Ilmu pengetahuan Islam abad pertengahan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 44:
{{Main|Geografi dan kartografi Islam abad pertengahan}}
Penyebaran Islam di Asia Barat dan Afrika Utara mendorong pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam perdagangan dan perjalanan darat dan laut sejauh Asia Tenggara, Tiongkok, sebagian besar Afrika, Skandinavia, dan bahkan Islandia. Para ahli geografi bekerja untuk menyusun peta yang semakin akurat dari dunia yang dikenal, mulai dari banyak sumber yang ada tetapi terpisah-pisah.<ref>Turner [[#CITEREFTurner1997|1997, pp.117–130]]</ref> [[Abu Zayd al-Balkhi]] (850–934), pendiri sekolah kartografi Balkhī di Baghdad, menulis sebuah atlas yang disebut "Angka-angka Wilayah" (Suwar al-aqalim).<ref>{{cite book |author1=Edson, E. |author2=Savage-Smith, Emilie |title=Medieval Views of the Cosmos |pages=61–63 |publisher=Bodleian Library |date=2004 |isbn=978-1-851-24184-2}}</ref> [[Al-Biruni]] (973-1048) mengukur jari-jari bumi menggunakan metode baru. Metode ini melibatkan pengamatan ketinggian gunung di [[Nandana]] (sekarang di Pakistan).<ref>{{cite encyclopedia |last=Pingree |first=David |author-link=David Pingree |title=BĪRŪNĪ, ABŪ RAYḤĀN iv. Geography |encyclopedia=[[Encyclopædia Iranica]] |publisher=Columbia University |isbn=978-1-56859-050-9}}</ref>
== Lihat pula ==
|