Nokdiak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: +{{Taxonbar|from={{subst:#invoke:WikidataIB|getQid}}}} |
Menambah paragraf Ciri fisik dan Berkembang biak |
||
Baris 25:
}}
[[Berkas:Echidna ST 03.jpg|jmpl|[[Ekidna moncong pendek]]]]
[[Landak semut]] atau '''Ekidna''' atau juga disebut '''babi duri''' adalah satu-satunya hewan dari ordo [[Monotremata]] yang masih bertahan hidup selain [[platipus]]. Keempat spesies yang masih hidup, merupakan hewan asli [[Pulau Irian|Papua]] dan [[Australia]], semuanya termasuk ke dalam famili '''Tachyglossidae'''. Ekidna dinamai berdasarkan nama monster dalam mitologi Yunani kuno.
== Taksonomi ==
Baris 44:
=== Genus ''Tachyglossus'' ===
[[Ekidna moncong pendek]] (''Tachyglossus aculeatus'') ditemukan di bagian tenggara [[Pulau Irian|Papua]] dan juga terdapat di hampir seluruh lingkungan Australia; dari salju [[Alpen Australia]] sampai gurun dalam di [[daerah pedalaman]]: utamanya di daerah manapun sejauh semut dan rayap ada. Ukurannya lebih kecil daripada spesies ''[[Zaglossus]]'' dan ia mempunyai rambut yang lebih panjang.<ref>{{Cite journal|last=Flannery|first=T.F.|last2=Groves|first2=C.P|date=1998|title=A revision of the genus Zaglossus (Monotremata, Tachyglossidae), with description of new species and subspecies|url=https://zenodo.org/record/270023|journal=Mammalia|volume=62|issue=3|pages=367–396|doi=10.1515/mamm.1998.62.3.367}}</ref>
== Deskripsi ==
Baris 54:
Selain [[platipus]], keempat spesies echidna adalah satu-satunya mammalia yang bertelur. Betina menelurkan satu [[telur]] berbulu bercangkang lunak dua puluh dua hari setelah kawin dan meletakkannya langsung dalam kantungnya. Telur akan menetas setelah sepuluh hari; ekidna muda (dalam [[bahasa Inggris]] disebut: puggle), kemudian akan menghisap [[susu]] dari pori-pori kedua [[kelenjar susu]] (sebab [[monotremata]] tidak memiliki puting) dan tetap tinggal di dalam kantung induknya untuk empat puluh lima hingga lima puluh lima hari, selama kurun waktu tersebut, mulai tumbuh duri. Sang ibu menggali lubang untuk merawat anaknya dan meletakkan anaknya di dalam lubang. Sang ibu kembali setiap lima hari untuk menyusui sampai berhenti menyusui pada bulan ketujuh.
== Ciri fisik ==
Ekidna memiliki ciri tubuh berukuran kecil dan ditumbuhi rambut kasar dan duri. Ukuran Ekidna dewasa bervariasi dengan panjang tubuh antara 30-55 cm, panjang ekor antara 7-9 cm, berat tubuh antara 3-6 kg. Ekidna jantan dewasa biasanya memiliki berat tubuh 6 kg, dan yang betina sekitar 4,5 kg. Ekidna adalah hewan nokturnal, yaitu hewan yang aktif pada malam hari, dan memiliki sifat hidup yang menyendiri (soliter). Meskipun memiliki duri seperti landak, tetapi ekidna bukan termasuk kelompok landak.
Ekidna memiliki lengan yang kuat dan pendek yang dilengkapi dengan lima buah cakar tajam di setiap lengannya. Moncongnya yang panjang membantu fungsi penciumannya untuk mendeteksi bau makanan, menghindar dari predator lain, maupun untuk mengenali ekidna lain. Meskipun tidak memiliki gigi, namun ekidna memiliki lidah yang lengket yang digunakan untuk menangkap rayap dan serangga. Mereka menelan mangsa secara hidup-hidup.<ref name=":0">{{Cite web|last=Hananto|first=Akhyari|date=13 Juli 2015|title=Ekidna si Mamalia Bertelur, Satwa Asli dari Papua|url=https://www.mongabay.co.id/2015/07/13/ekidna-si-mamalia-bertelur-satwa-asli-dari-papua/|website=Mongabay - Situs Berita Lingkungan|access-date=18 September 2021}}</ref>
== Berkembang biak ==
Ekidna memiliki cara yang unik dalam berkembang biak, yaitu dengan cara bertelur . Ekidna betina menelurkan sebutir telur berbulu bercangkang lunak, tepat dua puluh dua hari setelah pembuahan berlangsung, dan meletakkannya di dalam kantung tubuhnya. Telur akan menetas setelah sepuluh hari.<ref name=":0" />
== Lihat pula ==
Baris 61 ⟶ 69:
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
|