Evan merupakan anak pertama dari dua bersaudara<ref>{{cite web|url=http://evanmarvino.blogspot.com/2015/01/?m=1|title=it's me . . .|website=Blogger|author=evan marvino|date=26 Januari 2015|accessdate=22 September 2021}}</ref> yang merupakan buah dari pernikahan Susmono dan Hartini.
Saat masih duduk di bangku [[sekolah dasar]], ia pernah membantu sang ibu untuk berjualan [[cilok]]. Beranjak ke [[sekolah menengah pertama]], ia mencari besi bekas untuk dikilokan agar bisa mendapat uang jajan tambahan. Setelah lulus dari salah satu [[sekolah menengah kejuruan]], ia sempat bekerja di toko pakaian perempuan dan menjadi pelayan di sebuah bar.<ref>{{cite web|url=https://www.instagram.com/p/CFyeW5RgG82/?hl=en|title=Kehidupan sederhana yang mereka kasih,dari mulai SD harus membantu Ibu berjualan Cilok di depan sekolahan,dan menunggu kepulangan Ayah 2 tahun sekali karna berlayar di laut . Hingga beranjak SMP ,dibekali sepedah Tua pemberian kakek,untuk berangkat kesekolah dan membantu mencari besi bekas untuk di kilokan sebagai uang jajan tambahan,hingga branjak ke SMK,tetap sabar berjalan kesekolah 3 kilometer setiap hari dan bersabar untuk tidak iri kepada teman2 yg stiap hari dibekali sepeda motor mewah untuk brangkt ke skolah hingga akhirnya lulus skolah dan bekerja di toko pakaian wanita sampai menjadi waiters disebuah bar , dan melanjutkan untuk merantau ke ibu kota untuk mengadu sendiri,hanya berbekal uang 100 ribu dan 2 stelan pakaian. Mencoba tidur di emperan toko2 sampai mencari teman baru dijalanan ,dan akhirnya di pertemukan dengan tmn2 pengamen yg sangat mengajarkan arti kehidupan dan kesetiaan. Dan tetap membesarkan adik perempuanya dari bangku Smp sampai menikah ,dan pada akhirnya ingin bermimpi lalu mencoba membuktikan apa yg selama ini dianggap tidak mungkin, sampai akhirnya di titik dimana . Anak yg dlu hidup dijalanan bisa sedikit membuktikan mimpinya untuk membuat keluarga bangga dengan sosok ini. Walau saat sudah di posisi sperti skarang kebahagiaan ini gk bisa dibagi dengan kunci surga ku (IBU) yg pergi untuk selamanya ditahun 2014 . Percayalah pada mimpi dan keyakinan mu karna semua orang akan mencapai mimpinya jika percaya dan yakin . Kuncinya selalu bersyukur dan jangan pernah iri dengan kehidupan orang lain . Dan lakukan demi senyuman orang tua kalian . Love U Mom & Dad 💜|website=Instagram|author=evanmarvino|date=1 Oktober 2020|accessdate=22 September 2021}}</ref> Sekitar tahun 2011 sampai dengan 2012, setelah pulang dari sekolah, ia juga pernah mengamen dari satu kota ke kota lainnya di provinsi [[Jawa Tengah]] bersama sekumpulan anak-anak punk.<ref>{{cite web|url=https://www.hops.id/sebelum-main-sinetron-evan-marvino-jadi-anak-punk-di-tegal/|title=Sebelum main sinetron, Evan Marvino jadi anak punk di Tegal: Mandi 2 minggu sekali|author=Fachrina Fauziah|website=Hops.ID}}</ref>