Briss|first3=P. A.|last4=Nichols|first4=P|last5=White|first5=C|last6=Das|first6=D|last7=Smith|first7=S. J.|last8=Tannor|first8=B|last9=Hutchinson|first9=A. B.|display-authors=etal|year=2004|title=Interventions to prevent skin cancer by reducing exposure to ultraviolet radiation: a systematic review|journal=American Journal of Preventive Medicine|volume=27|issue=5|pages=422–466|doi=10.1016/j.amepre.2004.08.009|pmid=15556744|last10=Wilson|first10=K. M.|last11=Gandhi|first11=N|last12=Lee|first12=N. C.|last13=Rimer|first13=B|last14=Coates|first14=R. C.|last15=Kerner|first15=J. F.|last16=Hiatt|first16=R. A.|last17=Buffler|first17=P|last18=Rochester|first18=P}}</ref><ref name="Agar">{{cite journal|last=Agar|first=N.|author2=Young A. R.|year=2005|title=Melanogenesis: a photoprotective response to DNA damage?|journal=Mutation Research|volume=571|issue=1–2|pages=121–132|doi=10.1016/j.mrfmmm.2004.11.016|pmid=15748643}}</ref><ref name="Pfei">{{cite journal|last=Pfeifer|last2=You|first2=Y. H.|last3=Besaratinia|first3=A|display-authors=etal|year=2005|title=Mutations induced by ultraviolet light|journal=Mutation Research|volume=571|issue=1–2|pages=19–31|doi=10.1016/j.mrfmmm.2004.06.057|pmid=15748635}}</ref><ref name="Rouz">{{cite journal|last=Rouzaud|display-authors=etal|year=2005|title=MC1R and the response of melanocytes to ultraviolet radiation|journal=Mutation Research/Fundamental and Molecular Mechanisms of Mutagenesis|series=133–152|volume=571}}</ref><ref name="Bren">{{cite journal|last=Brenner|first=M.|author2=Hearing V. J.|year=2008|title=The protective role of melanin against UV damage in human skin|journal=Photochemistry and Photobiology|volume=84|issue=3|pages=539–549|doi=10.1111/j.1751-1097.2007.00226.x|pmc=2671032|pmid=18435612}}</ref> Adanya [[Melanin|feomelanin]] pada kulit terang meningkatkan tekanan oksidatif dalam melanosit, dan hal ini dikombinasikan dengan keterbatasan kemampuan feomelanin menyerap radiasi UV memberikan kontribusi pada tingkat kanker kulit yang lebih tinggi di kalangan individu berkulit terang.<ref name="Van_n">{{cite journal|last=Van Nieuwpoort|last2=Smit|first2=N. P.|last3=Kolb|first3=R|last4=Van Der Meulen|first4=H|last5=Koerten|first5=H|last6=Pavel|first6=S|display-authors=etal|year=2004|title=Tyrosine-induced melanogenesis shows differences in morphologic and melanogenic preferences of melanosomes from light and dark skin types|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-investigative-dermatology_2004-05_122_5/page/1251|journal=Journal of Investigative Dermatology|volume=122|issue=5|pages=1251–1255|doi=10.1111/j.0022-202X.2004.22533.x|pmid=15140229}}</ref> Efek merusak radiasi UV pada struktur DNA dan terdapatnya peningkatan risiko kanker kulit telah diakui secara luas.<ref name="Kiel">{{cite journal|last=Kielbassa|last2=Epe|first2=B|display-authors=etal|year=2000|title=DNA damaged induced by ultraviolet and visible light and its wavelength dependence|journal=Methods in Enzymology|volume=319|pages=436–445|doi=10.1016/s0076-6879(00)19041-x|pmid=10907532}}</ref><ref>{{cite journal|last=Cleaver and Crowely|year=2002|title=UV damage, DNA repair and skin carcinogenesis|journal=Frontiers in Bioscience|volume=7|pages=1024–1043|doi=10.2741/cleaver}}</ref><ref name="Sinh">{{cite journal|last=Sinha|display-authors=etal|year=2002|title=UV-induced DNA damage and repair: a review|journal=Photochemical and Photobiological Science|volume=1|issue=4|pages=225–236|doi=10.1039/b201230h|pmid=12661961}}</ref><ref name="Schr">{{cite journal|last=Schreier|first1=W. J.|last2=Schrader|first2=T. E.|last3=Koller|first3=F. O.|last4=Gilch|first4=P|last5=Crespo-Hernández|first5=C. E.|last6=Swaminathan|first6=V. N.|last7=Carell|first7=T|last8=Zinth|first8=W|last9=Kohler|first9=B|display-authors=etal|year=2007|title=Thymine dimerization in DNA is an ultrafast photoreaction|journal=Science|volume=315|issue=5812|pages=625–629|doi=10.1126/science.1135428|pmc=2792699|pmid=17272716}}</ref> Namun jenis kanker tersebut biasanya mempengaruhi orang-orang di akhir atau setelah karier reproduksi mereka dan belum dapat dijadikan alasan evolusi di balik perkembangan pigmentasi kulit gelap. Dari semua jenis kanker kulit, hanya [[melanoma]] ganas yang memiliki pengaruh besar terhadap usia reproduksi. Tingkat kematian akibat melanoma sangat rendah (kurang dari 5 kematian per 100,000 orang) sebelum pertengahan abad ke-20. Rendahnya tingkat kematian akibat melanoma selama usia reproduksi tidak dapat dijadikan alasan utama di balik perkembangan pigmentasi kulit gelap.
Hasil studi telah menunjukkan bahwa bahkan terbakar sinar matahari yang serius pun tidak dapat mempengaruhi fungsi kelenjar keringat dan [[Termoregulasi hewan|termoregulasi]]. Tidak ada data atau penelitian yang mendukung bahwa terbakar sinar matahari dapat menyebabkan kerusakan yang sangat serius yang dapat mempengaruhi keberhasilan reproduksi.
Baris 36:
== Biokimia dan genetika ==
[[Berkas:Darkly_pigmented_skin.jpg|ka|500x500px|Kulit berpigmen gelap]]
Manusia berkulit gelap memiliki jumlah [[melanin]] yang tinggi ditemukan di kulit mereka. Melanin adalah turunan dari [[asam amino]] [[Tirosina|tirosin]]. [[Melanin|Eumelanin]] adalah bentuk dominan dari melanin yang ditemukan di kulit manusia. Eumelanin melindungi jaringan dan [[Asam deoksiribonukleat|DNA]] dari kerusakan akibat radiasi sinar UV. Melanin diproduksi di sel-sel khusus yang disebut melanosit, yang ditemukan pada tingkat terendah [[Kulit Ari|epidermis]].<ref>{{Cite journal|last=Haass|first=Nikolas K.|last2=Smalley|first2=Keiran S. M.|last3=Li|first3=Ling|last4=Herlyn|first4=Meenhard|date=2005-06-01|title=Adhesion, migration and communication in melanocytes and melanoma|journal=Pigment Cell Research / Sponsored by the European Society for Pigment Cell Research and the International Pigment Cell Society|volume=18|issue=3|pages=150–159|doi=10.1111/j.1600-0749.2005.00235.x|issn=0893-5785|pmid=15892711}}</ref> Melanin dihasilkan dalam paket-paket kecil yang terikat dengan membran, yang disebut melanosomes. Orang-orang dengan kulit gelap alami memiliki melanosomes yang bergerombol, besar, dan berisi penuh dengan eumelanin.<ref>{{cite journal|last1=Thong|first1=H.Y.|display-authors=etal|year=2003|title=The patterns of melanosome distribution in keratinocytes of human skin as one determining factor of skin colour|url=https://archive.org/details/sim_british-journal-of-dermatology_2003-09_149_3/page/498|journal=British Journal of Dermatology|volume=149|issue=3|pages=498–505|doi=10.1046/j.1365-2133.2003.05473.x|pmid=14510981}}</ref><ref name="Tadokoro 2005 1326–1332">{{cite journal|last1=Tadokoro|first1=T|display-authors=etal|year=2005|title=Mechanisms of skin tanning in different racial/ethnic groups in response to ultraviolet radiation|journal=Journal of Investigative Dermatology|volume=124|issue=6|pages=1326–1332|doi=10.1111/j.0022-202X.2005.23760.x|pmid=15955111}}</ref> Empat kali lipat perbedaan kulit gelap alami memberikan tujuh sampai delapan kali lipat perlindungan terhadap kerusakan DNA, namun bahkan warna kulit yang paling gelap sekalipun tetap tidak dapat melindungi terhadap semua kerusakan yang dapat terjadi pada DNA.
Kulit gelap memberikan perlindungan yang besar terhadap radiasi UV karena kandungan eumelanin, kemampuan menyerap radiasi UV dari melanosomes yang besar, dan karena eumelanin dapat dimobilisasikan dengan lebih cepat dan dibawa ke permukaan kulit dari kedalaman epidermis. Untuk wilayah tubuh yang sama, individu-individu berkulit terang dan gelap memiliki jumlah melanosit yang sama (terdapat cukup banyak variasi antara daerah tubuh yang berbeda), tetapi organela yang mengandung pigmen, yang disebut melanosomes, lebih besar dan lebih banyak pada individu berkulit gelap. Keratosit dari kulit gelap yang tumbuh bersama dengan melanosit menghasilkan pola distribusi karakteristik melanosome dari kulit gelap.<ref>{{cite journal|last1=Minwala|first1=S|display-authors=etal|year=2001|title=Keratinocytes Play a Role in Regulating Distribution Patterns of Recipient Melanosomes In Vitro|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-investigative-dermatology_2001-08_117_2/page/341|journal=Journal of Investigative Dermatology|volume=117|issue=2|pages=341–347|doi=10.1046/j.0022-202x.2001.01411.x|pmid=11511313}}</ref><ref>{{cite journal|last1=Szabo|first1=G|display-authors=etal|year=1969|title=Racial differences in the fate of melanosomes in human epidermis|journal=Nature|volume=222|issue=5198|pages=1081–1082|doi=10.1038/2221081a0|pmid=5787098}}</ref> Melanosomes tidak berada dalam keadaan teragregasi dalam kulit berpigmen gelap dibandingkan pada kulit berpigmen terang. Karena beratnya melanosomes yang mengandung melanin pada kulit berpigmen gelap, kulit berpigmen gelap dapat menyerap lebih banyak energi dari radiasi UV dan dengan demikian memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap bahaya terbakar sinar matahari melalui penyerapan dan dispersi sinar UV. Kulit berpigmen gelap melindungi terhadap kerusakan DNA secara langsung maupun tidak langsung. ''Photodegration'' terjadi ketika melanin menyerap foton. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa efek perlindungan terhadap cahaya (''photoprotective'') pada kulit gelap meningkat dengan fakta bahwa melanin dapat menangkap [[Spesi oksigen reaktif|radikal bebas]] seperti [[hidrogen peroksida]], yang diciptakan akibat interaksi radiasi UV dengan lapisan kulit. Kulit dengan banyak pigmen melanosit memiliki kapasitas yang lebih besar untuk terbelah setelah proses iradiasi dari radiasi UV, yang menunjukkan bahwa pada kulit dengan lebih banyak pigmen melanosit terjadi lebih sedikit kerusakan DNA. Meskipun demikian, [[UVB]] merusak sistem kekebalan tubuh bahkan pada individu berkulit gelap karena efek UVB pada [[Sel Langerhans|sel-sel Langerhans]]. Stratum korneum orang-orang berkulit gelap atau berkulit kecokelatan lebih kental dan mengandung lebih banyak lapisan sel yang berubah menjadi lapisan tanduk dibandingkan pada orang-orang berpigmen terang. Kualitas pada kulit gelap ini meningkatkan fungsi perlindungan penghalang kulit.
[[Berkas:Melinda_Shankar_10.jpg|kiri|jmpl|Melinda Shankar, wanita Kanada Indo-Guyana dengan kulit gelap.]]
Meskipun kulit berpigmen gelap menyerap sekitar 30 sampai 40% lebih banyak sinar matahari dibandingkan kulit berpigmen terang, kulit gelap tidak meningkatkan pemasukan panas ke dalam internal tubuh di saat kondisi radiasi matahari yang intens. Radiasi matahari memanaskan permukaan tubuh dan tidak memanaskan bagian dalam tubuh. Selain itu, jumlah panas tersebut sangat kecil dibandingkan panas yang dihasilkan ketika otot-otot secara aktif digunakan selama latihan, dan oleh karena itu dapat diabaikan. Terlepas dari warna kulit, manusia memiliki kemampuan yang sangat baik untuk mengusir panas melalui keringat. Setengah dari radiasi matahari yang mencapai permukaan Bumi dalam bentuk [[Inframerah|sinar inframerah]] diserap sama banyaknya tidak bergantung pada warna kulit.
Baris 60:
=== Kerugian pigmentasi kulit gelap pada lingkungan dengan sinar matahari rendah ===
[[Berkas:XrayRicketsLegssmall.jpg|jmpl|127x127px|[[Rakitis|Rakhitis]] adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan kulit gelap]]
Orang-orang berkulit gelap yang hidup dalam lingkungan dengan sinar matahari rendah diketahui sangat rentan mengalami kekurangan vitamin D karena berkurangnya [[Vitamin D|sintesis vitamin D]]. Orang yang berkulit gelap membutuhkan enam kali lebih banyak kebutuhan UVB dibandingkan orang berpigmen terang. Hal ini bukanlah suatu masalah di dekat khatulistiwa, namun dapat menjadi sebuah masalah pada garis lintang yang lebih tinggi. Untuk orang dengan kulit gelap pada iklim dengan radiasi UV yang rendah, diperlukan waktu sekitar dua jam untuk memproduksi jumlah vitamin D yang sama sebagaimana yang diperlukan orang berkulit terang dalam waktu lima belas menit. Orang berkulit gelap memiliki indeks masa tubuh yang tinggi dan tidak mengonsumsi suplemen vitamin D dapat berarti akan berakibat pada kekurangan vitamin D.<ref>{{cite news|url=http://www.cbc.ca/news/canada/ottawa/story/2010/02/12/ottawa-immigrants-vitamin-d.html|title=Dark-skinned immigrants urged to take vitamin D|work=CBC News}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.care2.com/greenliving/vitamin-d-melanin.html|title=Darker Skin? More Vitamin D, Please!|last=Oglesby|first=Erika|publisher=Care2|accessdate=1 January 2013|archive-date=2018-09-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20180926085847/https://www.care2.com/greenliving/vitamin-d-melanin.html|dead-url=yes}}</ref> Vitamin D memerankan peran yang sangat penting dalam mengatur sistem kekebalan tubuh manusia dan kekurangan vitamin D yang kronis dapat membuat manusia rentan terhadap tipe kanker khusus dan berbagai penyakit infeksi.<ref>{{cite journal|last=Murray|first=F. G.|year=1934|title=Pigmentation, sunlight, and nutritional disease|journal=American Anthropologist|volume=36|issue=3|pages=438–445|doi=10.1525/aa.1934.36.3.02a00100}}</ref><ref>{{cite journal|last=Loomis|first=W. F.|year=1967|title=Skin-pigment regulation of vitamin-D biosynthesis in man|journal=Science|volume=157|issue=3788|pages=501–506|doi=10.1126/science.157.3788.501|pmid=6028915}}</ref> Kekurangan vitamin D meningkatkan risiko berkembangnya limalipat tuberkolosis (''tuberculosis fivefold'') dan berkontribusi terhadap berkembangnya kanker payudara, kanker prostat, dan kanker kolorektum.<ref>{{cite journal|last1=Chaplin|first1=G|author2=Chaplin, G., and N. G. Jablonski|year=2009|title=Vitamin D and the evolution of human depigmentation|url=https://archive.org/details/sim_american-journal-of-physical-anthropology_2009-08_139_4/page/451|journal=American Journal of Physical Anthropology|volume=139|issue=4|pages=451–461|doi=10.1002/ajpa.21079|pmid=19425101}}CS1 maint: Multiple names: authors list ([//en.wiki-indonesia.club/wiki/Category:CS1_maint:_Multiple_names:_authors_list link])
</ref> Penyakit yang paling lazim terjadi berikut kekurangan vitamin D ialah rakhitis, pelunakan tulang pada anak-anak yang berpotensi menyebabkan patah tulang dan kelainan bentuk pada tulang. Rakhitis disebabkan oleh berkurangnya sintesis vitamin D yang menyebabkan ketiadaanya vitamin D, sehingga kemudian menyebabkan asupan yang mengandung kalsium tidak dapat diserap oleh tubuh. Penyakit ini di masa yang telah lalu dapat ditemukan secara umum di antara orang Amerika berkulit gelap di bagian selatan Amerika Serikat yang bermigrasi ke utara ke lingkungan dengan sinar matahari yang lebih rendah. Popularitas meminum minuman mengandung gula dan berkurangnya waktu yang dihabiskan di luar berkontribusi signifikan terhadap berkembangnya rakhitis. Kelainan tulang panggul pada wanita berhubungan dengan rakhitis parah setelah melahirkan secara normal yang dapat berakibat pada tingginya tingkat kematian pada bayi atau ibu, atau keduanya. Kekurangan vitamin D terjadi paling umum di wilayah dengan sinar matahari rendah, terutama pada musim dingin.<ref>{{cite book|title=In Bone Loss and Osteoporosis: an Anthropological Perspective|last=Vieth|first=R|publisher=Kluwer Academic/Plenum Press|year=2003|pages=135–150}}</ref> Kekurangan vitamin D kronis mungkin juga dapat dihubungkan dengan kanker payudara, kanker prostat, kanker usus besar, kanker ovarium, dan kemungkinan tipe kanker lainnya.<ref>{{cite journal|last1=Garland|first1=C.F.|author2=Garland, F.C., Gorham, E.D.|display-authors=etal|year=2006|title=The Role of Vitamin D in Cancer Prevention|journal=Journal of Public Health|volume=96|pages=252–261|doi=10.2105/ajph.2004.045260|pmc=1470481|pmid=16380576}}CS1 maint: Multiple names: authors list ([//en.wiki-indonesia.club/wiki/Category:CS1_maint:_Multiple_names:_authors_list link])
</ref><ref>{{cite journal|last=Fleet|first=J.C.|year=2008|title=Molecular actions of vitamin D contributing to cancer prevention|journal=Molecular Aspects of Medicine|volume=29|issue=6|pages=388–396|doi=10.1016/j.mam.2008.07.003|pmc=2613446|pmid=18755215}}</ref><ref>{{cite journal|last=Grant|first=W.B.|year=2008|title=Solar ultraviolet irradiance and cancer incidence and morality|journal=Advances in Experimental Medicine and Biology|series=Advances in Experimental Medicine and Biology|volume=624|pages=16–30|doi=10.1007/978-0-387-77574-6_2|isbn=978-0-387-77573-9|pmid=18348444}}</ref> Hubungan antara penyakit kardiovaskular dan kekurangan vitamin D juga mengusulkan keterhubungan antara kesehatan jantung dan otot polos.<ref>{{cite journal|last1=Chen|first1=T.C.|display-authors=etal|year=2007|title=Factors that influence the cutaneous synthesis and dietary sources of vitamin D|journal=Archives of Biochemistry and Biophysics|volume=460|issue=2|pages=213–217|doi=10.1016/j.abb.2006.12.017|pmc=2698590|pmid=17254541}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Kim|first=Dae Hyun|last2=Sabour|first2=Siamak|last3=Sagar|first3=Utpal N.|last4=Adams|first4=Suzanne|last5=Whellan|first5=David J.|date=2008-12-01|title=Prevalence of hypovitaminosis D in cardiovascular diseases (from the National Health and Nutrition Examination Survey 2001 to 2004)|journal=The American Journal of Cardiology|volume=102|issue=11|pages=1540–1544|doi=10.1016/j.amjcard.2008.06.067|issn=1879-1913|pmid=19026311}}</ref> Rendahnya kadar vitamin D dapat pula dikaitkan dengan kerusakan/gangguan pada [[sistem imunitas]] dan fungsi [[otak]].<ref>{{cite journal|last1=McGrath|first1=J.J.|display-authors=etal|year=2004|title=Vitamin D – implications for brain development|journal=Journal of Steroid Biochemistry and Molecular Biology|volume=89–90|issue=1–5|pages=557–560|doi=10.1016/j.jsbmb.2004.03.070|pmid=15225838}}</ref><ref>{{cite journal|last1=Harms|first1=M.|display-authors=etal|year=2008|title=Developmental vitamin D deficiency alters adult behaviour in 129/SvJ and C57BL/6J mice|journal=Behavioural Brain Research|volume=187|issue=2|pages=343–350|doi=10.1016/j.bbr.2007.09.032|pmid=17996959}}</ref> Selain itu, penelitian terbaru telah menghubungkan kekurangan vitamin D dengan [[penyakit autoimun]]e, [[Tekanan darah tinggi|hipertensi]], [[sklerosis multipel]], [[Diabetes melitus|diabetes]], dan hal yang berkenaan dengan [[amnesia]]/''memory loss''. Di luar daerah tropis, radiasi UV menembus lapisan yang lebih tebal dari [[Atmosfer benda langit|atmosfer]], yang berakibat pada sebagian besar UVB terpantulkan atau hancur dalam perjalanan; oleh karena itu, terdapat lebih kecil kemungkinan biosintesis vitamin D di daerah yang jauh dari khatulistiwa. Jumlah asupan vitamin D yang lebih tinggi untuk orang-orang berkulit gelap yang hidup di daerah dengan sinar matahari rendah sangat dianjurkan oleh para dokter, yakni dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin D atau mengonsumsi suplemen vitamin D,<ref>{{cite web|url=http://www.vitamindcouncil.org/about-vitamin-d/how-to-get-your-vitamin-d/uvb-exposure-sunlight-and-indoor-tanning/|title=How to get your vitamin D|access-date=2017-11-27|archive-date=2013-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20130113031921/http://www.vitamindcouncil.org/about-vitamin-d/how-to-get-your-vitamin-d/uvb-exposure-sunlight-and-indoor-tanning/|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite news|url=http://usatoday30.usatoday.com/news/health/painter/2009-04-19-your-health_N.htm|title=Your Health|last=Painter|first=Kim|date=19 April 2009|work=USA Today}}</ref><ref>{{cite news|url=http://articles.chicagotribune.com/2011-10-26/news/ct-x-1026-health-briefs-20111026_1_vitamin-d-deficiency-skin-sun-exposure|title=Vitamin D deficiency and skin sun exposure|date=26 October 2011|work=Chicago Tribune}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.theroot.com/views/why-black-people-need-more-vitamin-d|title=Why Black People Need More Vitamin D|last=Villarosa|first=Linda|publisher=The Root|accessdate=1 January 2013|archive-date=2012-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20121117235359/http://www.theroot.com/views/why-black-people-need-more-vitamin-d|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminD/|title=Micronutrient Information Center|publisher=Linus Pauling|accessdate=1 January 2013}}</ref> meskipun terdapat pula bukti pada akhitr-akhir ini yang mengungkapkan bahwa individu berkulit gelap mampu memproses vitamin D secara lebih efisien dibandingkan individu berkulit terang sehingga mungkin memiliki ambang batas kecukupan yang lebih rendah.
|