Kerajaan Pagaruyung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Sejarah: Pranala |
k →Sejarah: Pranala |
||
Baris 40:
== Sejarah ==
{{Sejarah Indonesia|Kerajaan Islam}}
Di dalam tambo Alam Minangkabau pada jaman dahulu kala ada seorang raja bernama Sultan Iskandar Zulkarnain ([[Aleksander Agung]]) yang berasal dari Makadunia, di benua Ruhum ([[Eropa]]). Raja tersebut telah menaklukkan banyak daerah hingga ia tiba di Tanah Basa (India). Disana ia menikah dengan putri India dan memiliki beberapa orang putra. "Manuruik Warih nan bajawek, pusako nan ditolong, ado usuanyo kalu dikaji, iyo di dalam tambo lamo, sapiah balahan tigo jurai." Iskandar Zulkarnain wafat, dalam wasiatnya ia menyuruh para putra-putranya untuk berlayar. Namun setengah pelayaran mahkota sanggahana, mahkota emas simbol pemersatu kerajaan jatuh ke dasar laut dimana mahkota itu langsung dibalut oleh Ular Bidai. Anak yang pertama menjadi raja di Ruhum, Anak kedua menjadi raja Cina, Anak ketiga menjadi ia meneruskan perjalanan ke tenggara, Sayangnya kapalnya dihempaskan oleh badai dan terombang-ambing berminggu-minggu di samudra luas. Para penumpang kapal sudah sangat putus asa dan persediaan makanan hampir habis. Untungnya terlihat sebuah daratan sebesar telur itik di kejauhan. Berkat kekuasaan tuhan air laut berangsur-angsur surut, daerah baru yang luas pun terbuka. Dibuatlah ekspedisi untuk membuat pemukiman baru dengan cara meneroka (menebang dan membakar hutan). Di pemukiman yang baru, adat mulai ditulis dan raja memerintah dengan adil sehingga rakyat senang dan kebudayaan serta permainan anak negeri pun berkembang. Desa yang rakyatnya beriang-riang. Lambat laun desa tersebut mengalami pertambahan penduduk dan menjadi semakin sempit. Seorang hulubalang pergi mencari daerah baru untuk ditinggali. Ia menebas hutan dengan pedang panjang. Kato pusako minangkabau mengatakan: "Dari mano titiak palito, dibaliak telong nan batali, dari mano turun niniak moyang kito, dari tengkuk lereng gunuang" Saat Nagari dilakukanlah ekspedisi perluasan wilayah kembali. mendirikan Luhak Tanah Datar, Luhak Agam, Luhak Limo Puluah Koto di terminologikan Luhak Nan Tigo.
=== Berdirinya Pagaruyung ===
{{utama|Adityawarman}}
|