Teuku Nyak Arif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanataturi (bicara | kontrib) k penambahan Pengawasan Otoritas |
Merapikan/copyedit |
||
Baris 26:
|birth_date = {{birth date|1899|7|17}}
|death_date = {{death date and age|1946|5|4|1899|7|17}}
|birth_place =
|death_place =
|alma_mater = [[OSVIA]], [[Serang]], [[Banten]]
|spouse = Cut Nyak Jauhari<ref>{{cite web |title=Teuku Nyak Arif dari Studiefond hingga Voetbal Bond |url=http://www.acehforum.or.id/showthread.php/20618-Teuku-Nyak-Arif-Dari-Studiefond-Hingga-Voetbal-Bond |access-date=2011-11-27 |archive-date=2011-10-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111018025827/http://www.acehforum.or.id/showthread.php/20618-Teuku-Nyak-Arif-Dari-Studiefond-Hingga-Voetbal-Bond |dead-url=yes }}</ref>
Baris 34:
}}
'''Teuku Nyak Arif''' adalah [[Pahlawan Nasional]] Indonesia. Ia juga merupakan Residen/[[Gubernur Nanggröe Aceh Darussalam|gubernur Aceh]] yang pertama periode
|title=Teuku Nyak Arif
|url=http://acehpedia.org/Teuku_Nyak_Arif
Baris 43:
}}</ref>
== Kehidupan
'''Teuku Nyak Arief''' dilahirkan di [[Ulee Lheue, Meuraksa, Banda Aceh|Ulèë Lheue]], [[Kutaraja]] (sekarang [[Banda Aceh]]) pada tanggal
sebagai
▲sebagai '''[[Mukim (Aceh)|Panglima Sagi 26 Mukim]]''' wilayah [[Aceh Besar]]. Teuku Nyak Arief merupakan anak yang ke 3 dari 5 bersaudara, adapun saudara kandung Teuku Nyak Arief adalah sebagai berikut:
# Cut Nyak Asmah.
# Cut Nyak Mariah.
Baris 55 ⟶ 54:
Teuku Nyak Arief bersekolah di Volksschool (Sekolah Rakyat) Kutaraja, ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Raja [[Kweekschool]] di [[Bukit Tinggi]], dan kemudian Sekolah Pamongpraja [[OSVIA]] di [[Serang]] [[Banten]]. Sekolah ini khusus diadakan oleh [[Hindia Belanda|Belanda]] untuk anak-anak [[Raja]] dan [[Bangsawan]] dari seluruh [[Indonesia]].
== Masa
Teuku Nyak Arief dikenal sebagai [[orator]] ulung walaupun selalu berbicara seperlunya saja. Sangat gemar membaca terutama yang menyangkut [[politik]] dan [[pemerintahan]] serta mendalami pengetahuan [[Agama]]. Oleh sebab itu tidak mengherankan kalau dalam usia muda ia telah giat dalam pergerakan.
Ia diangkat menjadi ketua [[National Indische Partij]] cabang Kutaraja pada tahun
Teuku Nyak Arief merupakan salah seorang pendiri dan anggota dari '''Fraksi Nasional''' di Dewan Rakyat yang diketuai oleh [[Mohammad Husni Thamrin]]. Dalam berbagai kesempatan yang diperolehnya ini Ia banyak memberikan sumbangan dalam bentuk perjuangan politik baik untuk kesejahteraan rakyat maupun kemerdekaan<ref>{{cite web
Baris 69 ⟶ 68:
}}</ref>
Sejak tahun
Teuku Nyak Arif aktif dalam kegiatan-kegiatan peningkatan [[pendidikan]] di Aceh, ia bersama [[Teuku Muhammad Hasan|Mr. Teuku Muhammad Hasan]] mendirikan [[Taman Siswa|Perguruan Taman Siswa]] di Kutaraja pada tanggal
Bersama Mr. T.M Hasan, ia ikut mempelopori berdirinya organisasi
Pada tahun
== Masa
Diakhir kekuasaan pemerintahan [[Hindia Belanda]] di Aceh (awal tahun
[[Jepang]] mendarat di Aceh pada tanggal
sesuai dengan [[propaganda]] Jepang bahwa mereka datang ke Indonesia untuk membebaskan saudaranya-saudaranya dari cengkraman penjajahan Belanda.
Pada awal kehadiran Jepang di Aceh, rakyat beranggapan bahwa juru selamat telah tiba. Namun tidak lama kemudian tindakan-tindakan berupa tekanan terhadap [[Organisasi politik|organisasi]] dan [[partai politik|partai-partai politik]] mulai dilakukan. Akibatnya organisasi seperti [[Muhammadiyah]], PUSA, [[Parindra]] mengalami kemunduran bahkan▼
[[Taman Siswa]] dibubarkan oleh [[Gunseibu]], hal ini mengurangi simpati rakyat terhadap Jepang. Kebencian rakyat semakin bertambah setelah Jepang memeras tenaga rakyat▼
▲juru selamat telah tiba. Namun tidak lama kemudian tindakan-tindakan berupa tekanan terhadap [[Organisasi politik|organisasi]] dan [[partai politik|partai-partai politik]] mulai
untuk kepentingan proyek mereka, seperti membuat [[jalan raya]] [[Takengon]]-[[Blangkejeren, Gayo Lues|Blangkeujeren]], [[Benteng|kubu pertahanan]] Gunung Setan. [[Bandara|Lapangan Udara]] dan lain-lain. Akibatnya rakyat tidak mempunyai waktu untuk mengurus kepentingan pribadi, sehingga keadaan [[Ekonomi#Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi|sosial-ekonomi]] mereka sangat menyedihkan.▼
▲[[Taman Siswa]] dibubarkan oleh [[Gunseibu]], hal ini mengurangi simpati rakyat terhadap
▲untuk kepentingan proyek mereka, seperti membuat [[jalan raya]] [[Takengon]]-[[Blangkejeren, Gayo Lues|Blangkeujeren]], [[Benteng|kubu pertahanan]] Gunung Setan. [[Bandara|Lapangan Udara]] dan lain-lain. Akibatnya rakyat tidak mempunyai waktu untuk mengurus kepentingan pribadi, sehingga keadaan
Kemerosotan yang dialami oleh [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang|tentara Jepang]] dalam [[Perang Pasifik|Perang Asia Timur Raya]], mendorong pemerintah pendudukan mendirikan '''Atjeh Shu Sangi Kai''' (Dewan penasehat Daerah Aceh) pada tanggal
Sejalan dengan [[politik]] ingin mendekati rakyat dari berbagai golongan, maka pada bulan
Pada tanggal
turut berbicara dengan bersemangat sekali dua orang pimpinan Aceh yaitu Teuku Nyak Arief dan [[Teungku Muhammad Daud Beureueh]].▼
▲turut berbicara dengan bersemangat sekali dua orang pimpinan Aceh yaitu Teuku
Rapat pemuda yang diadakan tepat pada hari menyerahnya Jepang kepada sekutu telah memberikan arti yang penting bagi para pemuda terutama yang berada di Kutaradja dan Aceh Besar. Mereka telah mendengar langsung pengarahan-pengarahan yang diberikan oleh para pemimpin mereka waktu itu. Setelah Indonesia merdeka para pemuda-pemuda tersebut mengorganisir dirinya dalam satu barisan yang diberi nama Ikatan Pemuda Indonesia.
== Masa
Pada tanggal
Berita proklamasi kemudian diterima oleh pemuda Gazali dan Rajalis yang kemudian disampaikan pada Teuku Nyak Arief. Berita selanjutnya diterima melalui [[telegram]] dari [[Bukit Tinggi]] yang dikirim oleh Adionegoro. Teuku Nyak Arief memanggil tokoh-tokoh penting sesudah menerima berita tersebut. Dihadapan pemimpin-pemimpin itu Teuku Nyak Arief menyatakan sumpah setia kepada [[Indonesia|Negara Republik Indonesia]]. dan dilakukanlah pengibaran [[Bendera Indonesia|Sang Merah Putih]] pada tanggal
Pada tanggal
Pemerintah Indonesia pada tanggal
== Perang Cumbok ==
Pada bulan
Memasuki bulan
Desember 1945 terjadilah peristiwa '''perang Cumbok''' mengakibatkan perpecahan antara golongan bangsawan dan Ulama. Ulama ingin merebut tampuk pemerintahan dari golongan Uleebalang (bangsawan). Pada saat itu Teuku Nyak Arief merasa sedih ketika mendengar peristiwa tersebut, karena Ia telah berusaha mempersatukannya sejak zaman Hindia Belanda dan Jepang, dan berhasil. Namun perpecahan tidak mungkin dielakkan.
Baris 125 ⟶ 113:
Ulama di bawah PUSA dan [[Pesindo]] berhasil menguasai Aceh, dan membunuh banyak Uleebalang, dan mengambil alih harta dan tanah mereka. Laskar Ulama (Mujahiddin) yang di dipimpin Husein Al Mujahid mempunyai ambisi untuk menggantikan residen Teuku Nyak Arif, dan mendapat dukungan dari TPR (Tentara Perlawanan Rakyat).
Teuku Nyak Arief di tangkap pada
== Mangkat ==
[[Berkas:Burial ground of Teuku Nyak Arief, Lamreung, Aceh Besar; December 2019.jpg|jmpl|Lokasi kuburan Teuku Nyak Arief di Lamreung]]
Dalam keadaan sakit, Teuku Nyak Arief masih memikirkan tawanan lainnya dan keadaan rakyat Aceh pada umumnya. T. Nyak Arif meninggal pada tanggal
Jenazahnya dibawa ke Kutaraja dan dikebumikan di tanah pemakaman keluarga pada tepi sungai Lamnyong di [[Meunasah Baktrieng, Krueng Barona Jaya, Aceh Besar|Lamreung]], [[Aceh Besar]], dua kilometer dari Lamnyong, Banda Aceh. Sebagai penghormatan, jalan letak makam beliau diberi nama ''Jalan Makam Teuku Nyak Arief''.
|