Kesultanan Aceh: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Penambahan data dan kategori
k Penyesuaian ukuran gambar
Baris 116:
{{Sejarah Malaysia}}{{utama|Sultan Aceh}}
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van de Sultan van Atjeh TMnr 10001853.jpg|jmpl|ka|Sultan Muhammad Daud Syah Johan Berdaulat, Sultan Aceh terakhir yang bertahta pada tahun 1874-1903.|201x201px]]
'''Sultan Aceh''' atau '''Sultanah Aceh''' merupakan penguasa / raja dari Kesultanan Aceh. Sultan awalnya berkedudukan di Gampông Pande, [[Banda Aceh|Bandar Aceh Darussalam]] kemudian pindah ke Dalam Darud Dunia di daerah sekitar pendopo Gubernur Aceh sekarang. Dari awal hingga tahun 1873 ibu kota berada tetap di Bandar Aceh Darussalam, yang selanjutnya akibat Perang dengan Belanda pindah ke Keumala, sebuah daerah di pedalaman Pidie.
 
Baris 126:
Perangkat pemerintahan Sultan kadang mengalami perbedaan tiap masanya. Berikut adalah badan pemerintahan masa Sultanah di Aceh:
* ''Balai Rong Sari'', yaitu lembaga yang dipimpin oleh Sultan sendiri, yang aggotanya terdiri dari Hulubalang Empat dan Ulama Tujuh. Lembaga ini bertugas membuat rencana dan penelitian.
* ''Balai Majlis Mahkamah Rakyat'', yaitu lembaga yang dipimpin oleh Kadli Malikul Adil, yang beranggotakan tujuh puluh tiga orang; kira-kira [[File:Sultanate of Aceh.png|thumb|Kesultanan Aceh pada masa kejayaannya di bawah pemerintahan [[Sultan Iskandar Muda]]|294x294px195x195px]]semacam Dewan Perwakilan Rakyat sekarang.
* ''Balai Gading'', yaitu Lembaga yang dipimpin Wazir Mu'adhdham Orang Kaya Laksamana Seri Perdana Menteri; kira-kira Dewan Menteri atau Kabinet kalau sekarang, termasuk sembilan anggota Majlis Mahkamah Rakyat yang diangkat.
* ''Balai Furdhah'', yaitu lembaga yang mengurus hal ihwal ekonomi, yang dipimpin oleh seorang wazir yang bergelar Menteri Seri Paduka; kira-kira Departemen Perdagangan.
Baris 141:
 
=== Ulèëbalang & Pembagian Wilayah ===
[[Berkas:Aceh Islamic plate (Ming dynasty).jpg|jmpl|Keramik dari Fujian pada masa Dinasti Ming, Cina yang dihadiahkan untuk Kesultanan Aceh pada abad ke-17 M|150x150px]]
 
{{utama|Ulèëbalang}}
Baris 159:
 
== Perekonomian ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gouden haarsieraad voor een bruid TMnr 1698-470.jpg|jmpl|ka|Salah satu kerajinan logam di Aceh.|150x150px]]
Aceh banyak memiliki komoditas yang diperdagangkan diantaranya:
# Minyak tanah dari [[Deli]],
Baris 175:
 
=== Arsitektur ===
[[Berkas:Gunongan_Putroë_Phang.JPG|jmpl|200px150x150px|[[Taman Putroe Phang|Gunongan]]]]
[[Berkas:Kandang_Taman_Ghairah.JPG|jmpl|200px150x150px|Kandang (komplek makam) [[Sultan Iskandar Tsani]]]]
 
Tidak terlalu banyak peninggalan bangunan zaman Kesultanan yang tersisa di Aceh. Istana Dalam Darud Donya telah terbakar pada masa perang Aceh - Belanda. Kini, bagian inti dari Istana Dalam Darud Donya yang merupakan tempat kediaman Sultan Aceh telah berubah menjadi Pendapa Gubernur Aceh dan "asrama keraton" TNI AD. Perlu dicatat bahwa pada masa Kesultanan bangunan batu dilarang karena ditakutkan akan menjadi benteng melawan Sultan. Selain itu, Masjid Raya Baiturrahman saat ini bukanlah arsitektur yang sebenarnya dikarenakan yang asli telah terbakar pada masa Perang Aceh - Belanda. Peninggalan arsitektur pada masa kesultanan yang masih bisa dilihat sampai saat ini antara lain [[Benteng Indrapatra|Benteng Indra Patra]], [[Masjid Tua Indrapuri]], Komplek Kandang XII (Komplek Pemakaman Keluarga Kesultanan Aceh), Pinto Khop, Leusong dan [[Taman Putroe Phang|Gunongan]] dipusat Kota Banda Aceh. Taman Ghairah yang disebut Ar Raniry dalam Bustanus Salatin sudah tidak berjejak lagi.<ref name=":0"/>
Baris 192:
=== Militer ===
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Klein bronzen kanon met inscriptie in Arabisch schrift TMnr 1772-57.jpg|jmpl|200px150x150px|Salah satu meriam yang dimiliki Kesultanan Aceh.]]
Pada masa Sultan Selim II dari Turki Utsmani, dikirimkan beberapa teknisi dan pembuat senjata ke Aceh. Selanjutnya Aceh kemudian menyerap kemampuan ini dan mampu memproduksi meriam sendiri dari kuningan.<ref>''Medieval Islamic Civilization: An Encyclopedia'' Josef W. Meri hal. 465 [http://books.google.com/books?id=H-k9oc9xsuAC&pg=PA465]</ref>
 
=== Foto Bersejarah ===
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van de pretendent Sultan van Atjeh met volgelingen TMnr 10001836.jpg|jmpl|Sultan Muhammad Daud Syah, sultan Aceh terakhir bersama pengawalnya.|199x199px]]
 
== Lihat pula ==